Tidak ingin terlibat obrolan yang lebih jauh lagi Ray memutuskan untuk pulang kerumah dan menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah.
Malam ini udara cukup dingin, untung saja Ray membawa Hoodie hitam kesayangannya sehingga dinginya udara malam hari tidak langsung terasa di kulit.
Setelah berjalan beberapa lama, akhirnya Ray sampai di depan rumahnya. Ray hidup seorang diri karena kedua orangtuanya telah meninggal beberapa tahun yang lalu tepatnya ketika ia duduk di bangku SMA. Sebenarnya saudara ayah atau ibunya menawarkan agar Ray mau tinggal bersama mereka namun Ray menolak dan memutuskan untuk tinggal sendiri di rumah walaupun begitu minimalis tapi rumah itu sangat berharga banyak kenangan suka maupun duka bersama kedua orangtuanya.
Karena Ray sudah tidak memiliki siapapun kedua orangtuanya telah meninggalkannya seorang diri jadi mulai saat itu juga Ray mulai memutar otaknya untuk menghidupi dirinya sendiri. Dan untungnya dia mempunyai suara yang bagus dan juga keahlian memainkan beberapa alat musik seperti gitar.
Dan di Caffe itulah yang menjadi saksi awal perjuangannya. Caffe tempatnya bekerja. Ray bersyukur karena Ray diperbolehkan bekerja disana sebagai seorang penyanyi yang sangat di sukai dan menjadi favorit pengunjung hingga saat ini.
Dengan bekerja menjadi penyanyi setidaknya Ray masih bisa hidup dan bahkan bisa kuliah dengan hasil kerja kerasnya menjadi penyanyi dan rajin belajar.
Setelah sampai di dalam rumah Ray langsung pergi ke dapur untuk menengguk segelas air dan setelah itu pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.
Setelah selesai mandi dan berpakaian Ray segera pergi ke meja belajarnya dan mulai membuka tugas-tugas kuliahnya. Seperti inilah aktivitasnya sepulang kerja, Ray langsung belajar sungguh mahasiswa yang teladan!
Namun ditengah kefokusannya dengan tugasnya justru Ray malah teringat wanita yang menarik perhatiannya sore tadi.
"Benarkah dia satu kelas denganku? Yang benar saja aku bahkan tidak pernah melihatnya. Jika pun benar baguslah aku jadi mudah untuk lebih mengenalnya." gumamnya yang dia lontarkan sepanjang pulang dari Caffe.
Sepanjang malam Ray hanya memikirkan wanita itu dan melupakan tujuannya memang benar yang dikatakan orang jika kau jatuh cinta pada seseorang meskipun kau tak mengenalnya sekalipun semua perhatianmu hanya tertuju padanya dan melupakan apa yang berada di dekatmu sekarang.
••
Seperti biasa sang Surya telah bangun dari tidur malamnya yang menandakan bahwa sekarang sudah pagi dan malam telah menghilang.
Ray terbiasa bangun pagi. Ray bukan anak pemalas, baginya setiap waktu itu berharga jadi selama kau masih muda jangan menyia-nyiakan waktu karena kau akan menyesal ketika sudah tua.
Dengan sepeda motor peninggalan orangtuanya yang Ray rawat dengan baik, Ray siap pergi ke kampusnya.
Seperti biasa Ray selalu sarapan terlebih dahulu di kantin setelah itu masuk ke kelas. Sampai di kelas Ray langsung menelisik di beberapa sudut ruangan untuk mencari seseorang yang telah mengganggu tidur malamnya bahkan seluruh pikirannya.
Dan Yapp!! Akhirnya Ray menemukannya. Ray tidak menyangka bahwa yang dikatakan wanita itu benar bahwa mereka satu kelas dan bodohnya Ray tidak menyadarinya. Sebenarnya Ray juga tidak salah pantas saja Ray tidak pernah melihat wanita itu lihat saja tempat duduknya yang berada paling belakang dan berada di pojok yang sangat jauh dari tempat duduknya yang berada di depan. Tidak salah bukan? Ray kan memang pandai, memang biasanya cenderung duduk didepan.
Tanpa menunggu lama Ray langsung menghampiri wanita itu namun nasib berkata lain, dosennya ternyata sudah masuk ruangan dan Ray terpaksa menunggu sampai pelajaran selesai baru setelah itu pergi menemui wanita yang mengusik kedamaian hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melliflous
De TodoSebuah cinta yang terjalin karena alunan musik. Bukan benci menjadi cinta yang terlalu klise! Berawal dari sebuah rasa penasaran yang kemudian membawanya pada sebuah pertemuan singkat namun membekas dan sulit untuk dilupakan hingga akhirnya musik me...