11. Berbaikan

5.3K 788 81
                                    

Yeay akhirnya gue update walaupun nunggu seminggu lebih supaya votenya pas. Dan sorry semalam gue ketiduran😁
D

an juga thanks buat kalian yg udah vote dan udah ingatin gue kalau vote udah nyampe. Sayang kalian🤗
.
.

Gue saranin yang belum follow akun wattpad gue, yok buruan di follow

Buat yg blom follow ig gue, yok buruan di follow.

Ini udah panjang bingits ciwik-ciwik sekalian. Udah seribu tujuh ratus lebih kata. Banyak kan?

Nah jadi supaya hati gue senang kalian musti vote sama komen yg asik. Bisa?

Yok kita absen dulu manteman.
Sebutkan daerah mana kalian berasal yah.
.
.
.

"Dunia politik itu kayak awan. Cepat sekali perpindahannya. Mungkin kemarin masih di pihak kawan, besoknya sudah di pihak lawan. Minggu depan sudah pemilihan, bukankah seharusnya kita sudah harus bergerak dari sekarang. Uang juga sudah ditangan, kita sudah bisa bagi-bagi sedekah untuk para pejabat yang berpengaruh saat ini, bukan hanya pejabat tapi juga tokoh masyarakat di daerah pedesaan"

Ningtias tersenyum manis menanggapi anggotanya.

"Setelah rapat ini berakhir, sekretaris saya akan segera mengurus dananya. Kalian tidak perlu khawatir, suami saya sudah mengurusnya bersama tim. Iya kan mas?"

Papi Gita mengangguk sambil tersenyum.

"Saya sudah lama mengurusnya. Jadi nanti saya harap tim yang bertugas bisa segera mengurus kepala-kepala daerah agar bisa memastikan masyarakatnya untuk memilih Ningtias di pemilihan nanti"

Dua belas orang di dalam ruangan mewah itu tersenyum puas dan bertepuk tangan.

"Kami pastikan Bu Ningtias akan naik di pemilihan ini. Kami sudah mengatur sedemikian rupa bagaimana pun caranya. Terlebih lagi saya dengar dana kita lebih besar dari dana sebelah. Masyarakat kini lebih percaya uang yang banyak dibanding yang sedikit. Ini akan memudahkan kita, saya sudah atur beberapa orang dari tim yang akan mengupload secara berkala video-video kebaikan Ibu beberapa bulan yang lalu. Hal ini saya yakini bersama tim bagus untuk menarik kaum muda-mudi"

"Terimakasih Pak Gusti, saya senang bekerjasama dengan anda. Mungkin akhir pekan kita bisa makan malam bersama. Anak saya, Panda sekarang sudah tinggal bersama saya. Mungkin bapak bisa bawa Putra bapak juga, jadi Panda punya teman dan tidak akan bosan selama makan malam"

"Oh ya? Lalu dimana sekarang Panda? Dia pasti tumbuh dengan jiwa kepemimpinan seperti anda Pak"

Papi Panda tertawa bangga menanggapinya. " Saya pasti akan mengajarkannya bagaimana menjadi pemimpin yang tangguh. Saat ini saya biarkan dia menikmati kuliahnya dulu, toh tidak lama lagi dia lulus. Sekarang ini dia tidak ada disini, sudah berangkat KKN. Tapi saya akan memintanya untuk izin pulang saat makan malam nanti"

Dion di lain tempat melepaskan headphone-nya dan mengusap wajahnya kasar. Meraih ponselnya dan segera merapatkan ke telinga setelah nada tersambung terdengar.

"Halo? Yogi? Bisa bantu saya?"
.
.
.

Gita hampir saja menjatuhkan Hp-nya saat dilihat nomor asing melakukan panggilan video malam ini. Sekarang temannya yang lain sudah istirahat didalam ruangan dan hanya beberapa teman laki-laki yang berkumpul samping masjid sekedar ngopi-ngopi.

Loves Dawet Book 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang