Kau mengenakan jersey volimu dengan nomor punggung 10 lengkap dengan kneepadmu. Rambutmu juga kau ikat agar orang orang tak mengetahui identitas dirimu.
"[surname]-san! Kau siap?"
"umh! A-aku akan segera datang!"
Kau tak bisa mengendalikan kakimu yang kini bergetar hebat karena gugup. Kau menghirup nafas sedalam dalamnya dan menghembuskannya beberapa kali berusaha menenangkan dirimu.
'lakukan yang terbaik, [name]!...'
**********
"bagaimana ya? Ibu bukannya melarangmu bertanding lagi, sayang. Tapi kau ingat bahumu yang cedera saat pertandingan? Kau tak boleh terlalu memaksakan dirimu...."
*************
'ini kesempatanku... Masuk ke lapangan... Dan ikut bertempur dengan yang lainnya...'
Krieet!...
"ah! [surname]-san! Kau sudah-... Ka-kau baik baik saja?!"
"a-aku baik baik saja! Hanya... Sedikit gugup."
"tenanglah [surname]-san. Aku juga mengajak Ushijima-san untuk membantumu memberi toss."
"y-ya. Terima kasih."
"ja, bersiap di posisimu kalian!"
Langkahmu terhenti di bawah garis defense. Menatap kearah lantai gym dan menghirup nafas dalam dalam.
"kalian siap?"
"ya!"
"baiklah, 1!-...
Kalian bersiap di posisi masing masing. Jantungmu berdegup sangat kencang diikuti dengan keringat dingin yang mengalir di pelipismu.
2!-...
Ushijima mengumpan bola dan kau berlari dengan cepat. Matamu tertuju pada bola yang siap untuk dispike ke sebrang net.
3!-...
Kau melompat dan merasakan angin menerpa wajahmu. Membuang seluruh keraguan dan masa lalu kelammu.
Ckrek!...
Bola dispike dengan keras ke sebrang net hingga memantul kembali ke dinding.
"bagaimana hasilnya?!" tanya kalian berdua bersamaan.
Touko-sensei mengecek kameranya. Sebuah acungan jempol dengan senyuman lebar menjadi jawabannya. Kau berbalik menghadap Ushijima dan melompat kemudian melakukan tos dengannya dengan tawa bahagia yang keluar darimu.
"sensei akan mengeditnya. Aku akan menghubungimu jika posternya sudah selesai. Sekali lagi terima kasih karena mau membatu sensei."
"mohon bantuannya, sensei!"
Touko-sensei berjalan keluar dari gym dengan menatap layar kameranya yang menampilakanmu tengah melompat untuk melakukan spike. Jarinya menekan tombol next dan menatap senyuman lebarmu.
'aku akan mencoba mewujudkan impianmu...'
************
Kau menatap langit oranye dari jendela. Hari ini kelasmu mendapat pelajaran tambahan dan kau sama sekali tak fokus dengan apa yang dijelaskan gurumu di depan.
"Tak akan ada yang berubah... Tak ada yang akan masuk ke klub voli putri lagi..."
Kau menggenggam pulpenmu dengan kencang karena teringat kata kata temanmu tadi pagi.
'lagipula masih ada kesempatan!... Aku yakin!...'
"Klub hancur karenamu!..."
Kau memejamkan matamu berusaha melupakan kata kata yang menusuk itu namun...
'setidaknya, kita masih punya-....'
"Tak ada kata 'kita' lagi untuk hal ini!..."
"[surname]-san? Kau baik baik saja?"
"e-eh?!"
"kau terlihat sedang memikirkan sesuatu. Kau bisa meninggalkan kelas tambahan jika kau mau."
"ti-tidak usah, sensei! A-aku baik baik saja!"
"benar?"
"ya!"
"baik, sensei lanjutkan materinya."
Kau menghela nafas lega dan kembali fokus pada guru di depan kelas. Tak sadar kalau ada seseorang yang tengah memperhatikanmu sekarang.
************
"sasuga ne! [name]-chan bahkan tak dapat fokus dengan pelajarannya, Wakatoshi-Kun."
"umh."
"oh! Aku dengar kalau klub voli putri didirikan lagi."
"ya."
"kurasa karena itu dia tak bisa fokus di tengah pelajarannya."
"ya."
"hentikan jawaban seperti itu. Ngomong ngomong... Aku jadi ingat si monster itu. Apa dia akan masuk ke klub voli lagi atau tidak, ya?"
"pasti."
"hwo! Darimana kau tahu?!"
"aku sendiri yang melihatnya."
"hm?" Tendou memiringkan kepalanya heran.
"melihat?"
*************
"TENDOU!! KEMARI ATAU KU SPIKE WAJAHMU LAGI!!"
Bola voli beberapa kali kau lempar kearah Tendou namun dapat dihindari dengan mudah oleh Tendou karena tubuhnya yang bisa dibilang 'lentur'.
"kau bahkan tak bisa mengenaiku, [name]-chan!"
"tch! Teme! Ini balasan untuk yang kemarin kau menipuku! Dan membuatku terkepung oleh gerombolan preman brengsek di dekat lapangan basket di kota dan aku hampir saja mati jika Wakatoshi-Kun tidak menangkap kaleng yang dilempar oleh ketua gerombolan itu! Jadi kemari agar aku bisa membalas dendam padamu! Agar kau bisa merasakan ketakutanku disana dan pengganti uangku yang terbuang karena aku hanya diberi bekal pas pasan oleh ibuku!"
Sementara Semi hanya sweatdrop mendengar kata katamu yang panjangnya... Tidak biasa.
"sasuga manager-san... Kurasa aku akan berfikir dua kali saat akan mengerjainya. Tendou memang memiliki nyali yang besar, ya..."
Ushijima hanya menatapmu yang bergerak memunguti bola yang tergeletak di lantai dan jangan lupa Tendou yang terus mengganggumu sehingga kau malah melempar bola voli lagi kearahnya.
Kau kembali memunguti bola voli itu dan lagi lagi Tendou mengganggumu lagi. Tapi kali ini kau berusaha menahan rasa ingin menghujatmu dan memilih untuk memberinya senyuman manismu.
"Ne, jangan lupa ya besok aku memiliki hadiah untukmu. Jangan lupa datang ke gym atau kugandakan latihanmu menjadi 100 kali servis dan harus mengenai botol tanpa meleset, ya!"
'senyuman macam apa itu?!...'
Kau duduk di bench dengan wajah kesal dan aura yang mengerikan.
BRAK!!....
"apa ada [name]-san disini?!"
Kau menatap kearah pintu gym dimana salah satu rekan lamamu kini berdiri dengan wajah tegang. Keringat bercucuran dan nafas memburu.
"ada apa?..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Volleyball!! [Ushijima x Reader]
Ngẫu nhiênApa yang akan kau lakukan ditengah keegoisan seseorang? Menyerah dan menunduk di hadapannya begitu saja? "jadi, apa salahnya kita menjadi egois juga?" Pair: Ushijima Wakatoshi x Reader Haikyuu!! © Haruichi Furudate Volleyball!! © Grimsley_Unova