"[name]-chan! Kami pergi dulu, ya! Jaga rumah! Jika ingin keluar, kunci pintu. Hati hati dengan pencuri yang masuk. Kunci semua jendela. Di dapur masih ada-..."
"ya. Ya. Aku mengerti."
"kalau begitu kami berangkat!"
Kau menutup pintu saat kakak juga ibumu berjalan menjauh dari rumah. Kau hanya menghela nafas dan menatap kearah jam dimana menunjukkan pukul 6 pagi. Apa yang sebenarnya terjadi?
Mudah saja. Ibumu diundang dan membawa kakakmu ke undangan temannya lalu meninggalkannya. Simple namun menyakitkan, kan?
Mana hari ini hari Minggu. Kau juga ingin menghabiskan waktu dengan hal hal yang menyenangkan daripada berdiam diri di rumah seharian tanpa melakukan apapun.
Kau merebahkan dirimu di sofa dan menutup matamu dengan lenganmu. Berusaha mencari sesuatu yang bisa menghilangkan rasa bosan darimu.
"apa kuhubungi Kisa saja?"
Tanganmu meraih ponsel yang tergeletak di atas meja. Mencari nomor sohibmu dan menekan tombol 'panggil'. Ponsel di dekatkan ke telingamu menunggu jawaban.
Hening...
1...
2...
3...
4...
"maaf, nomor yang anda hubungi-..."
Pip!....
Lupakan.
"mungkin dia masih berada di rumah neneknya."
Tak ada yang dapat kau lakukan lagi selain meraih remot televisi dan memindah mindahkan saluran televisi di dalamnya. Mencari sesuatu yang bahkan hanya menyembuhkan 1% dari kebosananmu.
Pagi hari juga sangat dingin. Ditambah sekarang adalah musim gugur. Brrrr... Bisa bisa kau menjadi patung es di tengah taman.
"oh! Taman!"
Yaa... Kurasa saranku bisa juga.
************
Syal hangat milikmu kini terlilit rapi di lehermu. Jaket juga kau kenakan untuk menahan hawa dingin dari luar. Kau mengikat sepatu kedua tali sepatumu kemudian bangkit dan mengunci rumah dan mengecek jendela rumahmu.
"yosh! Aku pergi!"
Langkah pertama kau keluar dari rumah, angin dingin sudah menyambutmu dengan beberapa daun yang berterbangan.
Dan cobalah lihat siapa yang kini berdiri di hadapan rumahmu. Yaa... Aku yakin kalian sudah tahu siapa dia.
"Ki-Kisa-chan?!"
"oh! [name]-chan!"
"ne, ada apa kau kemari? Tumben kau datang ke rumahku."
"hanya memastikan jadwal yang kemarin. Apa ada perubahan?"
"ya. Aku sedikit merubahnya. Tapi jadwal yang kau buat sudah bagus. Walau Tendou tidak menyukainya. Hanya itu?"
"tidak. Kemarin aku lewat ke sekolah dan bertemu Touko-sensei. Dia mencarimu."
"hah?! Kemarin?!"
"ya. Saat jam pulang. Memangnya kau tidak bertemu dengannya?"
"errmm... Tidak. Itu karena Tendou membuat sedikit kehebohan."
"kurasa kau harus menghubunginya sekarang. Mungkin saja itu penting. Ja, aku pergi!"
Kisa melambaikan tangannya kearahmu dan berjalan ke rumahnya yang hanya beberapa langkah dari rumahmu atau kita sebut saja 'tetangga'.
Angin dingin kembali berhembus dan menyelipkan beberapa daun di rambutmu.
Seseorang menyingkirkan semua daun daun yang terselip di rambutmu. Dan kau rasa tadi tak ada orang di belakangmu. Jangan jangan-...
"GYAA!!"
"[name]-chan?!"
"eh?"
Ingat?...
Janjimu?...
Kemarin?...
"akhirnya kau datang, Tendou!" ucapmu dengan senyuman lebar namun aura yang tak sepadan. Lebih gelap dari sebelumnya.
"[name]! Aku kesini hanya-..."
"hanya apa?! Mengambil kertasku lagi, hah?!"
"memberitahumu kalau Wakatoshi-kun ingin bertemu denganmu di taman."
"hah?"
"entahlah. Jangan tanyakan apa yang dia inginkan. Aku tak tahu. Selamat bersenang senang, pasangan Spiker!"
Samar samar wajahmu memerah namun tak separah saat kau berada di pelukan Ushijima. Ohoho... Apa lagi saat dia bilang kalau kau hangat.
************
Setelah beberapa menit berlari untuk berlari ke taman, akhirnya kau dapat melihat Ushijima dengan jaket juga syalnya yang tengah duduk di bench sendiri. Ya, sendiri. Dikelilingi banyak pasangan yang berjalan kesana kemari.
"Ushijima-kun!" panggilmu dengan lambaian tangan. Spontan Ushijima menoleh kearahmu.
"ne, ada yang bisa kubantu? Tendou bilang kau ingin bertemu denganku di sini."
"Tendou bilang kau memanggilku kesini."
'oke, fix... Besok kugandakan latihannya....'
"Umm... Kau mau..."
'apa yang harus kukatakan?...'
"la-lari bersama! Ya! Lari bersamaku? Keliling kota ini atau kemana pun yang kau mau?"
'apa yang kukatakan?! Bodoh!!...'
Kau memalingkan wajahmu kearah lain berusaha menenangkan diri. Mana banyak pasangan yang menatapmu heran dan membuatmu semakin seperti orang bodoh menurutmu.
Hmh... Pasangan yang lucu.
Sebuah senyuman Ushijima sunggingkan saat melihat rona merah yang menjalar di pipimu. Ya. Menurutnya itu lucu.
Yahh... Seandainya kau lihat itu, mungkin wajahmu sudah bertambah merah.
"ya. Aku mau."
"Benarkah?" Ushijima mengangguk dengan wajah datarnya lagi.
"ka-kalau begitu kita mulai saja sekarang. Bagaimana?"
Kau merentangkan salah satu tanganmu kearah Ushijima dengan menatap kearah lain. Tanganmu disambut oleh tangan besarnya. Ia menatap tangan kecilmu sejenak dan mengelusnya kecil.
"lembut..."
"ki-kita mulai saja!"
"bolehkah aku menggenggam tanganmu selama berlari?"
"ha-hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Volleyball!! [Ushijima x Reader]
RandomApa yang akan kau lakukan ditengah keegoisan seseorang? Menyerah dan menunduk di hadapannya begitu saja? "jadi, apa salahnya kita menjadi egois juga?" Pair: Ushijima Wakatoshi x Reader Haikyuu!! © Haruichi Furudate Volleyball!! © Grimsley_Unova