Januari
Awal bulan ini aku mengharapkan sesuatu yang terbaik yang terjadi, tapi tidak dapat kubayangkan bahwa yang terbaik itu harus menyertakan rasa sakit dengan mengatasnamakan keikhlasan. Hidupku diberikan sejumlah orang, berbeda- beda, yang cepat atau lambat akan pergi pada waktunya. Beberapa orang dapat dengan mudah aku menerapkan hal tentang ikhlas padanya, beberapa diantaranya aku bahkan tidak peduli atau tidak menyadari kepergiannya. Selalu saja ketika membicarakan tentang kepergian, aku teringat akan sebuah kisah, atau kenangan sebut saja. Sampai detik ini pun, mengingatnya masih mampu membuatku meneteskan airmata. Aku selalu merasa ditarik pada bulan- bulan lalu, entah sampai kapan, aku tahu aku harus segera melepaskan tali yang mengikat dan menarikku ini. Entah sampai kapan.
Bulan Agustus entah tanggal berapa pastinya, hidupku lagi- lagi diberikan seorang lelaki. Aku baru saja memasuki masa kuliah, lelaki yang akan kuceritakan kali ini merupakan lelaki kedua yang diberikan. Tidak perlu bertanya tentang yang pertama, anggap saja yang pertama ini memang kita diberikan lakon sebagai kawan. Bulan Agustus menjadi saksi dimana kita dipertemukan pertama kali, tidak ada yang menyangka jika hubungan kita menjadi sebuah ikatan dalam waktu yang cukup singkat. Kita berdua mengikuti sebuah komunitas musik yang dimiliki kampus, bisa dibilang dia cukup senior, dalam tingkatan dia tiga tingkat diatasku. Pertemuan pertama kita kali itu merupakan pertemuan pertama dari komunitas musik yang kita ikuti pula. Aku dan temanku sudah datang lebih dulu di ruangan yang diinfokan, kita berbincang- bincang selama beberapa menit lalu datanglah lelaki itu. Ia menjulurkan tangan pada temanku lalu menjulurkan tangannya padaku untuk berkenalan.
"Namanya siapa aku gak ngeh?" tanya temanku setelah lelaki itu keluar dari ruangan.
"Aku juga gak denger, gatau siapa" jawabku sambil cekikian yang dibalas dengan ketawa dari temanku. Memang saat itu dia memperkenalkan dirinya dengan tidak begitu jelas.Beberapa menit kemudian disusul dengan kedatangan teman- temannya dan juga beberapa anggota baru lainnya. Singkat cerita kita melakukan perkenalan singkat bergilir, lalu bermain musik, berbincang- bincang, tentu saja berfoto- foto dan saling mempromosikan akun Instagram kita untuk diikuti.
Pertemuan itu berlangsung hingga pukul 08.30 seingatku, karena kampus harus ditutup pukul 09.00 jadi semua mahasiswa diharuskan sudah menghentikan kegiatannya sebelum pukul 09.00. Aku pulang menggunakan mobil, sebenarnya malas harus menyetir sendiri, tapi dikarenakan instrument yang aku mainkan cukup besar dan berat jadi mau tidak mau aku harus membawa mobil. Rumahku cukup jauh dari kampus, kira- kira 30 menit lamanya, itu juga menjadi alasan mengapa aku malas jika harus menyetir mobil sendiri.
Sesampainya dirumah, aku menaruh instrumenku - yang merupakan sebuah cello - dikamarku. Menaruh tas, membersihkan makeup diwajah dan bergegas mandi karena sudah malam. Langsung saja seperti biasanya setelah mandi aku memeriksa ponselku, membuka aplikasi Instagram dan melihat satu per satu Instagram story (Cerita Instagram) dari orang- orang yang aku ikuti. Setelah pertemuan pertama komunitas musik itu, aku mengikuti cukup banyak akun Instagram dari beberapa anggota, yang salah satunya lelaki itu. Sebut saja namanya Anta, dia membagikan foto bersama anggota komunitas musik di cerita Instagramnya.
"Mas, minta fotonya dong" tulisku membalas cerita Instagramnya, yang lalu dia balas dengan, "Lewat WA (WhatsApp) atau DM (Direct Massage)?".
"Sini aja, DM aja" jawabku singkat
"Yahhh" jawabnya lalu mengirimkan foto- foto itu.
"Yah, kok buram" tanyaku sambil memberikan emotikon sedih.
"Iya kalo lewat Instagram memang jadinya gitu" jawabnya.
"Yaudah, lewat WA aja" balasku sambil memberikan nomor Waku.
"Yihuu" tulisnya, yang hanya ku baca.Akhirnya dia mengirimkan foto melalui WA. Singkat cerita, dari percakapan yang telah dimulai dan pertemuan- pertemuan kita dari komunitas musik yang kita ikuti, menuntun kita pada sebuah kedekatan yang lebih dari pertemanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 bulan 2020
RandomSebuah kisah yang diracik dengan bumbu seadanya. Tarik - ulur satu per satu kenangan. 12 bulan di tahun 2020. Apa yang akan terjadi?