Hati yang patah kembali

495 62 6
                                    

Assalamualaikum

💜💜💜

“Kebanyakan ujian dan dugaan yang menimpa seorang muslim ialah untuk mengangkat derajatnya, melebur dosa-dosanya, mendahulukan azabnya di dunia sebelum di akhirat.”
.
*Al Habib Umar bin Hafidz*

°°°

Aku terbangun dan sekitar pukul tiga pagi, pertama yang aku lihat adalah sekeliling kamar, bukan karena apa-apa hanya saja aku masih belum percaya bahwa aku tidur satu rumah dengan idolaku sendiri.

Sayangnya aku harus berpura-pura tak mengagumi mereka, menjaga perasaan supaya tak deg-degan jika berada di dekat mereka, dan yang lebih berat setiap kali berhadapan dengan mereka aku juga harus bersikap biasa saja karena aku harus bekerja dengan profesional.

Aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi. Aku masuk ke kamar mandi mengambil wudhu dan setelah itu aku melaksanakan shalat sepertiga malam ku.

Selesai shalat, aku membaca Al-Qur'an seperti biasa, ini membuatku merasa ringan tanpa beban, seakan aku telah dilindungi oleh Allah azza wa ajaalla sampai hari kiamat. Aktivitasku berhenti saat mendengar adzan dari ponsel, aku segera melaksanakan shalat shubuh dengan khusu.

Selesai shalat shubuh, aku pergi ke dapur untuk memasak dengan menu pagi ini adalah makanan khas Indonesia. Setelah selesai memasak, tinggal aku menaruhnya di meja makan dan pergi ke kamar BTS untuk membangunkan mereka.

Namun aku bingung, apakah mereka sudah bangun? bagaimana caraku membangunkan mereka?bagaimana jika mereka merasa  terganggu? Dan pertanyaan bagaimana, bagaimana, bagaimana lainya.

Aku menundukkan kepala, melihat nasi goreng yang berada di atas piring dengan tatapan kosong, namun pikiranku berkelana. Seribu tanya dalam hati, benarkah terjadi? Tujuh pria yang aku kagumi diam-diam telah berada di depanku hanya saja aku seperti tak bisa menyentuh mereka.

Pikiranku kembali pada raga saat aku merasa ada seorang yang berada di ambang pintu. Seorang itu tampak tampan walaupun tidak sedang tersenyum seperti biasanya. Aku tak perlu menerkanya lagi. Aku tahu dia Jin member tertua di BTS.

Jin berjalan mendekat padaku, "ini masih pagi tapi kau sudah melamun?"

"Eum,,,sebenarnya aku bingung antara membangunkan para member atau meletakan makanan ini di meja makan. Aku tak tau kebiasaan kalian di pagi hari seperti apa." ucapku lirih.

"Kalo begitu aku saja yang membawa makanannya dan kau membangunkan para member yang lain." jawab Jin dan mengambil alih makanan yang ada di tanganku.

Tidak, sepertinya sekarang aku belum siap membangunkan mereka, apalagi masuk kedalam kamar mereka yang termasuk ruang pribadi mereka. Sepertinya lain kali saja.

"Eh, tidak usah Jin-ssi aku tak mau merepotkan mu."

"Aku tak merasa direpotkan, sekarang kau pergilah membangunkan mereka, mungkin mereka sudah ada yang bangun kecuali yang sangat suka tidur yaitu Suga dan Jungkook juga pasti belum bangun. Kau harus bekerja keras untuk membangunkannya." ucap Jin datar sambil membawa makanannya ke meja.

Ah iya, aku lupa dengan sifatnya yang hobi tidur itu. Pasti Suga belum bangun.

"Dan jika kau lebih sering dekat dengan kami, mungkin kami akan mulai terbiasa dengan keberadaanmu disini." imbuh Jin di sela-sela menata piring tanpa menoleh, membuatku sadar.

Because They ( Tidak Dilanjutkan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang