Chapter 17

2.9K 518 16
                                    

Kau berusaha mengimbangi langkah lebar Ushijima saat berlari. Di tambah dengan tanganmu yang digenggam Ushijima. Kau tak bisa menolak atau dia akan kecewa.

Nafasmu memburu dengan mata yang masih tertuju pada jalanan yang dipenuhi oleh para penduduk kota ini.

Kau menoleh kearah Ushijima yang menatap lurus ke (masa) depan. Namun detik kemudian pandangan kalian bertemu.

"kau lelah?" tanyamu melepas keheningan.

"hm? Tidak juga."

"souka."

"butuh istirahat?"

"tidak perlu. Tapi jika kau mau, kita bisa istirahat di lapangan itu." kau menunjuk ke arah lapangan kosong dan dibalas dengan anggukan Ushijima.

"Kau duluan saja. Aku akan membeli minuman dulu." kau menyunggingkan senyuman kecil kemudian berlari kearah Vending Machine terdekat.

Namun ada rasa khawatir meninggalkanmu di sana sendiri. Karena ada preman jalanan yang tengah bermain basket di dekat lapangan satunya. Dan akhirnya salah satu dari mereka melihatmu dengan seringai menyebalkannya dan semua mengikuti arah pandangan preman tadi dan melakukan hal yang sama.

Semua preman itu keluar dari lapangan meninggalkan beberapa anak yang tengah terduduk di lapangan yang kelelahan melawan mereka.

Tap!...

"oh! Ushijima-Kun! Sudah kubilang untuk-..." kau berbalik namun bukan Ushijima yang kini berada di hadapanmu melainkan beberapa laki laki dengan penampilan mencolok.

"e-eh?"

"ohh... Kau baik sekali membelikanku minuman, nona cantik." salah satu dari mereka mengambil kaleng minuman di tanganmu dan mengangkatnya tinggi. Kau berusaha meraih minuman itu namun dua orang dari mereka menahan kedua tanganmu.

"lepaskan aku, bodoh!"

"wanita tak boleh berkata kasar, lho..." laki laki lain menyentil dahimu dengan keras.

"itta-..."

"hee... Begitu saja sakit?"

"tch, lalu bagaimana dengan ini!"

Kau melompat dan mendaratkan kakimu dengan keras tepat di kaki kedua orang yang menahanmu dari samping. Keduanya meringis kesakitan dan melepaskanmu.

"jangan anggap kau sudah lepas, nona!" Kaleng satunya kau lepaskan dan kau tendang tepat kearah wajahnya dengan keras.

Laki laki di belakangmu melempar kaleng di tangannya namun sebuah tangan menahan kaleng tadi. Kau berbalik dan menemukan punggung tegap dari-... Ehem! Pacarmu.

"U-Ushijima-kun?!"

"hah?! Maksudmu Ushijima yang-..."

"hoi! Ini akan bahaya!"

"cepat lari, bodoh!"

Semua preman itu berlari terbirit birit meninggalkan kalian berdua.

"kau baik baik saja?"

"ya. Aku baik baik saja. Tidak ada luka apa pun. Terima kasih sudah menolongku."

"ka-kalian berhasil mengusir preman tadi?!"

Kalian menoleh secara bersamaan ke arah gerombolan laki laki dengan salah satu dari mereka memegang bola basket.

"ya? Memang kenapa?" tanyamu dengan memiringkan kepalamu.

"kau tahu? Tadi kau sangat hebat!"

"umh! Apalagi saat kau menendang kaleng itu ke wajahnya. Sugee!"

"ahaha! Tidak juga."

"terima kasih karena sudah mengusir mereka. Kami bisa bermain basket dengan aman lagi."

"y-yaa... Sama sama."

Dan penglihatanmu tak sengaja menangkap wanita tua dengan jaket miliknya dan wajah yang sangat kau kenal.

"Touko-sensei!"

Merasa terpanggil, dia menoleh dan tersenyum kearahmu.

*************

"souka. Jadi sensei kesini untuk menjemput anak sensei, ya."

"ya. Tapi sepertinya sensei terlalu bersemangat. Padahal dia akan tiba di bandara jam 10."

Kau dan Ushijima mengangguk bersamaan.

"[name]-chan sendiri?"

"sedang lari pagi dengan Ushijima-kun. Oh! Aku dengar dari Kisa-chan kalau sensei kemarin menungguku di gerbang."

"soal yang kemarin tidak terlalu penting. Hanya ingin berbincang denganmu."

"jadi, apa?"

Pandangan Touko-sensei tertuju pada rerunputan di bawahnya.

"aku dengar soal klub voli putri yang dibubarkan."

"ohh... Ya... Itu sudah lama."

"tapi berita ini belum menyebar ke luar sekolah, kan?"

"kurasa."

"jadi, aku perlu bantuanmu. Kau bisa membantu sensei, kan?"

"hm?"

"aku ingin menjadi pelatih klub voli putri yang baru...."


"........."



"HE-HEHH?!! BENARKAH?!! SE-SENSEI TAK BERBOHONG, KAN?!!"

"y-yaa... Aku juga sudah berbicara dengan kepala sekolah. Klub voli putri hanya memerlukan pelatih baru. Jadi aku mengajukan diriku." satu air mata lolos dari matamu dan kemudian kau keluarkan senyuman lebar.

"ARIGATOU, SENSEI!!" kau membungkuk hormat dengan cepat.

"tapi... Aku dengar anggota yang lain sudah memasuki klub baru. Jadi apa sebaiknya kita mencari anggota baru saja?"

"kurasa itu bukan ide yang buruk. Yosh! Aku akan membantumu! Serahkan semua padaku!" kau menunjuk dirimu dengan percaya diri.

"baguslah. Ja, Inter-High nanti kita harus menang. Kuserahkan padamu, [surname]-san."

"ha'i!"


************


"oh ya. Bagaimana kita bisa mengajak yang lain masuk ke klub voli putri?"

"poster?"

"hwoo! Kau hebat, Ushijima-..."

"Wakatoshi."

"hm?"

"panggil aku Wakatoshi."

"ja, terima kasih sarannya, Wakatoshi-Kun!"

Volleyball!! [Ushijima x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang