39.Sebuah Akhir

108 15 4
                                    


Jika memang keinginan mu untuk aku pergi, Baik lah aku akan menurutimu.
Tapi ingat, Jangan pernah mencariku saat waktu itu telah tiba, Dan aku lakukan.

Tidak pernah ada seseorang yang ingin dunia nya hancur begitu saja, Tapi jika memang itu bisa membuat mu bahagia kenapa tidak?

Jaga diri mu baik-baik ya!! Untuk meringankan sedikit beban ku, Karena menjaga mu adalah salah satu tugas untuk ku.

Aku pamit!!

****

"Mon? Lo baik-baik aja kan?"tanya Rika yang menyadari raut wajah Mona tampak pias, Dan ia ketahui itu guratan orang yang habis menangis.

Mona menggeleng kan kepalanya,"Gue tahu lo ada apa-apa Mon, Bilang!! Dimas apain lu?"tanya Rasti.

Mereka sekarang sedang ada di parkiran, Belum masuk sekolah, Karena memang itu sudah menjadi rutinitas mereka bukan?

"Dimas mana?"cetus Lena.

Yang laki-laki hanya menggelengkan kepalanya, Mereka tidak mungkin memberitahu keberadaan Dimas sekarang, Mereka pun sudah memiliki jaanji, Untuk tidak memberitahu keberadaan Dimas.

"Jangan bohong lo."kesal Rasti.

"Dimas baik-baik aja kan?"tanya Mona sembari menggigit bibir bawahnya, Takut jika dia tidak bisa menahan isak tangisnya.

"Mon lo sebenernya ada apa si? Kalian kenapa?"tanya Lena yang pura-pura tidak tahu permasalahan mereka.

"Gue tahu, Lo minta break kan? Apa alesan lo Mon?"tanya Anis, Yang sontak membuat mood Mona kian ambyar.

"Gue nggak mau nyakitin dia."isak Mona, Lolos sudah pertahanan nya sekarang, Ia sudah meneteskan airmatanya.

"Nggak ada seseorang yang bakal nyakitin orang yang di sayang Mon."ucap Razi, Kali ini dia pun harus ikut bicara untuk menyelesaikan permasalahan sahabat-sahabatnya.

"Mon...lo pasti inget gimana perjuangan Dimas buat dapetin lo, Buat ngasih semua hatinya sama lo, Buat lo bahagia!!"tekan Faraz, Ia pun tampak kesal dengan keputusan sahabat-sahabat nya ini.

"Ya gue yang salah di sini, Gue salah karna mau ngejar cita-cita gue, Gue salah karna takut nyakitin dia, Dan gue salah karna takut kehilangan, Ya gue tau gue yang salah."isak Mona, Nyatanya sahabat-sahabatnya tidak ada yang mengerti tentang keinginan nya.

Baik dia akan membahasnya."Oke...Gue ke London bukan cuma buat kuliah, Bukan cuma seolah-olah buat jauh dari Dimas, Gue sayang sama dia, Bahkan lebih dari kata sayang, Di hati gue cuma ada dia."isak Mona dengan deras nya air mata yang tak henti terus menerus lolos.

"Kasih kita alesan sebenernya Mon."ucap Dela.

"Kalian tahu? Kalo gue nggak bermaksud nyakitin Dimas? Nggak bermaksud ninggalin dia tanpa alesan kan?"tanya Mona yang terus mengelapi air matanya.

Mereka mengangguk." Gue tahu gimana cinta lo sama Dimas, Mon."jawab Indah.

"Ada hal yang nggak kalian tahu tentang gue!!"tegas Mona.

Semuanya menatap nanar Mona." Siapa orang nya yang mau ninggalin orang yang di sayang nya dengan sengaja hah? Kalian juga udah tahu hubungan gue sama Dimas udah di restuin sama orang tua gue, Tapi...."ucapanya menggantung karena tidak sanggup untuk melanjutkanya.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang