Part 16

23 2 0
                                    

Awan biru berubah menjadi abu abu suara petir bergemuruh air hujan mulai menjatuhkan dirinya pada tanah perlahan , Angin berhembusan dengan sejuk membuat jilbab seorang wanita bergerak wanita yang saat ini duduk di sebelah jendela.

Dia wanita yang sudah sah menjadi istri kedua dokter rehan, sudah dua minggu tatapan nya selalu kosong ia seperti mayat hidup

Dua minggu sudah berlalu dan dua minggu pula alya menikah dengan rehan tetapi saat ini status mereka belum diketahui pihak keluarga rehan maupun Naznin istri pertama rehan

Tidak lama kemudian suara dering ponsel alya bergetar dan membuyarkan lamunan alya, lalu tertera nama "Mas Rehanku"  di layar telefon itu lalu segera alya menekan tombol hijau

Assalamualaikum mas ada apa

Walaikumsalam lia, nanti saya
Menginap disana denganmu
Saya sudah izin ke naznin

Iya mas, nanti biar alya beli makanan
Untuk makan malam mas rehan

Iya lia, Sampai nanti
Assalamualikum

Walaikumsalam mas.

Alya segera beranjak dari tempat duduk nya dan membuka lemari untuk mengambil hijab nya
Ia harus pergi untuk membeli makanan meski hujan membasahi kota ini karna setelah ini rehan akan datang
Alya tidak bisa memasak karena waktu yang singkat saat ini jam menunjukan pukul 3 sore sedangkan rehan biasanya datang jam 5
Mungkin masih ada waktu 2 jam untuk menyiapkan tetapi alya tidak se pintar naznin dalam hal dapur

》》》》

Disisi lain Naznin sibuk berkutat di dapur untuk menyambut kedatangan suaminya
Saat ini ia memasak ayam bali dengan sayur bayam makanan tersebut merupakan makanan favorite rehan

"Gini nih,Naznin merasa kesepian bunda juga keluar kota terus pingin kerumah abi tapi takut izin ke suami". Ucap naznin sendiri

Setelah siap menyajikan makanan di meja makan, Naznin segera membersihkan diri lalu menunaikan sholat magrib

Sudah 2 jam naznin menunggu kepulangan suaminya namun sampai saat ini batang hidung nya belum keliatan
Makanan dimeja pun mulai mendingin dan naznin mulai menghangatkan makanan tersebut

Saat ini jam sudah menunjukan jam 8 malam Naznin mulai khawatir dengan suaminya lalu naznin mencoba untuk menghubungi

Tuttt... Tutt... Tutt...

Sudah 5 kali naznin mencoba menghubungi suaminya namun hanya terdengar suara perempuan yang memberi info

"Haduh mbak operator nya cemburu mungkin, masa dari tadi naznin telefon jawabnya Nomor yang anda tuju sedang diluar jangkauan". Ucap naznin sambil mengerucutkan bibirnya kesal

"Mas ayo dong jawab". Ucap naznin tetapi tidak ada yang menjawab hanya mendengar suara detakan jam

》》》》

Disini mereka berdua berada di depan meja makan
Rehan dengan lahapnya memakan makanan yang ada di depan nya tetapi tidak dengan alya yang sedari tadi melamun

"Lia". Ucap rehan namun tidak ada sahutan dari alya

Rehan pun mengecup pipi alya dari samping

"Ih mas rehan ngapain coba, cium lia tapi gak izin". Alya langsung sadar ketika sesuatu yang terasa kenyal menempel di pipi nya

"Kamu itu sudah dua minggu tetap melamun, sudah jadi hobimu hayo". Ucap rehan dengan mencubit pipi alya

"Iya nih mas, aku belum bisa merelakan kepergian ayah". Alya mengatakan dengan raut sedih serta menundukan kepala

Rehan memegang dagu alya dan menatap kedua mata alya

"Sayangnya mas rehan jangan sedih ya, sudah ikhlaskan kepergian ayah dengan bersedih seperti ini tidak ada gunanya cukup kamu mendoakan ayahmu". Ucap rehan

Alya pun mengangguk lalu rehan mencium kening alya

"Ehm mas, apa naznin sudah tau tentang status kita". Tanya alya dengan hati hati

"Belum". Jawab datar rehan dengan melanjutkan makanan nya

"Bagaimana kalau kita member-". Ucap alya namun terhenti

"Lia ayo makananmu habiskan segera ya, setelah ini kita sholat isya berjamaah". Ucp rehan lalu ia kembali kekamar

Alya menganggukan kepala

Setelah membereskan meja alya pun segera menghampiri rehan yang sudah berada di kamar

Rehan kini sudah siap dengan peralatan sholatnya, kadar ketampanan nya pun bertambah ketika ia sedang memakai baju koko putih dengan sarung kota berwarna biru dan wajahnya yang sedikit basah terkena air wudhu

"Sungguh indah ciptaanmu ya robb". Ucap alya saat berjalan menuju rehan

"Kamu lagi muji mas ya, hayo ngaku". Kata rehan

"Ih nggak mas, Pede banget jadi orang". Alya segera menuju kekamar mandi untuk berwudhu

Setelah mereka berdua menunaikan sholat isya, mereka pun beristirahat di kasur empuk yang berada di kamar apartemen rehan

Dengan posisi kepala rehan diatas paha alya dan alya memainkan rambut rehan

"Mas kalau naznin belum tau lalu tadi mas bilang apa pada naznin".

"Hehe maaf ya zaujati tadi mas rehan belum izin ke naznin". Alya kaget dan langsung mendaratkan bantal untuk menghajar suaminya

"Eh iya sayang maaf, udah berhenti dong jangan pukulin mas lagi ntar wajah mas jadi jelek loh".

"Biarin tuh". Buk buk

"Mas rehan cepet pulang ke rumah temui naznin kasian nih dia pasti nunggu mas pulang". Ucap alya dengan berkacak pinggang

"Jadi mas di usir nih". Rajuk rehan

"Iya mas cepetan sana pulang". Tegas alya

"Besok aja mas pulang sekarang udah jam 10 malem tuh mending kita tidur hayuk atau buat alya junior". Goda rehan

"Udah mas jangan banyak alasan kamu, sana cepatt pulang". Alya mendorong tubuh rehan untuk segera pulang kerumah naznin

》》》》

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ikhlas Mencintaimu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang