"Kita mau kemana?" tanya Adel.
"Ke rumah gue" jawabnya datar.
Adel hanya membalas dengan anggukan saja. Tidak lama kemudian Adel dan Damar sudah sampai di halaman rumah keluarga Wicaksono. Ya, Wicaksono adalah marga dari keluarga Damar.
"Masuk." kata Damar
"Iyaa" balas Adel
Kini mereka sudah sampai di depan ruangan yang bertuliskan Music. Adel tercengo ketika pintu itu sudah dibuka oleh sang empunya. Pasalnya Adel tidak pernah melihat peralatan musik yang semewah itu.
"Kamu bisa semua?" tanya Adel sembari memegang piano disebelahnya.
"Dikit" jawab Damar datar.
"Kita mau mentasin apa?" tanya Adel lagi.
"Lo nyanyi gue gitar, gitu aja simple." jawab Damar.
"Nyanyi apa?" tanya Adel polos.
"Nyanyi lagu lah" kesal Damar.
"Maksutnya judulnya apa gitu pak." kata Adel polos.
"Serah lo deh. " balas Damar sembari membenarkan gitar listrik nya.
Damar tidak lepas dari pandangan Adel. Sang empu merasa risih ketika dia ditatap seperti itu.
"Lo kenapa?" tanya Damar datar membangunkan lamunan nya.
"Eh em-mm ituuuu gapapa hehe" jawab Adel cengengesan.
"Oh"
"Aku boleh minta minum gak mar?" tanya Adel.
"Lo ambil aja sendiri di dapur." kata Damar yang masih sibuk dengan gitarnya.
"Okelah"
Akhirnya Adel terpaksa mengambil minum sendiri karena ia sangat haus.
"Gimana si tamu malah di suruh suruh bukan di ambilin kek ditawarin kek ini malah sebaliknya. Dasar es batu." gerutu Adel. Ia sudah sampai di dapur dan langsung menyambar gelas dan teko yang berada di dapur.
Setelah merasa hausnya mereda, Adel langsung berlari menuju tempat semula. Belum sampai tujuan Adel ditabrak eh ralat, menabrak orang yang berada di rumah ini.
"Lo siapa?" tanya orang itu.
"Sa-saya temen nya Damar kak, ini mau latihan musik" kata Adel gugup.
"Oh temennya Damar toh. Kenalin gue kakaknya Damar nama gue Akbar." kata Akbar sembari menyodorkan tangannya.
"Nama saya Adel kak, mm kalo gitu saya permisi dulu ya kak" kata Adel
"Oh iya silahkan" jawab Akbar a.k.a kakak Damar.
"Lama banget sih?" tanya Damar dingin
"Tadi ga sengaja nabrak kakak kamu" jawab Adel.
"Lo mau nyanyi lagu apa?" tanya Damar.
"Gimana kalo imagination?" kata Adel.
"Shawn Mendes?" tanya Damar
"Iyaa. Gimana?setuju gak?" ujar Adel.
"Boleh." jawab Damar singkat.
Kurang lebih 2 jam mereka berlatih sudah dirasa cukup mereka akhirnya memutuskan menyudahi latihan kali ini.
"Aku pulang dulu ya" kata Adel.
"Hmm" dehem Damar.
"Eh kok pulang sendiri sih, biar dianterin Damar aja loh" kata Akbar tiba-tiba muncul dibalik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Damar
Teen FictionCobalah dia menjadi terbiasa akan kehadiranmu, karena sekeras apapun manusia jika dia sudah terbiasa dengan kehadiranmu maka dia tidak mungkin ingin kehilanganmu "Jika pasangan mu sedingin es batu maka jadilah air" "Karena sedingin atau sekeras apap...