[one shoot]

12 3 1
                                    

[CERITA INI HANYA MENGANDUNG SATU EPISODE]

||Oh yaa!Panggil gue phi. Jangan author||

Cerita ini berdasarkan pengalaman phi yaa...gada maksud lain dari cerita ini selain melepaskan beban yang phi punya. Happy reading..

Gw jung arraya. Gue cuma cewe lemah yang sering dibully, fisik gue sering jadi bahan ejekan di sekolah gw mau itu dikelas gue, ataupun dikelas sebelah.

Gue masih kelas 1 sd di sd negeri xxx, gue seneng bgtt bisa masuk ke sekolah dasar yang waktu kecil sangat gue impi impikan. HAHA... Gue jalan ke koridor kelas, mencari dimana kelas gue berada. Hari pertama gue ditemenin mama. Gue seneng bgtt ada mama yang nemenin gue di hari pertama sekolah. Sampai di suatu saat gue bisa mandiri dan sendiri, gue udah ga ditemenin lagi sekolah karena gue udah banyak temen, bukan cuma gue sih... Semua temen gue gada satupun yang di temenin mamanya.
Selama kels 1, gue aman..gue bebas dari bully, gue bebas dari itu. Gue bersyukur tidak ada satupun teman yang meledek fisiknya. Hingga saat ia naik di bangku kelas 2 sd.

Setiap di jam pelajaran berhenti, gue sendirian. Tanpa teman, ya...mungkin araya punya teman, tetapi tidak untuk saat ini, ia sendirian tanpa ada yang menemani nya, arraya memilih diam sendiri didalam kelas, tenang, dan nyaman. Arraya memikirkan hal hal konyol yang sungguh tidak masuk akal, dan tertawa sendiri melepas semua beban yang dia pikul.

"Hey tompel"

"Woii tompel"

"ARRAYA TOMPEL"

arraya kaku, ia sedih, melihat dan mendengar semua perlakuan teman temannya yang sungguh menyakiti hati kecil araya. Arraya hanya tersenyum miris walau hatinya teriris iris. Kata kata itu selalu berputar putar di lubuk hati dan pikiran arraya. Sungguh ini menyakitkan tetapi bagaimana?

"Kenapa mereka semua hina gw?"

"Apa salah gue?"

"Seburuk itukah rupa gue?"

"Sampai mereka benci gue karena fisik?"

"Apa gue bunuh diri aja?"

Bagi sebagian orang, fisik arraya tergolong sempurna, tubuh yang sehat, badan yang tinggi, kulit sawo matang, mata coklat muda dan tidak terlalu tua. Apakah itu masi jelek Dimata mereka yang menghina araya? Hmm... Kalian tau kenapa araya diejek tompel? Yaa...karena disudut kanan atas bibirnya terdapat sebuah tahi lalat kecil disana. Banyak keluarga, kerabat, bahkan guru araya sendiri memuji arraya karena tahi lalatnya, yang membuat wajah araya yang terlihat manis Dimata Mereka.

"Apa itu di pipinyaa"

"Tahi lalatnya pemanis"

"Eh si manis"

Arraya tersentuh, sangat tersentuh mendengar itu, antara percaya dan tidak. Yang ada dipikiran arraya cuma.

"Mereka mengatakan itu karena menghargai ciptaan tuhan"

"Gamungkin mereka muji gw dgn tulus"

"Ga masuk akal"

...

Arraya sabar, sangat sabar, sampai nyaris depresi. Ia selalu mengurung dirinya di kamar kecilnya. Ia selalu menahan bulir bulir permatanya setiap kali dihina, ia hanya menyunginggkan sebuah senyuman kecil yang tidak bisa di artikan maksud dari senyum tersebut, senyum penuh luka.
Setiap hari saat melewati koridor ia selalu mendapat sapaan.

"Eh tompel"

"Arraya tompel"

"Tompel tompel"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[O N E S H O O T] Thank u bangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang