Cassé || Nomin ☑️ (Republish)

17

Prang

Prang

Suara pecahan barang terdengar dari kamar Haechan. Suhwa sudah membujuk Haechan agar keluar dari kamarnya karena takut Haechan terluka

“Haechan sayang. Dengerin mama nak. Ayo keluar dulu sayang. Jangan kaya gini. Mama takut” Suhwa terus menggedor pintu kamar Haechan.

“Ada apa ma?” Jiyeol segera datang ke rumah setelah Suhwa menelepon bahwa Haechan mengurung diri di kamarnya dan memecahkan barang

“Ini Haechan dari tadi gamau keluar pa. mama gatau kenapa. Daritadi dia mecahin benda terus” Ucap Suhwa sambil terus menangis

“Tenang ya, biar papa aja yang urus” Suhwa mengangguk dan mempersilahkan Jiyeol untuk mengurus Haechan.

“Haechan.. Haechan buka pintunya Haechan” Jiyeol terus menggedor pintu kamar Haechan dan Haechan pun tidak ada tanda-tanda akan keluar

“Haechan kalau kamu ga keluar papa dobrak” Setelah berkata seperti itu, terdengar suara dari dalam kamar Haechan. Beberapa saat kemudian Haechan membuka pintu kamarnya dan menampilkan wajah memerahnya antara menahan marah dan tangis

“Kamu kenapa sayang hm? Cerita sama Papa” Haechan tidak mengatakan apapun dan hanya memeluk Jiyeol sambil menangis. Jiyeol dan suhwa mengelus kepala Haechan untuk menenangkannya. Tidak lama Haechan berhenti menangis namun dirinya masih terisak.  Haechan mengangkat kepalanya dari pelukan Jiyeol

“Kamu kenapa? Ayo cerita sama papa” Jiyeol membujuk Haechan agar mau bercerita perihal masalahnya

“Jaemin…”

“Kenapa sama anak itu?” Jiyeol menjadi emosi setelah mendengar Haechan mengatakan Jaemin

“D-dia pacaran pa.”

“Terus apa masalahnya sayang?”  Suhwa bertanya sambil terus mengelus kepala Haechan

“Dia pacaran sama orang yang aku suka Ma. Dia udah tau aku suka sama orang itu. Tapi dia malah pacaran sama orang itu ma” Haechan menjelaskan sambil terisak

“Anak itu bener-bener. Siapa nama orangnya?”

“Lee Jeno”

“Yaudah kamu tenang aja. Biar yang urus semuanya. Kamu gausah khawatir. Kamu tinggal tunggu saat yang tepat buat kamu jadi sama Jeno itu”

“Makasih Pa” Haechan memeluk Jiyeol dan dalam pelukan itu, Haechan menyeringai

“kamu bakalan tau gimana orang lemah ini bertindak Jaemin”

****

Jaemin mengatur napasnya yang memburu. Lee Jeno sialan. Jaemin diserang oleh Jeno saat Jaemin baru saja sampai di apartemennya. Ternyata  Jeno sedang menonton hal yang ‘negatif’ sehingga ia melampiaskannya kepada Jaemin

“Cape hm?” Jeno mengusap peluh yang menuruni dahi Jaemin

“Lo pikir aja sendiri. Gue baru dateng anjir maen serang-serang aja”