"Seperti yang kalian semua tahu, festival seni ini rutin diadakan setiap akhir pertengahan musim gugur. Dan anak-anak klub seni tentunya yang akan perperan di sini," jelas bu Taeyeon.
Sejeong mengangkat tangannya tinggi. Ia melemparkan senyuman tipis ke arah bu Taeyeon sebelum berucap, "Tapi saya sudah mengundurkan diri dari klub, Bu."
Walaupun sesungguhnya ada rasa tidak rela di hatinya saat mengatakan bahwa ia sudah bukan bagian dari klub seni.
Saat ini semua anak-anak yang sudah ditunjuk bu Taeyeon untuk mengambil peran dalam acara festival seni tengah berkumpul di panggung auditorium. Mereka dipanggil bu Taeyeon ke tempat tersebut dengan tujuan untuk membahas acara festival yang akan di adakan pada bulan depan nanti.
Bu Taeyeon tersenyum. Ia mengambil selembar kertas dari tas lalu menunjukkannya pada Sejeong. Surat pengunduran diri milik Sejeong. Namun belum ada tanda tangan bu Taeyeon selaku pembina klub di sana. Belum ada tanda tangan Chungha selaku ketua klub juga.
"Kau bisa lihat, kan? Belum ada tanda tangan Chungha dan saya di surat ini. Jadi kau masih menjadi bagian dari klub," ucap bu Taeyeon sembari tersenyum manis ke arah Sejeong kemudian merobek kertas tersebut.
Sejeong menghela nafas pelan. Ternyata keluar dari klub benar-benar sulit dari yang ia bayangkan.
"Dan Ibu mengucapkan selamat datang untuk Doyoung yang baru saja bergabung dengan klub," ucap bu Taeyeon sembari bertepuk tangan yang otomatis diikuti oleh para anak-anak klub seni.
Melihat Doyoung yang berdiri dari duduknya lalu membungkuk memberi hormat ke arah semua orang membuat Sejeong teringat kejadian kemarin. Apa Doyoung memang suka terlarut dengan lagu yang ia nyanyikan? Ataukah ada masalah yang membuatnya menangis?
"Kalian semua sudah tau peran masing-masing, kan?" tanya bu Taeyeon memastikan. Guru itu tersenyum saat para muridnya berucap 'Ya' dengan kompak.
"Untuk ruang latihan, anak teater bisa menggunakan auditorium ini. Bu Seohyun yang akan menjadi pelatih sekaligus pengawas kalian. Untuk tari tradisional dan dance akan menggunakan satu ruangan saja yaitu ruang seni tari. Bu Hyoyeon yang akan mengawasi kalian. Sedangkan khusus kalian yang berurusan dengan alat musik akan latihan di ruang seni musik, termasuk duo vokalis kita. Ibu sendiri yang akan mengawasi kalian," jelas bu Taeyeon serius namun tidak meninggalkan nada lembut khasnya.
Sejeong mengangkat tangannya lagi. Saat bu Taeyeon memberikannya izin, Gadis itu pun bertanya, "Saya masih bingung. Anak seni rupa akan mempersiapkan karya mereka. Anak teater akan memainkan drama yang sudah ditentukan. Anak tari tradisional dan dance pun sudah ditentukan tari apa yang akan mereka tampilkan. Lalu bagaimana dengan Saya dan Doyoung?"
Bu Taeyeon tersenyum. "Tenang saja, lagu kalian sudah saya persiapkan. Dan jangan berpikir bahwa kalian hanya akan menyanyikan 1 lagu saja," ucap Beliau.
Doyoung mengangkat alisnya heran. Berarti mereka akan membawakan lagu lebih dari satu?
Bu Taeyeon mengeluarkan selembar kertas dari tas lalu menunjukkannya pada para murid.
Susunan Acara.
"Acara ini akan dimulai dengan penampilan solo Sejeong," ucap bu Taeyeon yang membuat Sejeong melebarkan matanya kaget. "Lalu dilanjutkan dengan tari tradisional. Setelah itu baru anak teater akan memulai aksi mereka. Doyoung akan tampil usai penampilan drama selesai. Setelah itu dilanjutkan dengan penampilan dance kemudian ditutup dengan penampilan duet Doyoung dan Sejeong," jelas bu Taeyeon membaca susunan acara tersebut.
Doyoung mengangkat tangannya. "Apakah lagu yang akan saya dan Sejeong tampilkan juga sudah dipersiapkan?" tanyanya.
Bu Taeyeon menatap Doyoung dengan senyuman teduh. "Kau bisa memainkan piano, kan?" tanya bu Taeyeon memastikan. Karena setahunya, ia pernah mendapati Doyoung memainkan piano di ruang seni musik.
Doyoung mengangguk. "Aku belajar memainkannya bahkan sebelum sekolah," ucapnya yang membuat Sejeong mendecih pelan. Ia tentu mendengar decihan si Gadis. Namun ia lebih memilih untuk menghiraukannya. Lagipula memang niat Doyoung membuat Sejeong iri padanya.
"Sepertinya kau bisa memilih lagumu sendiri. Namun genre lagunya harus menyesuaikan dengan drama yang ditampilkan anak-anak teater," jawab bu Taeyeon.
"Lagu ballad?" tanya Doyoung.
Bu Taeyeon tersenyum lalu mengangguk. "Ibu tahu kau ahli dalam menyanyikan lagu ballad."
Dalam hati Sejeong setuju dengan ucapan bu Taeyeon barusan. Buktinya kemarin saja saat Doyoung bernyanyi, Sejeong terlarut dalam lagu dan suaranya.
Sejeong tidak mau mengakui tapi sungguh, Doyoung itu... luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Lie in April - Dojeong [✓]
FanficTentang Kim Sejeong yang memutuskan berhenti bernyanyi dan keluar dari klub seni. Masa lampau yang menghantui dan masa kini yang terlampau sulit dilewati. Sejeong hanya ingin bahagia, kenapa terasa begitu sulit? Tentang Kim Doyoung dengan sejuta tek...