Kepulangan Velan benar-benar membuat Stella khawatir, lantasnya ada berita Pesawat dari singapura meluncur ke atas permukaan laut. Seketika Stella menangis dengan keadaan sang Calon.
Seminggu yang lalu padahal Velan sudah datang di rumahnya, cuman gak mau kasih kabar ke Stella aja. Dan itu berita pesawat yang jatuh ke lautan berita hari ini.
Stella beneran khawatir saat ini, ya gimana gak khawatir Besok bari mereka. Apa gak khawatir?
Stella mulai mebgurung diri di kamarnya sejak kejadian berita yang kemaren ia tonton, Sudah berkali-kali Tia, Aisyah, Huda dan Vernon mengetuk pintu kamar Stella.
Stella tak menyahut, padahal di sana sudah ada Velan loh yang juga nungguin dia.
"Sayang! dengerin mama, Velan udah di indonesia dengan selamat. Udah ya, jangan kaya gini," jerit Tia, Stella langsung mengusap pipinya yang sudah basah akibat tetesan air matanya.
Stella mulai membuka pintu kamrnya yang langsung berhadapan dengan Velan, Stella mulai terkejut saat dimana senyuman Velan mengembang.Ingin rasanya Stella memeluk tubuh tegap, tinggi dan kokoh Velan miliki.
Aisyah, Huda, Vernon dan Tia mulai meninggalkan mereka berdua. Velan mulai menganjak Stella berjalan keluar dan berjalan mencari angin dengan mobilnya menelusuri jalan kota. Senyap, ragu dan gugup ya itulah Stella rasakan.
"Kenapa kaya gitu? aku khawatir," ujar Velan Sambil menoleh ke kirinya yang terdapat Stella terdiam yang masih berargumen dengan hatinya.
"Berita itu?" tanya Stella sambil lirih menunduk, Velan tersenyum lagi.
"Ini suprise buat kamu, Hehe. Itu aku udah pulang seminggu yang lalu, buat hari kita. Dan berita itu memang benar ko, Maafin aku ya?" ucap Velan sangat mendalami isi hati Stella yang sebenarnya marah dan kesal kepada Velan, ya mau gimana.
"Iya aku maafin, tapii gak usah bercanda giniii!" jerit Stella yang mulai manyun, Velan mulai memarkirkan mobilnya di pinggir jalan kota. Sejujurnya malam ini malam minggu, jadi kesempatan Velan.
Stella dan Velan mulai keluar dari mobil, Namun Velan kembali lagi ke mobilbya ada urusan sebentar.
"Lama banget deh," cibir Stella yang sudah mengantuk di kursi taman, sebenarnya di sana ada sahabatnya juga ko tenang.
Velan mulai datang namun lewat belakang Stella. Tiba-tiba saja ada beberapa kertas yang di pegang oleh beberapa orang di baliknya.
Stella mulai membaca kertas yang mengelilinginya.
"Maafkan jika aku tak segentel dulu,"
"Kau wanita yang ku incar selama ini,"
"Kau membuatku terpikat dengan lantunan ayat sucimu,"
Velan mulai muncul dengan buket bunga dan sebuah kotak kecil merah di tangannya. Stella terkejut hebat.
"Heumm--"
"Ini yang aku bisa, Untuk bidadari surga yang selama ini aku ucap selama ini di sepertiga malam ku. Aku tau aku teralu mengganggu hidup mu, tapi apa aku gak bisa menjauhkan rasa itu dari awal SMP, menuju SMA dan saat ospek ada gadis yang menarik perhatian pas kamu ninggalin aku, tapi aku salah rasa ini hanya untuk mu seorang sampai aku aja gak mengerti. Jadi, Maukah kau berkhitbah denganku, menerima segala kekuranganku dan keburukanku, Menjadi istri salehahku dengan izin ALLAH?" ucap Velan, benar-benar romantis siapa aja yang melihat mereka berdua pasti pengen di khitbah juga kan.
Dan Ada Keluarga Velan, Dan Stella yang sudah ada berada di sebelah mereka. Stella langsung menangis tersendu melihat kehadiran mamanya yang mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
VELANSTELLA
Algemene fictieIni tentang Stella Radhina Reyes. Yang diperebutkan banyak pemuda. Dia Cantik, anggun, sholehah, dan juga sedikit pendiam. Mampu saja membuat banyak pemuda terpesona oleh kemolekan dirinya dan lantunan ayat suci al-qur'an nya. Bagaimana rasanya...