>>Punishment<<

7.3K 164 23
                                    

𝑫𝒊𝒔𝒄𝒍𝒂𝒊𝒎𝒆𝒓: 𝑶𝒏𝒆 𝑷𝒊𝒆𝒄𝒆 𝒃𝒆𝒍𝒐𝒏𝒈𝒔 𝒕𝒐 𝑬𝒊𝒊𝒄𝒉𝒊𝒓𝒐 𝑶𝒅𝒂!!!
𝑷𝒂𝒊𝒓𝒊𝒏𝒈 : 𝑳𝒖𝒇𝒇𝒚 𝒙 𝑵𝒂𝒎𝒊 ❤🧡
𝑹𝒂𝒕𝒆 : 𝑴
𝑨𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓 : 𝑮𝒍𝒆𝒚 𝑽𝒆𝒍𝒂𝒗𝒂
𝑾𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 : 𝑮𝒂𝒋𝒆, 𝒊𝒅𝒆 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏, 𝑶𝑶𝑪 (𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊), 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒌𝒆𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒊𝒏𝒏𝒚𝒂.

**✿❀👒🍊❀✿**

*Cerita ini berlatar setelah One Piece Movie Strong World. Jika kamu mau baca cerita ini, aku sarankan nonton movie itu terlebih dahulu.*

**✿❀👒🍊❀✿**

Malam itu bulan menampakkan cahaya terangnya. Tampak Zoro duduk dengan mata sedikit mengantuk di Crown Nest Sunny Go sembari mengamati sekitar. Entah apa yang menarik matanya untuk segera tertutup. Sepertinya pengaruh melawan Shiki dua hari yang lalu masih berefek sampai sekarang. Benarkah? Dia tidak selemah itu. Namun matanya tetap tidak bisa diajak kompromi, dan akhirnya dia jatuh tertidur dengan memeluk ketiga katana-nya.

Sementara dari arah kamar para pria, tampak seorang laki-laki bertopi jerami yang tidak lain adalah Luffy berjalan dengan wajah lapar. Dia sudah mengunci kamar itu sebelum akhirnya beranjak ke dapur. Setidaknya Franky akan melarang Sanji untuk merusak pintunya karena ingin mengejarnya menyelamatkan kulkas. Itupun kalau koki mereka itu terbangun dan mengetahui bahwa kaptennya sudah tidak ada di kamar lagi.

Sial bagi Luffy. Sanji ternyata tetap lebih pintar darinya. Sampai di dapur, dia melihat pintu kulkas digembok dengan rantai batu laut. Bagaimana bisa Sanji sampai menaruh benda berbahaya itu di sana. Tentu jawabannya hanya satu, yaitu untuk menjaga tangan Luffy agar tidak menyentuhnya.

"Sialan!" gumamnya pasrah. Dia tidak akan bisa mendapatkan hasil curiannya malam ini.

Tapi tunggu sebentar! Hidung Luffy yang sensitif dengan bau daging seperti mendapat sinyal dari suatu tempat. Di mana itu? Tanpa pikir panjang, dia segera mengikuti aroma sedap itu.

Kakinya membawanya menuju lantai dua kapal itu. Dia melewati ketiga pohon jeruk Nami dan taman mini milik Robin, terus berjalan hingga sampai di depan sebuah pintu. Dia tahu itu ruangan apa. Ruang gambar. Aneh. Kenapa ada aroma daging dari dalam sana?

Perutnya sudah berteriak karena kelaparan. Dengan tangan kekarnya, dia mendorong pintu itu.

Sepasang mata indah seorang gadis yang begitu familiar baginya langsung saja bertemu pandang dengan matanya. Tangannya masih memegang alat-alat gambar. Di depannya ada setumpuk kertas seribu tahun. Dan di samping kirinya, ada steak dengan saus jeruk yang masih utuh. Dia adalah penguasa ruangan ini. Siapa lagi kalau bukan navigator tercintanya.

"Luffy?" nama itulah yang pertama kali keluar dari mulutnya.

Luffy menghela nafas kasar. Tidak seharusnya dia menemui gadis itu. Dengan kata lain, dia masih terlilit emosi karena kelakuannya dua hari yang lalu, yaitu mengirim pesan menyebalkan untuknya lewat tone dial milik Shiki.

"Ini sudah larut malam. Apa yang kau lakukan dijam segini?" Luffy bertanya dengan suara dingin tanpa melihat navigatornya itu.

Gadis bernama Nami itu meletakkan alat gambarnya, lalu berjalan menuju kaptennya yang masih berdiri di bibir pintu.

Luffy mengalihkan pandangannya, dan Nami tahu benar kalau dia memang menghindarinya dua hari terakhir ini.

Luffy x Nami Love ❤🧡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang