“Pluk” terdengar suara jatuh. suara itu persis ada di tangga samping kelas ku.Aku langsung berlari menuju tangga “Aden tidak papa “ ”tidak papa pak” “Fadly serius kamu tidak papa itu kan sakit”
tanya Asna pada Fadly “serius aku tidak papa “ jawabnya tersenyum .
Fadly memang selalu begitu,ia tak pernah kelihatan sedih. Bahkan Asna bercerita saat ayahnya
meninggal ia tak menangis, malah dia tersenyum. Awalnya aku nggak percaya tapi setelah kulihat memang benar ia tak pernah menangis. Sebut saja dua hari yang lalu saudari perempuan nya baru
meninngal,tapi ia langsung masuk sekolah.saat kami ngelayat bahkan ia banyak bercanda dengan teman temannya.Tiga bulan yang lalu dia sempat tak masuk sekolah karena sakit tifus,tapi kata Asna dia tak sedih sedikit pun ia selalu tersenyum.Sungguh benar benar heran aku padanya , saat temannya Fajar sakit pas mereka jenguk ia banyak sekali tertawa sempat Fajar tersinggung dengan senyum nya itu orang sedang berduka ia senyum senyum.
Nama ku Rania,kelasku dan kelas Fadly bersampingan.Asna tema masa kecil Fadly sekaligus pacarnya merupakan teman ku.Tapi aku tidak pernah bicara dengan Fadly,ia banyak penggemar malas aku sama orang yang banyak penggemar nya. Ya...walau aku sedikit kagum sama pribadinya yang kuat.
“Sret...ttttttt” bel berbunyi akhirnya pulang sekolah . Ku ambil tas ku ke kelasku dan ku berjalan untuk pulang. Ya sampai di lapangan aku teringat hanphone ku ketinggalan di laci langsung ku berlari menaiki tanggadan masuk kelas ku ambil Hpku itu dan ku berjalan untuk pulang lagi . ketika aku ingin menuruni tangga kulihat dibawah ada Fadly dan Asna sepertinya mereka sedang membicarakan hal serius. Langsung ku bersembunyi di balik dinding dekat tangga itu.
“dly sebenarnya aku ingin bicara sesuatu padamu “ “apa?bicara saja” aku benar benar penasaran apa yang sedang mereka ceritakan. “Tapi dly kamu jangan marah ya” “apa sih a sna memang pernah aku marah” “dly aku mau kita putus” “putus.... kenapa?” “karena aku mencintai orang lain sebenarnya aku udah pacaran sama orang lain”. Benar benar aku terkejut mendengar pengakuan Asna itu, tak menyangka. “oke ...kita putus kamu boleh pulang”fadly sangat tenang menjawabnya bahkan dia tersenyum.aku tidak percaya ini,asna berkhianat.
Asna pun pergi ia pulang sendiri. Tapi setelah Asna pergi wajah Fadly berubah.ia sepertinya sedang menahan tangis.Tiba tiba ia berlari kearah taman sekolah, aku pun mengikuti nya dari belakang.”hhhh.........!”teriak Fadly sangat keras. Aku tak mengerti mengapa dia berteriak. Tapi tidak mungkin ia menangis Hannya karena ia di khianati.sedang sat ayah dan saudari nya meninggal ia senyum.”kenapa .....kau tinggalkan aku Asna demi laki laki itu”soraknya mengeluarkan air mata.
