1

28 13 4
                                    

Pagi hari yang kemungkinan akan cerah terdapat seorang gadis yang masih terlelap di atas kasurnya,tak mendengar bell yang nyaring bunyinya bahkan sang mama pun sudah pasrah akan tingkah laku anak gadisnya.

"Hoamm... Jam berapa nih." Ucap Meira sambil melihat jam yang menunjukkan pukul 07:07 yang berarti dia akan terlambat sekolah.

"HAH JAM 7 lebih... Mampus telat inimah!!" ucap Meira sambil terburu-buru untuk mandi dan bersiap untuk sekolah.

~°°~

Setelah bersiap kini Meira tengah pamitan pada mama dan papanya yang sedang sarapan.

" Ma, Pa.. Meira berangkat dulu ya... Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam.... Kamu gak mau sarapan dulu sayang." Ucap mama Meira melihat anaknya yang terburu-buru.

"Aduh ma gak sempet... Udah ya daaah!!." Teriak Meira .

~°°~

Sesampainya depan sekolah Meira harus berlari sampai depan gerbang yang memang sudah tertutup beberapa menit yang lalu...

"Yaahh.... Udah di tutup lagi padahal Jan baru juga jam setengah 8." Kesal Meira.

"Ehh... Lo telat lagi yaa." Ucap seseorang dari dalam gerbang.

"Ya iyalah Lo liat sendiri kan kalo gue telat... Niko yang gantengnya melebihi Shawn Mendes bukain yaa gerbang nya pliss." Ucap Meira dengan puppy eyes andalannya yang akhirnya membuat Niko luluh dan membuka kan gerbang untuk Meira.

" Yaudah gue bukain tapi Lo gak boleh telat lagi, awas aja kalo besok telat gue laporin Lo sama Aidan."

"Iya iya, lo mah gak asik main nya ancaman Mulu." Kesal Meira.

~°°~

Sesampainya di kelas Meira langsung duduk di samping sahabatnya.

" Lo telat lagi yaa... Gue kan udah bilang sama Lo jangan sering sering gadang nonton Drakor makanya, telat kan nih sekarang untung si Aidan gak tau kalo Lo telat." Ucap Stella sahabat Meira.

"Bawel lo." Ucap Meira

Tak lama kemudian kelas Meira kedatangan seorang guru yang akan mengajar di kelasnya dan seorang laki-laki yang bisa di katakan murid baru.

"Assalamualaikum anak-anak." Ucap Bu Eri yang notabene nya wali kelas Meira yang sekaligus mengajar Matematika.

"Waalaikumsalam Bu." Jawab para murid serentak.

"Kali ini kita kedatangan murid baru.
Silahkan perkenalkan nama kamu." Ucap Bu Eri.

" Halo guys nama gue Andra Ramdhan Megantara. Gue pindahan dari Singapura, salam kenal guys." Ucap Andra.

"Baiklah Andra silahkan kamu duduk di belakang Meira sama Stella, kalian berdua angkat tangan biar Andra tau tempat duduknya." Ucap Bu Eri.

"Nah karena sekarang ada rapat kelas kalian free, tapi ibu mohon jangan bikin rusuh yaa, ibu permisi."

"Akhirnya free class juga."

"Otw kantin."

"La gue mau ke perpus dulu yaa." Ucap Meira pada Stella.

"Eh gue ikut kan gue juga mau balikan novel yang dua hari yang lalu gue pinjem."

"Ya udah ayo."

"Eh... Tunggu gue boleh ikut kalian kan ya itung-itung kenalan juga secara gue kan murid baru, boleh yaa. "  Ucap Andra

"Yaudah ayo." Ucap Meira.

~°°~


Setelah mereka ke perpus, mereka bertiga langsung ke kantin untuk makan. Sesampainya di kantin Meira melihat Aidan sang Tunangan tapi hanya Meira yang menganggapnya tunangan sementara Aidan tidak.

"Aidan... Aidan kangen gak sama Meira, pasti kangen kan secara Meira kan ngangenin." Ucap Meira sambil duduk di samping Aidan.

"Berisik." Ketus Aidan.

"Ihh... Aidan gak boleh dingin sama Meira, aku gak suka."

"Gak peduli." Ketus Aidan.
Kemudian meninggalkan kantin karena dia merasa risih ketika ia sedang makan dan di recoki, tapi sebelum meninggalkan kantin Aidan merasa seseorang sedang memegang tangannya dan mau tak mau ia membalikan badannya.

"Yah Aidan kok pergi sih, gak kasian sama Meira yang ditinggalin gitu aja terus juga ini makanan nya masih banyak loh mubadzir, mending buat Meira aja yaa." Ucap Meira.

"Serah." Ucap Aidan.
Yang setelah nya ia pergi meninggalkan kantin.

Aidan Fathur Aldion sosok The Most Wanted SMA Raldion yang dingin tak tersentuh, ya sekolah ini memang milik keluarga Aidan. Aidan memang sifatnya nya sangat dingin, dan selalu irit bicara tapi tak membuat Seorang Ameira Salsabila menyerah akan sifat sang tunangan yang kelewat dingin... Ya memang Aidan Adalah Tunangan nya Meira neraka di jodohkan atas nama bisnis oleh kedua keluarga nya.

______________________________________

Hallo guys segini dulu yaa part nya terus dukung aku buat nulis chapter berikutnya nyata and jangan lupa vote,komen,dan follow akun aku

See you all




My PolarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang