"Tolong. Percayalah padaku. Hanya itu yang aku minta."
_Hasan Arreyan_
***
Setalah membaringkan Sintya. Rey bergegas pulang. Ini sudah sangat larut. Ara pasti sangat cemas.
Hanya saja, ketika ia sampai diparkiran, ban mobilnya hilang satu.
Rey berdecak marah, sudah pasti ada yang sabotase. Apa lagi ini?
Tak mau berlama-lama mikir, Rey memilih meninggalkan mobilnya sementara, ia harus pulang sekarang.
Tak ada taksi satu pun yang lewat, jelas! Ini sudah larut malam.
Ingin memesan online? Ponselnya mati. Jarak hotel dengan rumahnya cukup jauh.
"Sial!"
Umpat Rey frustasi. Jalanan cukup sepi. Tak Ada taksi lalu-lalang.
Dengan terpaksa, Rey berjalan kaki untuk pulang. Mungkin sampai dirumah bisa dua jam lebih.
***
Ara masih terus terisak. Ia sungguh kecewa dengan Rey. Padahal dirinya tengah hamil, tapi Rey sampai segininya.
Sudah tiga puluh menit setelah Ara mendapat pesan itu Rey juga belum pulang.
Seketika, notif ponselnya masuk lagi. Dari orang yang sama, yang tadi mengiriminya foto Rey.
Ara ragu untuk membuka pesan itu, orang itu mengirim pesan bergambar lagi. Ara takut akan semakin rapuh.
Tapi, rasa penasaran lebih tinggi. Dengan bismillah Ara membuka foto itu.
Tes.
Air mata Ara kembali meluncur hebat. Foto dimana Rey tengah membaringkan wanita itu didalam kamar hotel, dan hotel itu tak ada siapa-siapa kecuali mereka berdua.
Lebih parahnya, Ara baru tahu wanita itu adalah Sintya.
Ara mencoba berpikir positif. Tapi, dari segala bukti foto itu, pikiran positif mana?
Bahkan sekarang sudah pukul satu malam Rey belum pulang. Ara yakin Rey pasti masih bersenang-senang dengan wanita itu.
Ara lelah. Ara rapuh. Ara kecewa. Mengertikah kalian perasaan Ara?
Sakit. Sangat.
***
Rey mencoba mengatur napasnya. Pukul dua setengah tiga malam, Rey baru sampai dirumahnya.
Beruntung ia memiliki kunci rumah, perlahan ia membuka pintu.
Rey terkejut. Ia menemukan Ara tertidur diruang tamu. Pasti Ara menunggunya.
Rey segera menggendong Ara ala bridle style. Istrinya itu terlihat sangat kelelahan. Matanya sembab,mungkin akibat tidur larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Ya Kamu[Selesai]
Teen Fiction[SELESAI] "Aku mencintaimu karna Allah. Maka, biarlah hanya Allah saja yang akan memisahkan kita kelak. Dan, aku berharap Allah mempertemukan kita kembali di Jannah-Nya". --Jodohku Ya Kamu--- (SPIRITUAL-ROMANCE) *** HARAP TINGGALKAN JEJAK B...