“Hyaaa, Lalisa pabo. Kau masih tidur? Apa kau mau dihukum oleh pak tua itu, huh?!”
Itulah suara seorang laki-laki yang bergema dikamar Lisa.
“Beri aku waktu lima menit lagi, aku masih mengantuk, Jungkook.” Ucap Lisa lalu menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.
“Baiklah, kau lanjutkan saja tidurmu. Aku akan pergi sendiri, terserah kau saja mau pergi sekolah atau tidak. Aku tak peduli.” Ucap Jungkook kesal, lalu ingin pergi dari kamar Lisa tapi dicegah oleh Lisa.
“Andweee! Jangan tinggalkan aku Jungkook, aku akan mandi lima menit saja. Kau jangan kemana-mana, tetap disini.” Teriak Lisa yang langsung berlari kekamar mandi. Jungkook hanya terkekeh melihat sahabatnya itu.
Lisa tidak akan pernah mau pergi sekolah sendirian, dari pada pergi sendiri, lebih baik tidak usah kesekolah saja. Itulah prinsip seorang Lalisa.
Begitulah setiap pagi rutunitas dua sejoli itu, Jungkook selalu membangunkan Lisa setiap pagi. Dan akan selalu ada peperangan setiap pagi. Dan itu sudah biasa bagi ibu Lisa. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat dua anak itu.
-
-
-
-
“Ayo balapan, siapa yang kalah harus traktir makan dikantin. Oke?” Ajak Lisa.
“Aku tidak mau, kau selalu kalah dalam hal ini.” Jawab Jungkook menolak.
“Hahaha, apa kau sudah tak punya malu mengatakan itu? Kau bahkan selalu jauh tertinggal dibelakangku, Jungkook.” Ucap Lisa tertawa keras.
“Bukan aku yang tertinggal, hanya saja sepedaku memang agak lamban.” Kilah Jungkook.
“Yaya, salahkan saja sepedamu itu, pabo!” Cemooh Lisa.
“Hyaa! Kenapa kau bilang aku yang pabo?” ucap Jungkook tak terima.
“Kalau tak mau dikatakan itu, ayo balapan. Bagaimana?” ucap Lisa sambil menaik-naikan kedua alisnya.
“Baiklah, kali ini aku akan mengalahkan kau Manoban!” ucap Jungkook.
“Kita lihat saja nanti. Oke 1 2 3!” Mereka langsung mengayuh sepedanya masing-masing.
-
-
-
-
Mereka sampai di SMA Jeola High School, tempat mereka sekolah. Dengan nafas tersengal-sengal mereka masih sempat tertawa bersama.
“Aku tak percaya kau kalah, ini sungguh luar biasa.” Ucap Lisa terkekeh.
“Itu memang keahlianku.” Jawab Jungkook, lalu mereka terbahak-bahak.
“Jangan lupa nanti jam istirahat, jatahku.” Ucap Lisa.
“Aku tak akan pernah melupakan itu.” Jawab Jungkook.
“Balapan lagi?!” Ucap seorang perempuan yang berjalan menuju kearah mereka. Mereka langsung melihat kearah sumber suara tersebut.
“Hehe, kau seperti baru mengenal kami saja.” jawab Lisa cengingiran.
“Terserah, ini minumlah.” Melemparkan minuman pada Lisa.
“Aaa, gumawo Rose sayang. Kau memang terbaik.” Ucap Lisa pada sahabatnya itu, Roseana Park.
“Kau selalu memberi Lisa minum, tapi tidak pernah memberiku juga. Aku juga korban Rose.” Ucap Jungkook mengiba.
“Jangan mendrama Jungkook, biasanya kau juga minum pemberianku untuk Lisa.” Jawab Rose malas.
“Ini minumlah sepuasmu. Ayo kita kekelas Rose.” Lisa melemparkan minuman itu pada Jungkook. Jungkook langsung menangkapnya.
“Hyaa, jangan tinggal aku.” Ucap Jungkook pada dua perempuan yang berjalan meninggalkan Jungkook. Lalu Jungkook berlari menyusul mereka.
-
-
-
-
Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan kekantin. Lisa dan Rose sudah berada dikantin.
“Kemana anak itu? Apa dia ingin kabur dariku?” ucap Lisa yang matanya mencari seseorang.
“Pasti kau meminta jatah traktiran Jungkook” ucap Rose sambil memutar bola matanya.
“Kau seperti tidak tahu saja Rose.” Ucap Lisa terkekeh.
Lisa dan Rose satu kelas, kelas 2 A. Sedangkan Jungkook kelas 2 D.
Akhirnya Lisa melihat Jungkook.
“Jungkook, disini.” Ucap Lisa melambaikan tangannya kearah Jungkook. Jungkook langsung berjalan kearah Lisa.
“Kukira kau ingin kabur dariku.” Ucap Lisa.
“Tidak mungkin seorang International Playboy kabur dari gadisnya sayang.” Ucap Jungkook sombong.
“Terserah kau saja, aku lapar pesankan aku makan sekarang juga.” Ucap Lisa.
“Yayaya, diotakmu hanya makan, makan dan makan.” Ucap Jungkook malas.
“Pesankan aku juga ya Jungkook.” Ucap Rose.
“Aku bukan pelayanmu Mawar, kau pesan sendiri saja.” jawab Jungkook lalu pergi memesan makanan.
“Jeon Jungkook, namaku bukan Mawar.” Teriak Rose tidak terima. Semua yang dikantin melihat kearah Rose. Rose hanya senyum kikuk ketika semua mata tertuju padanya.
“Apa yang kau lakukan? Bikin malu saja.” Ucap Lisa kesal.
-
-
-
Mereka bertiga sedang menikmati makanannya.
“Rose, Park Jimin.” Bisik Lisa memberitahu Rose bahwa Jimin baru sampai dikantin.
Rose langsung melihat kearah Jimin. “Dia tambah imut saja Lis, sangat menggemaskan.” Bisik Rose. Mereka tertawa kecil.
Jungkook yang melihat tingkah laku dua perempuan ini smirk. Sepertinya Dia sedang merencanakan sesuatu.
“Jimin!” ucap Jungkook melambaikan tangannya. Lisa dan Rose saling meatap tak percaya. Mereka sangat terkejut.
“Duduk disini saja, semua tempat sudah penuh.” Tawar Jungkook pada Jimin. Jimin dan Jungkook adalah teman sekelas.
“Apa aku boleh bergabung disini?” tanya Jimin bertanya pada dua perempuan yang membeku. Rose menundukkan kepalanya tidak berani menatap Jimin. Sedangkan Lisa hanya meangguk kikuk lalu melihat kearah Rose. Jika tidak ada Jimin sekarang, Lisa ingin membunuh Jungkook saat ini juga.
Jimin duduk disamping Jungkook dan behadapan dengan Rose.
“Rose, kenapa kau tak makan makananmu? Padahal tadi kau tampak lahap dan sangat menikmati makananmu.” Ucap Jungkook sambil senyum jahil. Sedangkan Jimin heran melihat Rose yang selalu menunduk dari pertama kedatangannya.
“A-aku sudah kenyang.” Jawab Rose gugup.
“Apa kau tidak suka kalau aku bergabung? Tidak apa-apa, aku akan pergi.” Ucap Jimin ingin meninggalkan mereka.
“Tidak, tidak apa-apa kau disini. Perutku sudah sesak, jadi aku sudah kenyang.” Cegah rose pada Jimin.
“Kau santai saja Jimin. Bahkan seseorang mengharapkan kehadiranmu.” Ucap Jungkook smirk. Mata Rose membola kearah Jungkook, sungguh dia ingin menghajar Jungkook saat ini.
“Mengharapkanku? Maksudmu?” tanya Jimin tak mengerti.
“Tidak ada, lihatlah gadis kecilku ini. Kau begitu lahap sekali. Makanlah yang banyak, agar pipimu ini makin asik aku gigit.” Ucap Jungkook mencubit pipi Lisa yang penuh oleh makanan.
“Jangan ganggu aku Jungkook, atau aku akan membunuhmu.” Ucap Lisa kesal pada Jungkook. Sedangkan Jungkook hanya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why am I always late?
Fanfiction"Aku mencintaimu, katakan sekali saja kau juga mencintaiku. Ku harap kau tak akan menyesal suatu saat nanti." Jeon Jungkook. "Tidak, aku menyayangimu. Jangan ucapkan kata itu lagi. Ku mohon!" Lalisa Manoban. "Kau tak pernah menganggapku ada. Lihat a...