outdoor party (1/3)

1.4K 131 9
                                    

Sudah empat hari sejak dimulainya libur tengah semester.

Hari ini sangat membosankan. Sejak dua jam yang lalu, Haechan hanya berguling di atas kasur—memandangi langit kamar dengan pikiran tak berarti. Ten dan Johnny tengah melaksanakan 'private movie time' mereka sendiri tanpa Haechan. Persetan dengan private, Haechan juga sudah menonton film Parasite bersama Jaemin dan Jeno langsung di bioskop. Ia tidak perlu menjadi nyamuk orangtuanya dan menonton film berpenghargaan Oscar tersebut dua kali.

Haechan meraih macbook legendaris—jangan lupakan tragedi surprise rapot—yang terletak di atas nakas dengan perjuangan besar—dia sedang berbaring fyi—dan meletakkannya di atas dada montoknya. Dengan segera ia membuka aplikasi Spotify dan menyetel playlist lagu-lagu favoritnya.

Belum ada lima menit matanya terpejam menikmati melodi lagu, lagu Kick It dari NCT 127 memenuhi indra pendengarannya. Haechan meraih ponsel mahalnya di balik bantal yangmenampilkan nama Jaemin di layar. Dengan gerutuan kecil dan wajah tertekuk, Haechan menerima panggilan video dari sahabat sejak janinnya tersebut.

"Chanie~!"

Haechan mengernyit. Di belakang Jaemin, Haechan dapat melihat sosok Jeno dan Mark yang tengah mengotak-atik macbook baru Jeno.

Jaemin sedang dirumah Jeno?

"Kamu dirumah Jeno, Na?"

"Iya! Makanya kamu kesinii! Emangnya uncle John nggak bilang? Nanti malam kan bakal ada outdoor party."

"Masa sih? Daddy lagi private movie time tuh sama mommy. Mungkin daddy belum liat handphone?"

"Chan, sini Chan! Udah rame, tinggal keluarga lo doang yang belum dateng."

Suara Jeno terdengar sayup-sayup di seberang sana. Lantas, Haechan bangkit dari kasur. Persetan dengan lagu-lagu favorit. Ia membanting pintu kamarnya, lalu berlari menuju ruang keluarga. Mendekati ruang keluarga, Haechan mengintip. Semenjak kejadian waktu itu, Haechan selalu berjaga-jaga setiap hendak menghampiri kedua orangtuanya. Ia trauma mendengar desahan lemah Ibunya di bawah kungkungan ayahnya.

Oke, cukup flashbacknya. Ucapkan terima kasih banyak kepada Nakamoto Yuta yang waktu itu mengirim video porno pada Johnny sehingga little Johnny bereaksi dan menyerang Ten tanpa tahu waktu dan tempat.

Dan puji Tuhan, saat ini mereka hanya saling berpelukan di sofa dengan pandangan yang mengarah pada screen projector. Haechan melangkah mendekati kedua orangtuanya, lalu duduk di depan keduanya. Johnny dan Ten tersentak kaget, namun melihat layar ponsel sang buah hati yang menampilkan wajah manis Nakamoto Jaemin membuat keduanya membentuk senyuman.

"Hai Naa! Loh, ada Jeno? Mark?"

"Aunty Tennie~! Ayo sini aun, nanti malem ada outdoor party! Pasti uncle John belum buka chat uncle Jae ya?"

Johnny menepuk dahinya. Bodoh. Dua hari yang lalu Jaehyun mengabarinya bahwa akan diadakan outdoor party di rumahnya.

Dan Johnny melupakannya. Ingatkan Johnny untuk minta maaf pada Jung sialan itu nanti, kay?

"Jesus Christ, yes. Sorry Na, kita siap-siap sekarang. Ditunggu yaa."

Ketiganya tersenyum, lalu melambaikan tangan kepada Jaemin di seberang sana. Jeno dan Mark di belakang sana juga ikut melambaikan tangan meskipun wajah keduanya terhadang oleh macbook baru Jeno.

kartu keluarga:・゚✧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang