Awal Permainan?

2.9K 321 7
                                    

While there's life, there's HOPE.
.

.

.
Di kamar Kuroko, ketiga anaknya panik mencari Kuroko kemanapun mereka berlari, namun tidak di temukan juga,

"Dia tidak ada di sini,

Hmp, atau lebih tepatnya,

Dia tidak ada di dunia ini?" ucap Akashi Seijuuro yang muncul di ambang pintu,

"Apa maksud anda?" ucap Seichi tidak memanggilnya dengan Oto-sama ataupun raja.

"KALAU KAU MENBUNUHNYA TAKKAN KU MAAFKAN!!!" ucap Seiji kini sangat murka sembari memeluk Seichi,

"Dia ada di dunia manusia,

Kalau dia masih hidup dan kembali aku akan membuatnya menjadi istriku yang sebenarnya,

Tapi kalau dia-" ucap Akashi lalu tanpa mendengar kejelasan langsung Akashi Seiji dan Seichi langsung pergi,

"Hmp, mau sampai kapan anda mengetes Ayah kami, tuan?

Kami tidak butuh apapun selain Ayah kami,

Dan Ayah kamipun hanya membutuhkan kami,

Sejak awal posisimu dalam kehidupan kami adalah mendekati 0%,

Jadi mungkin kami takkan pernah kembali kemari lagi" ucap Seiya yang berjalan dengan wajah sedih menatap Akashi dengan iba.

"Apa kau bilang?

Kalian tidak membutuhkan ku?

Kalian jangan-!!?" saat Akashi hendak marah, siapapun sudah tidak ada di ruangan itu.

"SHINTARO!!???"

"Hai, Akashi-sama" ucap Midorima yang muncul entah dari mana.

"Iie, biar aku yang mengurus nya sendiri.

Kau jaga istana selama aku pergi" ucap Akashi menggunakan baju kerajaannya beserta Jubahnya.

"Wakarimashita nodayo"
.

.

.

Di dunia manusia, Kuroko tersadar di sebuah rumah cukup besar.

"Egh ini?" ucap Kuroko terbangun di kamar yang cukup besar.

"Hamba memberi hormat pada, pengantin dunia bawah" ucap seseorang berambut navy blue.

"Eh?

Bu-bukannya aku harusnya terjatuh dari tebing itu?"

"Itu karena cincin Akashi-sama yang melindungi, anda" ucap Pria berkulit gelap itu masih berlutut.

"Cincin ini?

Melindungi ku?" ucap Kuroko cukup terkejut.

"Tentu saja, itu terbuat dari tubuh Akashi-sama langsung,

Akashi-sama sepertinya akan segera datang dan menjemput Anda" ucap pria itu lagi.

"Akashi-sama mendorongku lalu menolongku dan kini menjemput ku?" ucap Kuroko tidak mengerti,

"Itulah, Akashi-sama.

Ada dari beberapa bawahannya sepertiku yang tinggal di dunia manusia,

Padahal kami bersama dengannya sudah ribuan tahunpun,

Masih belum mengerti apa yang di rencana kan nya,

Dia selalu seperti itu, tak pernah ada yang bisa mendekatinya lebih dari anda" ucap Pria itu akhirnya berdiri.

"Ah apa yang kau katakan,

Aku bahkan tidak dekat sama sekali dengan Akashi-sama" ucap Kuroko bingung.

"Daiki!?" ucap seseorang dari kejauhan begitu lantang,

"Sepertinya, Akashi-sama sudah tiba" ucap pria itu yang ternyata bernama Aomine Daiki.

Namun begitu pintu dibuka, bukan nya sang raja yang muncul melainkan, 3 pangeran muda yang begitu mirip dengan Akashi kecuali si bungsu yang mirip dengan Kuroko.

"Dimana Ayah kami?" ucap Seiji dengan mata heterokrom yang tajam.

"Pangeran?" ucap Aomine cukup terkejut,

"Dimana Ayah kami!

Jangan sampai aku mengulanginya lagi" Seiya kini yang berucap,

"Seiji, Seiya, Seichi?" ucap Kuroko muncul dari belakang tubuh Aomine yang besar dan gagah itu,

"Ayah, ayo kita pergi" ucap Seichi akhirnya bersuara, namun tanpa menunggu lama Seiji langsung mengangkat Kuroko dan menggendongnya di belakang,

Kuroko cukup terkejut, tak di sangka ternyata sang anak sudah tumbuh begitu kuat sekarang,

"Seiji?" ucap Kuroko.

"Ayah jangan bertanya kita akan kemana?

Selama kita di sana ayah akan selamanya menderita dan kami tak ingin itu terjadi" ucap Seichi sedih.

"Jangan bersedih Seichi,

Ayah akan ikut kemanapun kalian inginkan" ucap Kuroko kini bersandar di punggung sang anak tertuanya itu.

.

.

.

Malamnya, Akashi sampai di kediaman Aomine namun dia tidak dapat menemukan Kuroko di sana, tentu saja karena dia sudah pergi bersama dengan ketiga anaknya.

"Apa maksudmu mereka membawa tumbal itu dan melarikan diri?" ucap Akashi tampak murka dari suara baritonnya yang mengintimidasi.

"Ya, yang mulia Akashi-sama" ucap Aomine pun siap menunggu Perintah dari sang rajanya.

"Beritahu semua anak buahmu dan yang lain,

Temukan mereka dan bawa kembali padaku,

Lakukan cara apapun" ucap Akashi kini dengan death glare.

"Meski dengan kekerasan?" ucap Aomine kini menatap sang raja serius seolah kekerasan adalah bagian dari nadi nya.

"Ya, meski dengan kekerasan.

Jangan sampai mereka mati" ucap Akashi menatap dengan mata heterokrom yang mengkilat tajam.

"Seperti yang tuanku inginkan, yang mulia" ucap Aomine mengantar kepergian Akashi.

TBC

Pengantin Dunia BawahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang