Happy Reading◽◽◽
Lapangan SMA Nusa Bangsa sangatlah luas. Bangunan sekolah itu hanya memiliki satu lantai. Bisa dibayangkan luasnya seperti apa? Bahkan memiliki dua lapangan, lapangan depan dan belakang. Letaknya masih di tengah kota dan masih jejeran SMA favorit.
Di tengah lapangan, kini beberapa anak dari ekskul futsal tengah berlatih. Hal ini rutin dilakukan setiap seminggu tiga kali, berbeda dengan esksul nya yang hanya dilakukan seminggu dua kali di waktu sore.
Dari beberapa anak itu, keempat lelaki yang mengenakan pakaian sama itu kompak duduk berselonjor di tepi lapangan. Kini gilirannya istirahat, bergantian dengan yang perempuan.
"Sumpah ya, Pak Lukman makin hari makin sadis banget."
"Omongan lo Dim!"
Naufal menoyor pelan kepala Dimas di sebelahnya, kawannya yang satu itu memang diam-diam gak ada adab. Tapi, terkadang saja kok.
Sedangkan Fito, anak itu duduk di tepi lapangan bersama seorang perempuan yang merupakan kekasihnya.
"Sadis juga buat bikin kita menang."
"Ya gue tau, yon, biar kita menang. Tapi kita tuh sampe capek banget gini."
"Gak seberapa mah ini, Dim!
Dion membelakakkan mata melihat Dimas yang tak terima akan ucapan seruan Fito. Dia juga tak terima, karena dia juga lelah. Tapi tak seperti Dimas yang langsung berdiri dan menghadap Fito di sana.
"Seenak kata tuh anak."
"Yon, temen lo."
"Temen lo juga, samperin cepetan."
Dion dan Naufal dengan cepat berdiri dan menghampiri Dimas yang hampir sampai ke Fito. Di sana Fito juga masih santai saja dengan kekasihnya itu.
Dimas semakin dekat pada Fito, Dion langsung lari mendekat. Sebelum terjadi keributan, lebih baik dicegah. Pikirannya masih normal tidak seperti teman-temannya yang lain yang suka keributan.
"Lo bilang sepele cuma di depan cewek lo doang."
Dimas yang ternyata ikut duduk di sebelah Fito. Dia mengambil tisu yang ada ditangan Tiyas, kekasih Fito itu.
"Nggak tuh!"
"Minta lagi ya, yas."
"Tadi aja gak izin langsung ambil.
"Iya, gapapa, Kak Dimas."
"Jangan terlalu sopan sama dia, sayang."
"Tuh, yon, pacar Fito 'kan satu angkatan sama gebetan lo. Lo gak mau pacarin dia?"
Dimas berucap sambil menunjuk keberadaan Dion. Yang ditunjuk jelas mengernyit heran, hendak protes tapi tak ada yang salah dengan ucapan temannya itu.
"Kok jadi gue?"
"Emangnya siapa gebetan Kak Dion?"
"Kamu kenal Fia?"
Tiyas mengangguk.
"Ya itu dia. Sama-sama saling suka tapi gak ada yang mau bilang."
◽◽◽
Di koridor mendekati kantin, Dion berjalan sendirian masih dengan kaus futsal nya. Tak lama, Dimas menyusul dengan pakaian seragam sekolahnya. Tangan kanan nya menepuk pundak sang sahabat.
"Lo ke kantin gak ngajak-ngajak, yon."
"Gue berani sendirian."
"Maksudnya, gue juga mau jajan! Lo pasti gak tau kalau gue merindukan siomay nya Bu Teti."
KAMU SEDANG MEMBACA
See You [TAMAT]
Fiksi Remaja¦ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ¦ Lengkap! ♣♣♣♣♣ Ketika sama-sama suka, namun tidak ada yang mau menyatakan perasaannya lebih dulu. Lalu, saat sudah bersama, harus dipisahkan karena suatu hal. Bagaimana kisah mereka? ♣♣♣♣♣ 📌Rank📌 #1 melihatmu [15-6...