Prolog

69 14 10
                                    

Sorak-sorak orang yang berada di jalanan itu mampu mengalihkan atensi Yerin yang baru saja keluar dari minimarket. Ke-ingintahuan-nya bertambah ketika nama seorang yang cukup familiar disebut-sebut.

"Taehyung Taehyung!"

"Aku yakin Taehyung akan memenangkan taruhan ini."

"Taehyung semangat!"

Taruhan?

Tunggu dulu. Taehyung? Mengikuti taruhan? Jangan katakan bahwa Taehyung yang mereka maksud adalah Taehyung yang ku kenal.

Untuk memastikan kemungkinan yang akan terjadi, Yerin memberanikan diri mendekat ke gerombolan orang di sana.

Betapa terkejutnya Yerin ketika melihat Taehyung tengah terduduk di kursi dengan ditemani beberapa wanita berpakaian sexy. Uh, itu bukan sexy. Tapi-- menjijikkan.

Taehyung yang tengah terduduk pun akhirnya berdiri dan mengambil helm-nya--bersiap untuk menunggangi kuda besi kesayangannya. Balapan liar--yang terbesit di benak Yerin ketika melihat dua motor sport keluaran terbaru itu berdamping-rapi.

Melihat Taehyung yang sudah duduk di atas motor, semua orang bersorak semakin ramai.

"Sesuai taruhan, kau akan memberikan mobil sport-mu sesuai de--"

Belum sesai bicara, Taehyung sudah menyelanya terlebih dahulu.

"Itu akan ku berikan jika kau menang melawanku. Jika kau kalah, bersiaplah menjadi budakku seumur hidupmu."

Seorang wanita dengan baju yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, sudah bersiap membawa bendera di tangan kanan-nya. Wanita itu berdiri di tengah. Bersiap mengedarkan bendera untuk memulai balapan, sebelum sebuah suara mengintruksinya.

"HENTIKAN!!"

Semua mata menatap pada seorang perempuan dengan hoodie oversize pink yang dipakainya--yang baru saja berteriak dan mampu mengalihkan atensi orang-orang di sana.

Yerin berjalan maju--mendekat ke arah Taehyung yang sudah menatapnya dengan tajam.

"Taehyung, ayo pulang. Paman dan Bibi pasti--"

"Apa yang kau lakukan di sini, bodoh?" teriak Taehyung pada Yerin.

"Taehyung, a-aku... a-ku--" belum sempat Yerin menjawab. Taehyung sudah menarik tangan Yerin dan mendudukkannya di atas sepeda sport-nya.

"Balapan kita lakukan lain kali saja."

Setelah itu, Taehyung akan bergegas melajukan motornya, jika saja suara dari lawannya itu tidak mengusik pendengarannya.

"Bukankah lebih bagus jika wanita itu kita jadikan taruhan dalam balapan ini?" Mino--lawan Taehyung yang sedari tadi terdiam melihat Taehyung yang sepertinya--begitu peduli pada wanita ber-hoodie pink itu.

Taehyung mengepalkan tangannya erat sampai buku-buku tangan itu memutih, kemudian turun dari sepeda-nya dan memberikan satu tinjuan pada Mino.

"Aku bahkan bisa mempertaruhkan aset keluargaku, tapi tidak dengan mempertaruhkan perempuan." ucap Taehyung marah.

"Hahaha... Bukankah wanita itu terlalu berhaga untukmu, Taehyung? Aku lebih tertarik dengan wanita itu dibanding aset keluargamu." ucap Mino disertai smirk.

"Besok malam, kita akan melanjutkan balapan yang tertunda ini. Aku akan mempertaruhkan seluruh aset keluargaku, kau puas?" Taehyung benar-benar sudah gila. Bagaimana dia bisa mempertaruhkan aset keluarganya dengan mudah?

Mino menunjukkan smirk-nya. "Aku tidak minat lagi. Keluargaku masih bisa mencukupi kebutuhan-ku. Aku hanya ingin, perempuan itu."

Lagi-lagi Taehyung memberikan tinjuan kepada Mino. Kali ini, benar-benar brutal. Semua orang bahkan dibuat terkejut dengan amarah Taehyung, hanya karena seorang gadis?

Yerin sendiri terkejut dan memilih turun dari sepeda lalu beniat menghentikan Taehyung yang semakin brutal memukul laki-laki itu. Namun tangan Yerin ditepis oleh Taehyung.

"Bukankah sudah ku katakan? Jangan melibatkan-nya, atau kau akan mati di tanganku." Taehyung sekali lagi memeringatkan Mino.

Bukannya takut, Mino malah tertawa mendengarnya.

"Apakah dia kekasihmu? Sepertinya gadis itu benar-benar berharga." ucap Mino disertai kekehan.

"Kekasih atau bukan, kau sama sekali tidak berhak ikut campur dan melibatkannya."

Setelah mengucapkan itu, Taehyung menarik Yerin--sekali lagi--naik ke atas motor sportnya, lalu melaju membelah jalan.

"Apakah tadi benar-benar Taehyung? Dia terlihat menyeramkan." ucap Jimin--teman Taehyung--bergidik ngeri.

"Hanya karena gadis mungil itu? Oh ayolah, Taehyung bahkan bukan tipe orang yang akan sepeduli itu pada wanita." Jungkook menimpali ucapan Jimin.

"Dia bahkan sudah mematahkan hati puluhan gadis dalam satu bulan. Tidak mungkin hanya karena satu gadis tadi, amarah Taehyung memuncak bagaikan monster yang ingin memakan manusia 'kan?" kali ini j-hope yang menimpali.

"Tapi itu yang baru saja kita saksikan tadi. Benar-benar menyeramkan" ucap ketiganya kompak di akhir kalimat.














Hai gaiseu, book baru nih.
Dahal punya hutang 2 book tapi malah bikin cerita baru. Hehehe maapkeun author ini.














DIFFERENT [TAEHYUNG-YERIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang