Bab 6

721 99 11
                                    

Seoul, Saat Ini

Jika ada satu hal yang bisa Yoona lakukan sekarang, ia ingin tidur sepanjang hari. Setelah audisi baca naskahnya dianggap sukses, sutradara Lee Eung-Bok memutuskan untuk memilih Yoona sebagai Hwang Jangmi-----pemeran utama di film terbarunya itu. Yoona bahkan sudah memulai pengambilan gambar bagian pertama dari naskah film itu selama satu minggu ini. Alhasil, ia lelah luar biasa dan yang ia butuhkan saat ini hanyalah tidur nyenyak tanpa ada gangguan. Namun sayangnya, hidup tidaklah semulus keinginannya. Yoona masih harus berlatih untuk comeback album terbarunya yang akan segera dirilis nanti.

"Yoona, kau sedang melindur ya?" Yuri menyenggol sikunya saat mereka berdua memasuki gedung SM Entertainment. "Jalan kok seperti orang mabuk begitu?"

Yoona menoleh dan menatap Yuri dengan sorot mata sinis, namun Yuri tak bisa melihatnya karena Yoona sedang memakai kacamata hitam.

"Sejujurnya, aku tidak yakin aku bisa menghafal koreografi apapun sekarang ini. Otakku macet." Keluh Yoona. "Rasanya aku seperti mau mati."

"Nanti kau akan kuberi minuman penambah tenaga sebanyak yang kau mau. Itu doping hari ini untukmu."

"Aku tidak mau minum. Aku mau pulang dan tidur. Sebentar lagi aku pasti pingsan. Kau carikan tempat pingsan yang enak untukku, ya."

Yuri memukul perut Yoona.

"Aduh, kenapa kau malah memukulku?" Yoona melotot pada managernya.

"Kau bukan Lim Yoona yang kukenal. Roh setan mana kau ini? Kenapa kau merasuki Yoona-ku yang manis? Hayo mengaku!" Yuri terus memukuli perut Yoona dengan penuh canda.

Yoona menjadi sebal. "Hentikan, Yuri. Sakit, tahu!" Ia meleletkan lidah. "Jangan bercanda denganku. Mood-ku sedang jelek."

Keduanya masuk ke dalam lift. Yoona berkali-kali menguap lebar. Ia menyender ke dinding lift dan memandang kedua pintu lift yang sedang bergerak menutup. Sepersekian detik sebelum pintu lift tertutup, Yoona melihat sesuatu yang sontak membuat kedua matanya terpentang lebar.

"Taehyung!" Yoona berteriak. Ia refleks mencoba untuk membuka pintu lift yang sudah terlanjur tertutup itu.

Wajah Yoona berubah putih. Nafasnya naik turun seperti orang yang baru saja berlari kencang. Dadanya menjadi begitu sesak seolah kehabisan oksigen.

"Yoona! Kau kenapa?" Yuri mengguncang-guncangkan pundak Yoona dengan cemas. "Siapa yang barusan kau panggil?"

"Yuri, kau juga melihatnya, kan? Tadi kau lihat Taehyung, kan?" Yoona menatap managernya dengan histeris. "Aku harus kembali ke lantai satu. Aku tahu yang kulihat tadi adalah Taehyung."

"Taehyung siapa? Kim Taehyung si manager baru? Dia tidak ada di sini. Dia sedang menemani Krystal syuting di Lotte World."

Yoona menoleh. "Apa katamu?"

"Yoona, kau kenapa? Apa kau kenal dengan si Kim Taehyung ini?" Yuri menatap Yoona dengan serius. Ini kedua kalinya gadis itu menjadi histeris dan memanggil-manggil nama Kim Taehyung.

Yoona menelan ludah. Ia lupa kalau Yuri tidak pernah mengenal Kim Taehyung miliknya. Managernya itu tidak tahu apa-apa tentang Kim Taehyung yang selama bertahun-tahun ini telah menjadi sebuah rahasia bagi Yoona.

"Ada apa denganku..." Yoona menyenderkan kepalanya ke dinding lift. Sudah jutaan kali ia mengingatkan dirinya bahwa Kim Taehyung miliknya sudah meninggal. Ia sudah melihat sendiri makam lelaki itu dengan kedua matanya-----makam yang selalu ia kunjungi setiap tahun. Ia pun tak pernah berhenti menangisi kepergian lelaki itu sampai detik ini.... Tidak mungkin seseorang yang sudah lama tiada bisa hidup kembali....

I Paint The Sky Pink For You [Vyoon Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang