**
"Lizz!!Padahal sudah aku peringatkan anak itu jangan pergi" Kata ayah Liz,marah."Papamu marah sekali...Liz kau dengar apa yang kubilang!?" Kata ibu Liz,namaun Liz hanya berjalan dengan tatapan kosong dan tak menjawab sepata-katapun.
"huh...apa yang dipikirkannya,sampai tak hiraukan aku" Kata ibu Liz sambil menatap Liz yang berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
"Bergaul dengan anak aneh begitu" Lagi kata ibu Liz.
......
"Papa...berhentilah,itu tak baik untukmu" Kata ibu Liz,pelan.
"Berisikkk!" Balas ayah Liz sambil menaru kasar gelas yang di pegangnya.
"Sialan...Dia itu sapi betina yang paling bagus.Tapi kenapa jadi begini" Timpal ayah Liz,yang hanya bisa didengarkan ibu Liz.
"Jangan biarkan Liz mendekati gereja itu lagi" Lagi kata ayah Liz,frustasi.
"Ya....aku tau perasaanmu.Aku sudah berkali-kali menasehatinya,tapi anak itu..." Jawab ibu Liz,namun ditepis ayah liz...
"Hahh...apa ini?" Tepis ayah liz yang sedang mengambil gelas,namun gelas tersebut dijatuhi sebuah cairan dari atas.
Refleks ayah dan ibu Liz melihat keatas.
"Aaa" Teriak ibu Liz yang melihat ada darah yang menetes dari sela-sela lubang.
"Da...darah!Dari kamar Liz..." Kata ayah Liz dan langsung berlari kekamar liz.
"Lizz...Liz,kenapa kamu nak?" Teriak ayah Liz sembari membuka pintu kamar Liz.
Liz tidak ada di kamarnya,Tapi banyak darah dimana-mana dan darah itu mengarah kejendela yang terbuka lebar.
"Panggil polisi!yaa..cepat hubungi polisi" Kata ayah Liz,gemetaran.
***Di Gereja
"Ini perbuatan kepala desa...pasti" Respon kakak Yuriko yang telah mendengar cerita yuri diruang misa.
"Kakak...." Kata Yuri,pelan.
"Sekalipun dia telah mencoba membunuh kita...pasti dia menyembunyikan sesuatu di balik peristiwa ini.Dan itu bukan hanya teror..." Lagi kata kakak Yuri.
"....." Yuri hanya bisa terdiam.Dan percakapan mereka didengarkan Desty didepan pintu ruang makan.
......
Yuriko sangat bingung memikirkan perkatan kakaknya tentang kepala desa yang mau membunuh dan menyediakan sesuatu pada mereka.
"sampai saat iniaku tak mau memikirkannya...suatu saat kepala desa akan dapat memahaminya.Tapi sudalah.." Pikir Yuri.
"Kali ini kita perlu membuktikan....Kak,Kita seharusnya tak tinggal disini" Lagi,pikir Yuri sambil beranjak dari tempat tidur dan mau menemui kakaknya lagi.
......
"Ada apa,kok serius sekali?Ayo katakanlahh" Kata Sean,kakak yuri.
"Seharusnya kau sudah tau kak..." Kata Yuri dengan ekspresi serius.
"Kita harus keluar dari sini!" Pikir Yuri.
"Aku mau cerita soal itu" Jawab Yuri.
"Kenapa?" Ucap Sean,datar.
"Apa yang sedang kakak pikirkan kak?" Teriak Yuri yang berpikir kakaknya pura-pura tidak mengetahui hal yang akan dia katakan.
"Apa kau telah lupa,ini sudah menjadi tempat tinggal kita" Jawab Sean sambil menatap Yuri.
"Lagi pula...Kalau kita tetap disini terus,siapa tau kita akan dibunuh Kepala desa!." Teriak Yuri.
"Takkan kubiarkan hal itu" Kata Sean dengan senyuman tipis seolah tak ada yang bisa menyakiti mereka.
"...Aku...apapun akan kulakukan.Makanya kumohon,kita pergi keluar saja dari tempat ini...Kalau tetap disini seperti ini,mungkin akan terjadi hal-hal yang lebih mengerikan.." Ucap Yuri,sangat cemas.
"Kalau kau ingin pergi,Lebih baik kau pergi sendiri saja" Jawab Sean seakan-akan tak peduli.
Yuriko sangat kaget mendengar perkataan kakaknya itu yang seolah-olah semua baik-baik saja setelah semua yang telah terjadi.
"Kalau begitu...Aku akan berunding dengan Desty" Kata Yuriko,Gemetaran.
"....." Sean hanya mengabaikan perkataan yuri dan tak menjawabnya.
"Kalau kakak tak mau bicara,biar aku yang bicara" Kata Yuri sembari membalikan badannya untuk menemui Desty.
"YURIII!" Bentak Sean.
Saat Yuri berjalan menyusuri lorong untuk menemui Desty,Dari kejauhan ia melihat mata itu lagi.Mata dengan tatapan tajam dan seolah-olah menyala dalam kegelapan.
"Desty" Ucap Yuri.
"kenapa tiba-tibq muncul" Pikir Yuri.
"Tak perlu pindah dari sini" Kata Desty yang seolah-olah mengetahui semuanya.
"Apa?hah?" Ucap Yuri yang terkejut Desty mengetahui apa yang akan di bicarakannya.
"Kau sudah dengar dari kakakmu tentunya?Mungkin kau tak kan percaya tapi..." Kata Desty.
"Tapi..."
Yuri menatap kearah jendela kaca yang tepat berada disamping mereka.Yuri sangat terkejut dan takut.Ia tak berani mengalihkan pandangannya dari Desty.
......
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinko Shimasu(HIATUS)
FantasyGereja merupakan tempat yang suci,tapi berbeda dengan gereja yang ditinggali oleh kakak beradik dan pemilik gereja tersebut. Sering terjadi hal mengerikan di dalam geraja dan desa yang mereka tinggali.