Fadly benar-benar telah menangis. Ia begitu sedih bahkan tangis nya terseduh seduh. Kakiku sudah tak tahan aku ingin sekali menghampiri nya. “Tuhan....aku cinta sama dia tapi dia memilih jalan yang salah”lagi lagi ia bersorak. Aku sudah tak tahan lagi,kuhampiri ia dan kukatakan”he laki-laki bodoh saat ayah dan saudari mu meninggal kan mu untuk selamanya, kau malah tersenyum kenapa kau tak menangis seperti . Apakah kau lebih mencintai seorang perempuan penghianat seperti di dibandingkan keluarga mu sendiri. Kau buang air mata mu untuk itu lalu kenapa tidak kau gunakan saat keluarga mu meninggal kan mu, kau menangis mengeluarkan air mata untuk cinta yang belum tentu dia adalah jodoh mu” bentak ku keras pada Fadly . Ya... sebenarnya aku sudah geram sekali padanya “aku tak menangis saat ayah ku meninggal karena semasa hidup nya ia selalu mengabdi pada pekerjaan nya,dia adalah seorang dokter dia meninggal saat mencoba menolong seorang anak yang kecelakaan di laut. Karena itu aku senyum,ayahku tak lagi lelah karena dia akan mendapatkan ketenangan disyurga. Aku tersenyum saat saudari ku meninggal karena selama hidup nya dia terus disiksa okeh suami nya, aku senang ia akan bahagia nanti di surga” “lalu untuk apa kau menangis Hanya arena Asna memutus kan mu” tanyaku padanya dengan geram.aku benar-benar penasaran kenapa dia menangis saat Asna memutus kan cinta nya.”asna memutuskan kan cinta ku arena seorang laki laki”katanya sambil menangis”lalu kenapa kau menangis apa itu cukup membuat alasan” “laki laki yang Asna pilih itu aku kenal, ia adalah seorang play boy bahkan sejak ia berteman dengan laki laki itu Asna jadi sering membangkang pada orang tuanya. Aku menangis karena ketika kami sudah putus maka dengan leluasa laki laki itu akan mempengaruhi Asna aku tak mau Asna selalu membangkang pada orang tua nya ,aku tak mau ia masuk neraka aku sayang sama dia”kata Fadly. Aku terdiam mendengar perkataan nya itu. Sungguh ia benar-benar laki laki yang tulus mencintai yang ia cintai.
Ia tersenyum untuk cinta nya yang tulus pada ayah dan saudari nya,ia menangis untuk cinta nya yang tulus pada Asna. Ia keluarkan air mata ketulusan cintanya pada seseorang perempuan penghianat itu. Aku terharu benar-benar terharu air mataku tak tahan melihat ketulusan air matanya yang mengalir karena cinta tulus pada Asna.
Ia masih terus menangis ,aku tak tahu harus berbuat apa.ingin sekali aku katakan aku kagum padanya atas ketulusan nya itu. Tapi aku malu dan gengsi.tiba-tiba ia berhenti menangis dan di tatapnya wajahku dengan heran”siapa kau? Kenapa kaubanyak tahu tentang ku”astaga sudah kuduga dia bertanya yang ku takut kan”aaa...aku Rania”kukatakan namaku dengan gugup “kenapa kau gugup” tanya nya lagi. “aku ...aku tidak gugup untuk apa aku gugup?” “kenapa kau memarahiku tadi” “tidak..aku Hannya bertanya” jangan sampai ia banyak bertanya. “Sudah aku mau pulang” kucari alasan agar dia tidak banyak bertanya “kau mengikuti ku tadi””tidak ..aku melihatmu tadi menangis karena diputuskan oleh Asna ya aku geram lah jadi aku menghampiri mu””oo.. begitu aku..aku.. aku” ada apa dengan nya sekarang dia yang gugup.
“Kau kenapa ?” “aku minta maaf karena aku sudah menangis di hadapanmu dan membuatmu geram” kata Fadly begitu”hho... kenapa kau minta maaf aku yang salah terlalu kepo dengan urusan mu” aku kira dia akan bertanya mengapa aku sibuk dengan urusan nya “kenapa kau kepodengan urusanku?” astaga yang ku kira pun terjadi.Dadaku sesak jantungku berdebar kencang.aku menarik nafas ku dan mengalihkan pembicaraan”kau tulus sekali mencintai asna sampai sampai kau teteskan air mata mu yang langka itu pada nya “”apa yang kau katakank bertanya itu padamu”katanya padaku. Aduh dia tidak bisa dialihkan aku tak mau ia sampai tahu. “Hari sudah sore aku harus pergi”aku pun langsung berlari dan pulang. “Dia memang laki laki yang kuat dan tulus” pikir ku padanya saat sampai rumah.
(Padang Sidempuan,3juni2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
sepertinya.......?
Short Storyhari itu irbah dan butsainah sangat bosan di kelas karena guru tidak masuk mereka pun keluar kelas dan duduk di depan kelas. setelah duduk di depan kelas irbah merasa ada yang aneh dengan tingkah laku dua orang yang mondar mandir di depan mereka . "...