Chap 1

14 0 0
                                    

Terkadang kita hanya bisa melihat seseorang bahagia dengan orang lain dan terkadang kita sayang dengan seseorang tanpa bisa memilikinya,namun ada banyak cara untuk menemukan bagaimana kita bisa terbiasa akan hal itu.

Salah satunya bagi sebagian orang hal yang harus dilakukan adalah melupakan,supaya kebahagiaan yang selalu kita lihat dapat digapai juga dengan cara melupakan,walau mungkin itu terasa sulit,tapi apa iya kita harus terus-terusan terjebak dalam keadaan seperti itu.

Seperti laki-laki yang sedang duduk di meja belajar nya dan memandangi laptop yang ada didepannya,laki-laki itu bernama Rainart Gaidzan atau biasa dipanggil Rai,dia laki-laki yang selalu aktif dalam kegiatan sekolah,lebih tepatnya Rai anggota OSIS di sekolahnya,sejak Rai masuk ke OSIS ia menjadi super sibuk, karena selalu memikirkan acara-acara yang akan di adakan di sekolah nya,hampir tiap malam ia memandangi laptop,memikirkan ide untuk acara disekolahnya.

******

Suatu hari Rai mendapat jadwal harus melatih upacara kelas X IPA 7 untuk upacara minggu depannya,kali ini Rai kebagian di Paduan Suara,bagi Rai itu adalah hal yang menyebalkan karena ia harus menahan teriknya sinar matahari dan tim Paduan Suara yang selalu susah diatur saat latihan upacara.

Sekolah Taruna Bangsa memiliki aturan bahwa setiap upacara yang diadakan setiap hari senin harus kelas yang berbeda dari minggu sebelumnya,karena agar para siswa dapat merasakan bagaimana menjadi petugas upacara,oleh sebab itu anggota OSIS dan anggota PASKIBRA selalu membantu kegiatan latihan upacara agar latihan berjalan dengan lancar dan tertib.

Latihan upacara berjalan dengan lancar,

Setelah 2 jam latihan upacara berlangsung,tim Paduan Suara masih saja belum semaksimal yang Rai bayangkan,mungkin mereka pertama kalinya menjadi petugas upacara di sekolah,jadi mereka kurang sedikit maksimal dalam latihan kali ini,Rai berharap saat upacara nanti dapat semaksimal mungkin tidak seperti saat latihan sekarang.

Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi,Rai memutuskan untuk melanjutkan latihan upacara setelah jam istirahat selesai.

Pada saat Rai sedang duduk di meja kantin dan menikmati jajanan yang ia beli tiba-tiba ada yang menyapa Rai dan ternyata yang menyapa adalah perempuan yang selama ini selalu mendekati Rai,tapi Rai bodo amat dengan nya,perempuan itu bernama Jelita Syakira atau biasa dipanggil Jeje,anak kelas XI IPS 1 yang hampir semua cowo Taruna Bangsa terpesona karena cantik dan pintar di kelas IPS.

"Gue boleh duduk disini Rai?"

"Iya boleh"

"Ada perlu apa Je?"

"Gpp,gue cuma mau duduk aja disini,ganggu lu ya?"

"Enggak kok"

Selang 30 menit mereka berdua hanya sibuk dengan aktivitas masing-masing,tak ada percakapan sedikit pun,akhirnya bel berbunyi,pertanda jam istirahat sudah selesai,waktunya Rai kembali melatih upacara.

"Gw duluan ya Je,harus ngelatih anak kelas X lagi."

"iya Rai,gue juga udah mau balik ke kelas kok."

Setelah percakapan yang tak penting menurut Rai,akhirnya Rai kembali ke lapangan upacara untuk melanjutkan latihan upacara nya.

Dan tiba-tiba ada Bu Diyah (Guru Seni Budaya) menghampiri Paduan Suara yang sedang berlatih untuk gladi kotor,memang setiap latihan upacara Bu Diyah selalu mengawasi Paduan Suara,karena Bu Diyah memiliki rasa nasionalisme yang tinggi,oleh sebab itu Bu Diyah terkenal di sekolah karena memiliki talenta dan suara yang merdu saat bernyanyi lagu nasional.

Setelah Bu Diyah mengetes Paduan Suara,akhirnya gladi kotor dimulai,beruntungnya gladi kotor berjalan dengan lancar,Rai akhirnya memutuskan untuk mengakhiri latihan upacara pada hari ini,dan dilanjut esok hari.Rai kembali ke kelas menyusuri lorong kelas nya yang berada di lantai 2,kelas Rai cukup jauh dari lapangan upacara,Rai kelas XI IPA 1,kelas yang terkenal dengan siswa-siswa yang ambisius dan selalu memiliki nilai di atas rata-rata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Never ForgetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang