9. Bahkan Dia Lebih Menderita

292 64 25
                                    

Hari ini Sejeong latihan sendirian di ruang Seni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Sejeong latihan sendirian di ruang Seni. Kata bu Taeyeon, patner bernyanyinya tidak bisa hadir karena sakit. Pantas saja kemarin wajah Doyoung terlihat lebih pucat dibanding biasanya.

Sekarang waktunya istirahat. Sejeong menatap hujan dari balik jendela. Ruang seni musik terletak di lantai dua menambah keindahan pemandangan luar yang terlihat dari balik jendela.

"Hei, Kim Sejeong!"

Panggilan itu membuat Sejeong berbalik, menatap sang Sahabat yang sedang tersenyum ke arahnya. Pasti Chungha juga baru selesai latihan dance. Kadang Sejeong iri pada Chungha yang bisa dance dan bernyanyi sekaligus. Tapi kemudian ia berpikir, harusnya ia bangga menjadi Sahabat dari Gadis sempurna yang sedang berjalan menghampirinya saat ini.

"Uh, jangan memelukku. Aku berkeringat," ucap Chungha sembari menghindar dari pelukan Sejeong, membuat si Gadis berponi mencebikkan bibirnya kesal.

"Aku senang kau memutuskan untuk kembali ke klub," ucap Chungha dengan tatapan yang tertuju pada pemandangan luar di balik jendela.

Sejeong tersenyum tipis. "Ya, ini karena aku memikirkan kalian," ucapnya pelan. "Bagaimana bisa aku meninggalkan klub sedangkan nasib klub ini sedang di ujung tanduk?" lanjutnya sembari terkekeh pelan.

Chungha tersenyum tipis. "Bukankah Doyoung hebat?" tanyanya tiba-tiba.

Sejeong mengangkat sebelah alisnya heran. Mengapa Chungha tiba-tiba membahas si Lelaki menyebalkan itu?

Chungha menatap Sejeong dan kembali berucap, "Kemarin aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian."

Sejeong melebarkan matanya. Terkejut? Tentu saja! Saat itu Sejeong berpikir hanya ia dan Doyoung yang berada di taman belakang karena setahunya tempat itu selalu sepi.

"Aku salut dengannya yang bisa meyakinkanmu untuk kembali ke klub dalam sekali coba. Sedangkan aku sudah berkali-kali mencoba tapi tetap saja tidak pernah berhasil," ucap Chungha sembari terkekeh pelan.

"Kim Chungha, bu Hyoyeon menyuruhku untuk mengajakmu kembali ke ruang latihan," ucap salah seorang anak dance yang sedang berdiri di pintu.

Chungha mengangkat jempolnya ke arah anak dance tersebut. Ia menepuk pundak Sejeong kemudian berucap pelan. Sangat pelan bahkan nyaris seperti bisikan.

"Doyoung kehilangan Ayah dan Adiknya sekaligus tepat saat ia memenangkan lomba bernyanyi tingkat nasional pada saat ia berumur 9 tahun."

Dan Sejeong hanya terdiam mematung usai mendengar ucapan Chungha barusan.

Ah, jadi itu alasan mengapa Doyoung mengatakan bukan hanya Sejeong yang pernah merasa bersalah atas kepergian seseorang? Jadi Lelaki itu juga mengalaminya?

Oh, terima kasih Kim Doyoung. Kau sukses membuat Sejeong sadar betapa egoisnya dia.

 Kau sukses membuat Sejeong sadar betapa egoisnya dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku double up hehe:>

Your Lie in April - Dojeong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang