"Ren!" panggil seseorang dari belakang.
Arena menoleh dan menatap tanya ke orang itu.
"Kok baru pulang, ini udah jam 8 loh" tanya cowok itu, hyunjin.
"Jalan sama junkyu" balas arena.
"Oh.... Gue mau ngomong sesuatu" kata hyunjin.
"Ngomong aja" balas arena.
Hyunjin menatap serius, membuat arena gugup setengah mati.
"Lo... suka ya sama gue?" tanyanya.
Deg-
"Gue mohon, jangan suka gue ren" minta hyunjin.
Arena menunduk,"Kita itu temen, lo ga perlu suka sama gue, gue sayang sama lo tapi cuma sekedar temen nggak lebih. Please lo jangan punya perasaan ke gue" lanjut hyunjin.
"Gue tau kita temen tapi kalau perasaan itu tumbuh sendiri jin" balas arena pelan.
"Iya, gue tau tapi sekarang gue udah punya pacar, gue cuma nggak mau ada salah paham diantara kita"
"Gue sayang banget sama lycia, gue nggak mau kehilangan dia" kata hyunjin sendu.
Mata arena memanas, dadanya sakit,"Gue-"
"Gue mohon lupain perasaan lo ke gue" potong hyunjin.
Cairan bening berhasil lolos keluar dari mata arena,"Oke... gue bakal lupain perasaan ini, lo nggak perlu takut kalau gue bakal ganggu hubungan kalian, gue nggak se egois itu" katanya sambil terisak.
"Jangan nangis" balas hyunjin, tangannya menangkup pipi arena dan menatap sendu cewek itu.
"Arena!!" teriak junkyu dari balkon rumahnya.
Makasih junkyu batin arena.
Arena segera menoleh ke junkyu,"Masuk, istirahat" suruh junkyu dingin.
Arena mengangguk lalu menepis pelan tangan hyunjin,"Gue bakal turutin apa kata lo kok, tenang aja" balasnya kemudian berlari kecil masuk ke dalam rumah.
Hyunjin menatap junkyu begitu juga junkyu, sampai beberapa detik junkyu melengos dan masuk kedalam kamar.
I•I
I•I
I•I
Arena menatap kosong buku ditangannya, junkyu lagi ada tugas, somi lagi makan dikantin.
Jadi dia sendiri ke perpus, sejak waktu itu, arena jadi lebih banyak diam.
"Arena" panggil orang itu.
"Iya?" balas arena.
KAMU SEDANG MEMBACA
PABO
Short StoryYou made me smile but you are also the reason that makes me cry -Arena Anatasya