"Ah, anak perempuan berambut hitam dengan mata biru itu. Semoga dia selalu dalam keadaan yang baik."
Kelihatannya, Himejima memang mengenal pemburu iblis yang bertemu dengan Genya di malam itu.
"Namanya Masumi Fujihara. Pertama kali aku mengenal anak itu sekitar dua tahun lalu. Tidak disangka kau bisa bertemu dengannya."
Tak lama kemudian, Himejima berdiri dan mengakhiri obrolannya dengan Genya karena ia harus menghadiri rapat para pilar. Genya pun memaklumi.
Rapat para pilar....
Sungguh kehormatan baginya bisa berada dalam didikan seorang pilar seperti Himejima Gyomei, yang juga dikenal sebagai Pilar Batu. Biasanya, pendekar pedang yang dididik langsung oleh pilar disebut sebagai Tsuguko. Tapi, ia rasa, ia tak bisa mendapat sebutan itu karena ia bukan benar-benar pendekar pedang.
Ia bahkan tak bisa menguasai teknik pernapasan apa pun. Beruntung, Himejima tidak mempersoalkan itu dan menerimanya.
Tapi, seandainya....
Seandainya, yang mengajarinya langsung adalah Pilar Angin.
Seorang pilar yang juga kakaknya.
"Aniki...."
"Aku akan terus berusaha...."
------------------------------------
Di tempat lain, di bawah rerimbunan bunga wisteria yang menggantung di pepohonan.
Masumi Fujihara. Gadis berambut hitam legam hingga bawah bahu, digelung ke bawah menyusuri bahunya. Mata birunya sering terlihat kosong. Entah apa yang selalu ia pikirkan. Ia mengenakan seragam pemburu iblis dengan jubah hitam hingga atas lutut dengan tudung yang sering menutupi rambutnya. Pada rambutnya, ada semburat putih yang agak aneh yang sedikit tersembunyi oleh gelungan rambut di belakang telinga kiri yang tertutup tudung.
Gadis ini lulus Seleksi Terakhir setahun sebelum angkatan Tanjirou. Ia masih ingat dengan jelas bunga-bunga wisteria yang ia lihat di Gunung Fujikasane yang bermekaran dengan indahnya. Bunga yang ia sukai. Bunga yang melambangkan umur panjang, bahkan keabadian. Bunga yang cantik, namun beracun.
Bunga yang juga menyimpan banyak kenangan baginya. Kenangan akan berbagai kejadian di masa lalu.
Ah, apa yang biasanya dikatakan orang? "Lupakan saja masa lalumu!"
Bohong.
Memangnya ada orang yang bisa melupakan masa lalu? pikirnya. Kecuali kalau dia terbentur, gegar otak, atau mati.
Bicara soal kenangan memang membingungkan. Ada yang semakin ingin dilupakan, justru semakin melekat di ingatan. Ada juga ingatan yang tak menyakitkan, justru terlupakan.
Lamunannya buyar ketika seekor gagak mendatanginya dan berteriak dengan suara yang berisik, memberitahukan misi barunya untuk memburu iblis. Ia pun kembali mengangkat tudungnya menutupi sebagian kepalanya, lalu mulai berjalan ke tempat dimana tugas menantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poisonus | Kimetsu no Yaiba Fanfic
FantasiSiapa yang tahu seorang pria berwajah keras ternyata berhati lembut? Dan siapa yang tahu isi hati seorang gadis misterius yang selalu bersembunyi di bawah tudung? Masing-masing punya kisah dan karakter sendiri. Keduanya tak bisa diprediksi. Tapi, k...