Terkejut.
Wanita itu terkejut ketika mendapati sesosok pria yang sedang bersadar pada tiang lampu, yang berada di seberang hotel yang ditinggalinya. Kepalan tangannya mengencang sebelum menutup paksa jendela kamarnya dengan tirai kain.
"Sialan! Dia berhasil menemukanku!" pekiknya. "Bagaimana bisa jejakku sampai terendus olehnya?"
"Aku sudah membersihkan seluruh alat komunikasiku agar tidak terlacak olehnya," geramnya sembari menggigit kuku jarinya. "Langkahku tinggal sedikit lagi untuk mendapatkannya."
Tok! Tok!
"Permisi, layanan kamar!"
Dia tersentak, buru-buru mengambil kacamata bulatnya dan juga sebuah buku majalah. Lalu duduk dengan tenang, seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya.
"Pintunya tidak kukunci!"
Pintu kamarnya terbuka, menampilkan seorang pelayan hotel yang mendorong troli yang berisi beberapa kue dan juga roti. Pelayan itu meletakkan beberapa porsi di atas meja yang berada di depan televisi kamar yang menyala.
"Nyonya Kang Seulhee." Pelayan itu mengeluarkan sebuah amplop, lalu diletakkannya di samping salah satu piring kue. "Ada titipan untuk Anda. Beliau memilih untuk menitipkannya lewat resepsionis. Jadi sekalian saya antar kemari."
"Ya, terima kasih."
Pelayan itu membungkuk pertanda hormat, lalu keluar sembari menarik trolinya. Tak lupa menutup pintu tanpa menimbulkan keributan.
Seulhee memutar matanya dengan malas. "Hotel ini memang menjamin keamanan identitas para penginap. Tapi tidak mempan dengan Jongin yang tingkat stalking-nya lebih tinggi."
Seulhee melepas kacamatanya dan menghampiri meja yang menampung beberapa kue dan roti. Cukup memancing nafsu makannya, tapi amplop titipan ini lebih memancing rasa penasarannya.
"Apa Jongin tidak memiliki cara lain selain menggunakan amplop?" Seulhee mengambil amplop itu. "Pria sialan..."
Seulhee membuka amplop tersebut dengan cepat. Selembar kertas yang dilipat dengan rapi adalah isinya. Wanita itu menaikkan alisnya sembari membuka lipatan tersebut.
✨✨✨
Kembali, dan pulang.
Kau akan kecewa dengan apa yang kau temukan, Nyonya.
Dia bukan priamu yang dulu.
Aku akan terus mencegahku agar tidak merusak masa hidupnya, lagi.
✨✨✨
"Oh, ya?" Seulhee berdecih, lalu menyeringai. "Park Jimin masihlah pria lembut seperti dulu, waktu dia menjadi kekasihku."
"Dan dia harus menjadi milikku! Park Jimin hanya harus menjadi milik Kang Seulhee!"
Suara tawa dari wanita itu menggema begitu saja. Bukan tawa bahagia, itu tawa jahat dari seorang wanita penghancur hati.
***
"Seulgi..." Jimin mengetuk pintu cokelat yang ada di depannya. "Kang Seulgi!"
Hening, Jimin tak menerima jawaban apapun.
"Mungkin dia pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] S. Daddy - P. Babygirl
Фанфик[BACA TERLEBIH DAHULU TRILOGY = SD + BG] S. Daddy [Sexy Daddy] P. Babygirl [Princess Babygirl] Lee Jiyeon -Siswa tingkat akhir- tidak pernah diberi kebebasan dalam mengejar cita-citanya oleh ayahnya. Kerja, kerja dan kerja. Ayahnya selalu saja menek...