Kita bersama Arindha.

315 23 19
                                    

Benar saja, tepat jam 7 malam Alynna, Azrana dan Mawar sampai didepan rumahku. Dengan terpaksa aku menuruti keinginan mereka untuk ikut ke Party Night Salvatra. Aku memakai pakaian santai seperti yang lain pakai. Tanpa berpamitan pada Baba dan Bia aku langsung pergi keluar rumah. Tetapi tepat aku akan keluar rumah bertepatan dengan Bimaa yang baru saja pulang dengan sepedanya.

"Mau kemana lo, Kak?" Tanya Bimaa bingung melihatku pergi karena memang biasanya aku malas untuk keluar rumah selain sekolah atau bisnis Baba.

"Pergi sama teman-teman. Jaga rumah baik-baik ya. Baba sama Bia lagi di jalan pulang kok."

"Emangnya lo udah ijin sama Baba? Emangnya Baba ijinin lo pergi?"

"Boleh! Bahkan sangat diperbolehkan!"

"Kak! Lo tega ninggalin gue sendirian dirumah?"

"Enggak usah lebay! Lo udah biasa dirumah sendirian!"

"Kak!"

"Bye!"

Tanpa menghiraukan Bimaa yang merengek, aku keluar rumah dan masuk kedalam mobil Alynna. Aku duduk dikursi belakang bersama Mawar.

"Itu siapa lo, Lan?" Tanya Alynna sebelum melajukan mobilnya.

"Adik gue."

"Kandung?"

"Iyalah masa tiri."

"Ganteng banget anjir adik lo."

"Ah biasa aja."

"Bokap lo pasti ganteng deh?" Tanya Azrana.

"Enggak, biasa aja."

"Boleh kali kenalin sama adik lo ke gue." Goda Alynna.

"Dia empat tahun dibawah kita." Datar Bulan.

"Ah enggak jadilah, ke mudaan."

"Udah ayok jalan. keburu ditutup pintu masuknya."

Sepanjang perjalanan Alynna, Azrana dan Mawar terus bernyanyi mengikuti alunan lagu yang disambungkan dari ponsel milik Azrana. Aku hanya diam menikmati perjalanan yang menurutku sangat menyenangkan. Jujur saja, selama ini aku tertutup tentang berteman. Sepanjang aku sekolah dari TK sampai SMP, aku tidak memiliki teman dekat seperti sekarang yang aku rasakan. Menurutku, berteman itu hanya akan membuatku menciptakan permusuhan karena aku takut orang lain tidak dapat menerimaku dengan baik. Tetapi bersama Mawar, Alynna dan Azrana aku dapat merasakan berteman itu menyenangkan dan aku bahagia dapat bersama mereka.

"Tadinya gue mau ajak cowok gue ke party, tapi dia ada acara bandnya. Kesel deh gue selalu di duain sama bandnya." Kesal Azrana.

"Cowok lo anak band?" Tanya Mawar yang tingkat keingintahuanannya sangat diatas rata-rata.

"Iya. Tapi gue ngerasa dia berubah aja. Entahlah."

"Dia punya cewek lagi kali?" Celetuk Mawar.

"Dia bilang sih, bandnya dia mau ikut lomba jadinya sibuk latihan." Ragu Azrana.

"Ah bohong itu!" Kompor Alynna.

"Kalo lo, Lan. Cowok lo anak mana?" Tanya Azrana mengalihkan pikiran kotornya tentang pacarnya.

"Gue enggak punya cowok." Datarku.

"Masa iya? Ah enggak percaya gue." Curiga Alynna.

"Serius gue."

"Tapi pernah pacaran kan lo?" Tanya Mawar tepat disampingku.

Tinggal KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang