“selamat pagi “sapaku .bingung mau menyapa bagaimana.aku menghampiri kakiang,niang dan juga wak artha .menyalami dan mencium tangan mereka.niang memelukku lumayan lama.
“akhirnya bisa bertemu langsung denganmu geg “sapa niang .kami memang belum pernah bertemu langsung.biasanya berkomunikasi lewat aplikasi smartphone saja.
“ternyata lebih cantik aslinya daripada fotonya”puji niang lagi.pagi itu suasana terasa sangat hangat dan bahagia karena bisa berkumpul dengan keluarga yang terpisah jauh dan belum pernah bertemu.
Niang sangat suka sekali bercerita.hari itu full aku menemani dan mendengar cerita dari niang.kakiang juga kumpul bersama kami.tapi lebih focus membaca dan sesekali menyambung cerita yang berkaitan dengan kakiang.
“kamu dibohongi niangmu geg.niangmu itu yang ngejar-ngejar kakiang”jelas niang tak terima dengan sanggahan dari kakiang..hadehhhh….kenapa mereka menjadi rebut sendiri..aku hanya tersenyum canggung ketika mereka mencari dukungan.
“sudah…sudah…kamu lanjutkan saja ceritamu “kakiang sudah capek berdebat rupanya.
Yang lainya sudah pergi bekerja semua.jadi ,mau tak mau aku menemani niang dan kakiang seharian.aku bukanya keberatan.tapi,sebenarnya aku masih capek dan mengantuk sekali.aku harus segera mencari pekerjaan agar tak bosan dirumah terus seperti ini.
Sudah masuk waktu dzuhur ketika aku melihat jam.disini untuk mengetahui waktu shalat memang hanya dengan melihat jam.karena tidak ada adzan yang bekumandang disini.
Tentu saja aku pamit untuk shalat dulu sekalian ingin istirahat.sebelum aku pergi kakiang memanggilku .inin mengucapkan sesuatu katanya.apa yang akan disampaikan kakiang?kenapa tiba-tiba aku menjadi agak takut.
“ada apa kakiang?”tanyaku.
“kamu yang betah dan segera beradaptasi ya geg disini.meski yang lainya berbeda”berbeda disini sekali lagi berhubungan dengan kepercayaan yang kami anut.aku tak pernah keberatan dengan itu.tadi pagi saja wak made membangunkanku untuk shalat subuh.
“dan satu hal lagi”kata kakiang lagi membuatku penasaran.kakiang menurutku adalah orang yang sangat tegas dan berwibawa meski tak jarang juga sering bercanda.tapi raut wajahnya sangat serius saat mengucapkan pesannya itu.
“beragamah yang taat dan kaafah menurut agamamu”kakiang tak main-main saat menyampaikan itu padaku.katanya aku harus selalu belajar dan mendalami agamaku.kakiang tak bisa membantu lebih dari itu.karena kami berbeda keyakinan.dan hal yang paling menyentuh adalah ketika kakiang menyarankanku untuk berhijab .
“iya kakiang…aku akan memikirkanya” berhijab juga bukan hal yang bisa dipaksakan begitu saja.sejak dulu aku sudah memiliki niat yang belum terealisasikan sampai saat ini.
Dari nasehat-nasehat kakiang aku menjadi mantab.entah bagaimana itu bisa terjadi…mungkin nasehat yang baik memang tidak harus dari seseorang yang seiman pada kita untuk bisa menembus kehati orang yang dinasehati.tapi dari ketulusan hatilah pesan itu bisa tersampaikan dengan baik.
Bali tampak semakin indah saja dengan berbagai perbedaan yang aku temui .banyak hal yang aku pelajari bukan hanya tentang budaya yang berbeda tapi juga tentang sikap saling menghormai dan menghargai perbedaan.
Andai saja semua orang memiliki cara pandang yang seperti itu semua.sungguh akan damailah negeriku ini.tidak akan ada orang yang akan saling menyalahkan dan berdemo besar-besaran karena mereka berbeda dan saling mengeklaim paling benar sendiri.
Sadar bung…kita adalah Negara demokrasi yang memiliki kebebasan memilih keyakinan masing-masing…terimakasih bali…karena telah menyadarkanku dan mengajariku tentang perbedaan.ah…baru sehari aku disini…sudah membuatku semakin jatuh cinta saja .
KAMU SEDANG MEMBACA
the journey
Ngẫu nhiênbertemu dengannya adalah keajaiban tersendiri bagiku...ia berhasil membuat hari-hariku menjadi lebih berwarna..tapi perbedaan dan penghalang diantara kami...terlalu sulit untuk dipecahkan...mampukah kami bisa bersama