🍀🍀bagian 22🍀🍀

240 8 0
                                    

Selama perjalanan menuju sekolah tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka.

Aldy yang begitu penasaran dengan biya pun memulai pembicaraanya untuk mengenal lebih dekat.

penasaran yang di pendam aldy sewaktu bertemu dengan biya pertama kali semakin bertambah di karenakan semenjak mengenalnya, aldy belum pernah mendengar biya untuk berbicara lebih lama lagi dengan dia.

"Mmhh...kalau boleh tau nama kamu siapa?" Tanya aldy kepada biya. Sekedar berbasa basi saja, sebenarnya aldy sudah mengetahui nama biya bahkan nama panjang dari biya saja sudah di ketahuinya dari salsha sewaktu ia berada di rumah salsha.

"Kakak tanya siapa?"jawab biya untuk memastikan saja kalau yang di tanya tady dirinya atau bukan.

"Kamu lah, masa iya kaka tanya kak salsha lagi?"

"Owh, yah...kan biya cuma memastikan saja. Agar biya gak asal jawab."

"Iya deh, jadi nama kamu siapa?" Tanya aldy lagi.

"Biya ristia putri"

"Namanya bagus"

"Makasi"

"Oh...iya kamu kls berapa?"

"VII.A kak"

"Berarti kamu pintar dong? Kelasnya aja bagian A?"

"Nggak juga sih"

"Oh...iya, kamu mau gak?"

"Apaan?"

"Kita berlibur yuk?"

"Kemana?"

"Belum tau juga sih, rencana sebentar kita bicaraain dulu sih untuk tempatnya di mana?"

"Kok kamu gak kasi tau aku sih kalau mau berlibur?" Tanya salsha kepada aldy. Karna setelah pembicaraan aldy kepada biya tadi salsha jadi tertarik dengan topik pembicaraan mereka tadi.

"Bukan begitu cha, rencananya hari ini kita merundingkan soal liburan kita ini. Siapa tau teman kamu ada yang mau ikut juga kan?"

"Yaudah deh, kalau begitu entar aku kasi tau steffi dan casie juga yah. Dan sebentar kita berkumpul di kantin."

"Ok. Jadi gimana sama kamu biya? Kamu mau gak ikut berlibur sama kaka?"

"Biya mau mau aja sih tapi kalau kak salsha juga ikut."

"Gimana, kamu ikut kan cha?"

"Iya, aku ikut lah."

"Kalau begitu biya juga ikut deh"

"Ok entar tempat dan waktu berangkatnya. Kamu di bilangin kak salsha ya?"

"Baiklah"

Setelah perbincangan ringan antara aldy dan juga biya tak lama kemudian merekapun sampai di sekolahnya biya.

"Biya sekolah dulu ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Dan mobil aldy melaju menuju sekolah mereka.

"Akhirnya aku bisa juga berbicara lebih lama dengan biya. Ternyata biya anaknya seruh juga walapun sedikit dingin sih. Tapi gak papa lah seiring berjalanya waktu pasti dia akan luluh juga." Batin aldy.






dia yang ku tungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang