The Imposters

1K 69 26
                                    

Fadli dan yang lainya sedang berada di rumah pohon milik Fadli. Mereka sedang bermain dan bersenang senang. Namun, Laila hanya melihat mereka dari jauh sambil merenungkan sesuatu, dan itu membuat teman temannya yang lain khawatir. Fadli lalu mencoba untuk berbicara dengan Laila.
Fadli:"Laila, ada apa?"
Laila:"huh, tidak ada apa apa kok"
Fadli:"kalau kamu tidak mau memberitauku, maka aku tidak akan memaksa"
Fadli:"tapi ingatlah satu hal, kita semua bukan hanya sekedar teman, kita adalah keluarga, dan keluarga saling menolong satu sama lain"
Fadli:"jadi, jika kamu memiliki masalah, lebih baik kamu segera memberitau kami, supaya kami bisa"
Fadli lalu tersenyum, Laila membalas senyumannya Fadli.
Laila:"baiklah, terima kasih"
Fadli:"ayo berkumpul dengan yang lain"
Fadli:"mereka semua khawatir padamu"
Laila:"baik"
Mereka kemudian berkumpul dengan yang lainya lalu mereka melanjutkan permainan mereka.

Keesokan harinya, Fadli dan Laila sedang berjalan jalan di kota. Laila beberapa kali masih melamun, tapi Fadli tidak mau memaksa Laila untuk bercerita.
Fadli:"Laila kamu ingin kita kemana dulu nih?"
Laila:"um....... terserah kamu saja deh"
Fadli:"kok terserah aku sih"
Saat mereka sedang berjalan jalan, mereka melihat Linzy di kota.
Laila:"Fadli, bukankah itu Linzy?"
Fadli:"eh iya"
Fadli:"Linz......."
Fadli tidak jadi memanggil Linzy karena dia melihat Linzy sedang mencopet tas seseorang.

Linzy kemudian berlari kearah Fadli dan Laila, dan dia melewati mereka tanpa mengatakan apapun. Fadli dan Laila hanya terdiam, mereka tidak sempat untuk mengejar Linzy.
Laila:"itu tadi Linzy kan, atau kita salah liat?"
Fadli:"sepertinya tadi bukanlah Linzy, aura d8a berbeda dari aura milik Linzy"
Laila:"benar juga, lagi pula untuk apa juga Linzy mencuri, jadi apa kita akan mengejar dia?"
Fadli:"kita serahkan saja kepada para prajurit"
Laila:"baiklah"
Mereka lalu melanjutkan berjalan jalan tanpa tau kalau hal yang sama juga terjadi di tempat lain. Contohnya, Tony sedang memukuli orang di dekat sebuah gang. Saat itu Oliver dan Chizuru melewati gang tersebut dan melihat kejadian itu, mereka mencoba menghentikan Tony.

Oliver:"Tony tenang, apa yang kamu lakukan?"
Tony:"cih!"
Tony langsung memukul wajah Oliver hingga Oliver jatuh, lalu dia pergi.
Chizuru:"Tony, apa yang kamu lakukan?"
Chizuru:"Olie, apa kamu baik baik saja?"
Oliver:"aku baik baik saja, si Tony kenapa sih?"
Chizuru:"aku juga tidak tau"
Di tempat lain, Alice dan Ruby melihat Lupus dan Nino mencoba untuk merampok sebuah kafe.
Alice:"Lupus, Nino apa yang kalian lakukan?"
Tapi Lupus dan Nino tidak memperdulikan Alice, dan tetap melanjutkan kegiatan mereka.
Ruby:"kalian berdua, berhenti!"
Tapi, mereka berdua masih saja diabaikan, lalu karena Alice dan Ruby merasa diabaikan, mereka mencoba untuk mengunci tangan Nino dan Lupus.
Alice:"kami bilang hentikan!"

Tapi Lupus melempar bom asap ke lantai dan mereka berhasil kabur.
Alice:"uhuk uhuk, sial mereka kabur"
Ruby:"uhuk uhuk, kenapa mereka merampok tempat ini?"
Karena beberapa peristiwa itu terjadi saat kota sedang ramai, keadaan kota menjadi kacau, dan banyak orang yang menjadi panik, apalagi pelaku kejahatan itu adalah para bangsawan, dan anggota The Beasts yang telah mengalahkan para iblis. Butuh waktu cukup lama untuk menenangkan para warga. Keesokan harinya, suasana di kelas juga menjadi ribut. Mereka saling bertanya tentang kejadian kemarin. Oliver langsung memarahi Tony yang berada di dekat jendela.
Oliver:"Tony apa apaan kamu kemarin? kenapa kamu tiba tiba memukulku"
Namun Tony malah terlihat bingung.
Tony:"huh? Apa maksudmu Oliver? Kemarin aku berlatih dengan Loki seharian"

Chizuru:"jangan bohong, kemarin aku lihat sendiri kamu memukul wajah Oliver setelah memukuli orang orang di dekat gang itu"
Tony:"aku tidak berbohong, aku tidak tau apa yang kalian bicarakan"
Loki kemudian mencoba membantu Tony setelah dia mendengar permasalahannya
Loki:"Tony tidak bohong kok, kemarin aku memang latihan bersama dia seharian"
Mereka kemudian menjadi sama sama bingung.
Oliver:"kalau begitu, yang memukul aku kemarin itu siapa? Mukanya mirip banget kaya kamu loh"
Tony:"bukan aku, aku tidak mungkin memukul temanku sendiri tanpa sebab"

Di depan papan tulis Alice dan Ruby juga memarahi Lupus dan Nino.
Alice:"Lupus, Nino kenapa kemarin kalian merampok kafe?"
Ruby:"kalian bahkan juga mengabaikan kami"
Tapi sama seperti Tony, Lupus dan Nino juga terlihat bingung.
Lupus:"ha? Apa maksud kalian dengan merampok?"
Ruby:"jangan pura pura tidak tau, kemarin kami melihat sendiri kalau kalian merampok kafe"
Nino:"itu bukan kami, kemarin aku dan Plagg sedang membantu Pangeran Adrian di istana, sedangkan Lupus dan Ursa sedang bersama Pangeran Orion"
Lupus:"iya, kami berdua bahkan tidak bertemu kemarin"
Alice:"tidak usah berbohong, jelas jelas yang kemarin kami lihat itu kalian"
Lupus:"kami tidak berbohong kok"
Nino:"iya, kami tidak tau apa apa"

Tak lama kemudian, Adrian dan Orion mendatangi mereka.
Adrian:"ada apa ini?"
Ruby:"kemarin kami melihat mereka merampok kafe, tapi mereka tidak mau mengaku"
Nino:"kami tidak melakukan itu"
Alice:"jangan bohong"
Adrian:"mereka tidak bohong kok"
Adrian:"Nino dan Plagg kemarin membantuku di istana"
Orion:"iya, Lupus dan Ursa juga bersamaku seharian"
Alice:"tapi kami yakin kalau kemarin itu mereka"
Tak lama kemudian Fadli, Laila dan Rain akhirnya datang ke kelas, dan melihat keributan di dalam kelas.
Fadli:"ada apa ini?"
Julie:"mereka bertengkar karena sesuatu, kami sudah mencoba untuk menegur mereka tapi kami gagal"
Elen:"iya, sesuatu tentang tuduhan palsu"

Fadli mengangguk lalu...
"BRAKK!!!" Fadli memukul meja yang ada di dekatnya, membuat suara yang begitu keras hingga membuat semua yang ada di kelas diam dan melihat kearahnya.
Fadli:"akhirnya kalian sudah diam, jadi bisakah kalian menceritakan kepadaku ada apa ini sebenarnya?"
Mereka kemudian menceritakan kepada Fadli satu persatu tentang masalah mereka.
Fadli:"owh"
Fadli:"untuk meyakinkan saja, Linzy, apa kemarin kamu merasa kalau kita bertemu?"
Linzy:"enggak, kemarin aku seharian di rumah, memangnya kenapa?"
Fadli:"kemarin, aku dan Laila melihat kamu mencopet tas seseorang, lalu kamu berlari melewati kami tanpa bicara apa apa"
Laila mengangguk sebagai bukti.

Linzy:"itu bukan aku, aku tidak mungkin melakukan itu"
Elen:"iya, kami saja dari keluarga bangsawan, jadi untuk apa Linzy mencopet seseorang"
Julie:"iya, lagipula Linzy bersama aku dan Elen seharian kemarin"
Fadli:"kalau begitu kemungkinan terbesar ini adalah ulah peniru"
Adrian:"dan dengan menggunakan identitas kita, jadi mereka ingin membuat reputasi kita memburuk?"
Fadli:"kemungkinan begitu"
Orion:"apa kamu tau siapa yang melakukan ini Fadli?"
Fadli:"aku tidak tau"
Fadli:"Rain, apa kamu tau?"
Rain:"pasukan khusus tidak mengirimkan informasi apapun tentang ini, aku akan mencari tau nanti"
Fadli:"terima kasih"

Tak lama kemudian Glenn sensei masuk ke kelas dan semuanya langsung duduk di tempat masing masing.
Glenn:"selamat pagi semua"
All:"pagi"
Glenn:"Saya tadi mendengar percakapan kalian tentang peniru, dan saya sepertinya punya beberapa informasi tentang itu"
Adrian:"benarkah?"
Glenn:"iya, tidak lama ini ada sebuah kelompok yang bernama Doppelgangers berhasil masuk ke wilayah aliansi"
Rain:"benarkah, lalu kenapa saya tidak menerima laporan apapun?"
Glenn:"tenang dulu Raina"
Glenn:"orang orang yang bergabung di Doppelganger memiliki kemampuan untuk menyamar menjadi orang lain, karena itulah kami tidak bisa membocorkan informasi ke orang lain sebelum kami yakin terlebih dahulu"
Adrian:"kalau begitu bukankah itu berarti ada kemungkinan salah satu orang disini adalah Doppelganger"
Fadli:"tenang saja, itu tidak mungkin"

Max:"bagaimana kamu bisa seyakin itu?"
Fadli:"saat sensei masuk ke kelas, dia langsung mengaktifkan "Dunia Si Bodoh" miliknya, jadi jika ada yang palsu, pasti dia sudah kembali ke identitas aslinya"
Orion:"syukurlah kalau begitu"
Fadli:"untuk saat ini kita semua asli, tapi berhati hatilah saat diluar nanti"
Setelah itu mereka memulai pembelajaran. Saat jam istirahat mereka semua keluar kelas. Setelah istirahat selesai mereka kembali ke kelas, dan orang yang belum masuk ke kelas adalah Linzy. Tak lama kemudian, pintu depan dan pintu belakang kelas terbuka secara bersamaan, dan di depan kedua pintu itu ada Linzy, ada dua Linzy yang masuk ke kelas.

Royal Academy Of Magic & KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang