28❤ | HAMIL?

1.9K 90 13
                                    

Sebelum baca vote dulu👍
Happy reading🌸






Setelah beberapa jam aku tidur akhirnya aku bangun. Kulihat jam menunjukkan pukul 06:30. Ah masih pagi pikirku kemudian aku hendak tidur lagi. Capek soalnya.

"Ay bangun! Ay!" terdengar suara membangunkanku, Riska.

"Eughh ... kenapa sih Ka masih pagi juga," jawabku dengan mata masih merem.

"Bangun! suami lo udah nungguin tuh di depan," aku tak menggubrisnya dan masih memeluk tasku sebagai gulingku.

"Gue panggilan si Karis nanti buat bangunin lo," ancam Riska kemudian aku bangun dengan kucelnya.

"Aishh!" bentakku akhirnya aku membuka mataku.

Kulihat Riska sudah siap dengan pakaian santai dengan training. Tak lupa topi membalut di kepalanya.

"Mau ngapain lo?" tanyaku dengan santai.

"Senam! cepetan keluar! jangan lupa siap-siap tuh liat muka kaya baju belum di seterika," ledeknya membuatku menatapnya sinis.

"Hello? gue itu masih cantik gini-gini juga gue pernah jadi queen di sekolah lama gue," belaku, Riska hanya berlalu di depanku dan menutup tenda.

Aku akhirnya berganti pakaian dengan sweater dan juga training. Rambutku aku gerai. Tak lupa memoles sedikit bedak di wajahku biar fresh dikit.

Setelah siap aku keluar sudah ada Karis and the geng di depan tendaku. Ini camping tapi dia apel mulu di tendaku. Tapi aku suka ya wkwk.

Aku pun baris guna senam pagi instruktur dari osis. Musik mulai menyala. Aku mengikuti arahannya. Bagiku senam sangat menyenangkan karena mudah. Kan aku hoby ngedance.

Karis dibelakangku, disampingnya teman-temannya, Riska disebelahku. Aku dengan malas mengikuti arahan senam karena mulai lelah. Karis enggak berhenti menggangguku. Cari perhatian pastinya. Aku berhenti bergerak kemudian menoleh ke arahnya.

"Apaan sih Ris!" bentakku dia hanya cengengesan.

Dia sebenarnya dari tadi terus menendang pelan kakiku, mencolek tanganku, menggelitikku dan masih banyak lagi.

Ini anak setahuku dingin banget sama aku kenapa sekarang jadi gini sih. Ya udahlah aku pun melanjutkan senamku.

Tak lama kemudian kami semua selesai. Cukup lelah beneran apalagi belum sarapan. Aku tak tahan, rasanya pusing. Berjalan ke tenda sedikit di bopong Riska, mulanya aku tak mau tapi dia langsung menggandengku. Ini efek lapar hehe.

"Kapan sarapan?" tanyaku ke Riska disebelahku. Dari arah depanku Karis and the geng berjalan ke arahku.

Kurasa beberapa menit kemudian, akhirnya kami diberikan sarapan. Huft camping membuat makanku selalu telat.

Setalah sarapan kami semua beberes karena aku pulang hari ini, YES. Aku selalu mengikuti langkah Karis di depanku dan menggandengku.

Setelah itu kami apel sebentar dan kepsek yang pidato bla bla. Aku tak menghiraukannya. Yang penting pengin pulang.

"Aww!" ucapku sedikit berteraik.

"Ay lo enggak apa-apa?" tanya Karis.

"Enggak kok,"

"Maaf kak, Dian enggak sengaja,"

Ada menabrakku dari arah belakang untung enggak jatuh karena di pegang Karis, jalannya licin. Kemudian aku menoleh Dian sama Caca?

"Lain kali kalo jalan yang bener, matanya dipakai ya adekku," ucapku lembut sambil tersenyum manis. Lembut sekali iya kan?

"Iya kak maaf ya," ucap Dian aku menganggukkan kepalaku. Lalu merekapun berlalu meninggalkan aku dengan Karis.

"Kalo gue jadi lo Ay udah aku bentak-bentak tau!" pekik Riska yang disebelahku tak jauh dariku.

"Enggak ah males ribut," jawabku dengan malas.

Aku memang males ribut tapi kalo udah kelewatan ya rasain aja murkanya queen Ayu ck.

"Udah ah ayo aku capek banget," ucapku kemudian kami mengarah ke bis. Untung 1 bis dengan Karis and the geng.

Kali ini aku langsung duduk tak menghiraukan Riska ataupun siapapun. Rasanya pusing pengin muntah. Padahal udah minum antimo masa iya aku mabok?

Karis duduk di sebelahku. Aku langsung menyenderkan kepalaku ke bahunya. Lalu memejamkan mataku. Karis tak bicara apapun mungkin dia sudah peka kalau aku lelah.

Entah berapa lama aku naik bis. Kena macet soalnya hadeh. Aku membuka mataku dan masih di perjalanan. Kulihat Karis tidur dengan nyamannya. Ya ampun gantengnya suami gue tuh. Setelah menatap wajahnya cukup lama, aku tidur lagi.

"Ay udah nyampe bangun," ucap Karis pelan membuatku terbangun dari tidurku.

"Udah ya?" balasku kemudian dia mengangguk lalu berdiri dan membantuku berdiri. Aku berjalan agak sempoyongan pusing rasanya.

"Nanti tidur lagi di mobil, jalannya yang bener," ujar Karis sungguh lembut.

Aku tersenyum kearahnya. Lalu dia menuntunku ke arah mobil lalu masuk. Aku langsung melanjutkan tidurku dan Karis masih sibuk mengurus koperku dan kopernya.

Masa bodoh dengan teman-temanku. Aku tak melihat sekalipun keberadaan mereka.

❄️❄️❄️

Aku membuka mataku, melihat di sekililingku. Kamarku? Kulihat Karis tidur disampingku dengan memelukku. Mungkin dia yang membopongku dari mobil. Kenapa aku enggak ngerasa ya. Entahlah.

"Kenapa laper juga sih," ucapku.

Lalu aku turun dari kasur dengan pelan. Supaya Karis tak bangun. Aku berjalan ke arah dapur. Aku merakan pusing, belom reda sih.

Lalu aku memasak seadanya yang penting ke isi perutku. Ku ambil minuman kutaruh disampingku karena aku tak bisa makan tanpa ada minum di sebelahku.

Kemudian aku duduk dan makan baru beberapa suap. Nih perut kenapa ya?

"Huwekk - huwekkk,"

Aku langsung ke arah wastafel. Memuntahkan semua isi perutku. Karis mungkin mendengarnya dia berlari ke arahku lalu membopongku.

















Jangan lupa vomentnya😢😄😄


Desi Ayu Fiyriani
🌸
Follow my ig @desiiayu20

Cute Girl vs Cool Boy [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang