Rencana Batara Katong

328 16 0
                                    


Dengan menyerahnya raden Husain,berakhir pula kadipaten terung,karena semenjak itu juga raden Fatah langsung menghilangkan gelar adipati pada adik tirinya tersebut.

Sementara kisah mengenai Batara katong telah juga sampai di telinga Ki ageng mirah,salah seorang petinggi kerajaan demak.
mendengar hal ini,dia tidak menyia nyiakan kesempatan.
lalu diutuslah beberapa orang untuk mencari keberadaan Batara katong.
ternyata pencarian tersebut tidaklah sia sia,orang orang utusan Ki ageng mirah berhasil menemukan keberadaan Batara katong dalam kondisi kebingungan.
pada akhirnya Batara katong ditampung di tempat Ki ageng mirah,dan secara perlahan menerima ajaran islam dari beliau.
ternyata dendam Batara katong terhadap bhre Wengker tidak pernah padam,dia bertekad suatu saat akan kembali menyerangnya.
dalam pikirannya cuma ada satu cara untuk bisa membalaskan kekalahannya tersebut,yaitu masuk islam dan meyakinkan demak untuk memberinya prajurit guna menyerang wengker.
segala siasat dirundingkan dengan Ki ageng mirah,dan setelah siasat itu dirasa matang,maka Batara katong mulai menjalankan siasat tersebut.

Bhre Wengker tidak bisa menutup kebahagiaan dirinya kala mendapati kedatangan Batara katong di pendopo wengker.
"hamba datang kesini sebagai orang yang menyerah" ucap Batara katong.
walaupun bekas musuh,namun bhre Wengker sangat senang Batara katong datang padanya.
"jika hamba di ampuni,maka hamba Batara katong ingin mengabdikan diri di wengker" lanjut Batara katong.
dengan senang hati bhre Wengker menerima Batara katong dan mengabdi di wengker.

Waktu terus berjalan,dan hingga pada akhirnya bhre Wengker sudah begitu mempercayai Batara katong.
maka Batara Katong dia angkat menjadi menantunya dengan menikahkan putrinya Ni ken gendhini.
sebagai menantu bhre Wengker tentu saja hal ini kian mempermudah Batara katong mengetahui seluk beluk wengker.
hingga pada akhirnya,dia perintahkan istrinya untuk mencuri keris bhre Wengker.
setelah berhasil mengambil keris tersebut,oleh Ni ken gendhini keris tersebut diganti oleh keris tiruan yang bentuknya sama.
usai mendapatkan keris bhre Wengker,Batara katong berpamitan untuk melihat keluarganya di daha.
bhre Wengker mengijinkan,padahal itu cuma siasat Batara katong guna mengelabui bhre Wengker.
dia tidak menuju daha,namun menemui Ki ageng mirah,guna membahas masalah penyerbuan ke wengker.

Ki ageng mirah berusaha untuk meyakinkan demak perihal wengker,namun demak tidak mau terburu buru dalam mengambil keputusan.
demak meminta waktu kepada Ki ageng mirah untuk menggerakkan prajurit kesana,hingga waktu yang dirasa tepat.
namun pihak demak juga meyakinkan Ki ageng mirah,bahwa pengerahan prajurit untuk menyerang wengker pasti akan dilakukan.

Sementara itu jauh dari demak,tepatnya di pondok Hasan ali.
hari demi hari muridnya kian bertambah banyak,mereka bukan cuma belajar agama islam tapi juga ilmu silat yang diajarkan oleh Arya soma.
hingga akhirnya datanglah beberapa orang prajurit ke pondok pesantren tersebut.
mereka mendapati Arya soma sedang mengajari jurus jurus silat kepada beberapa anak muda.
melihat yang menjadi guru silat masih terlalu muda,muncul rasa congkak dan sombong pada para prajurit tersebut.
"hay...anak ingusan kecil kecil sudah jadi guru"
sontak teriakan ini cukup mengagetkan semua yang ada disitu.
mereka terdiam semua,beberapa prajurit itu ada yang menunggang kuda dan diantaranya berjalan kaki.
dengan sombongnya mereka memasuki halaman pondok pesantren tersebut.
.....

Majapahit 1478-1527  Arya SomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang