(21) Perasaan Namjoon

305 42 7
                                    

Usai kepergian kedua klien mereka, keluarga tuan Kim kembali melakukan aktifitas keseharian mereka seperti biasanya. Sembari menunggu kehadiran klien terakhir yang bisa membuat mereka untuk seutuhnya menjadi dewa.

Tapi berbeda dengan Namjoon. Semenjak dari rumah sakit ia lebih sering mengurung diri di kamar, ia pun hanya turun ketika waktu makan tiba.

Sadar ada perubahan terhadap diri Namjoon sang kakak segera mencaritahu apa yang sedang terjadi dengan sang adik.

Seokjin berencana menemui sang adik, ia pun bergegas menuju kamar Namjoon dan membuka pintu kamar Namjoon, ia melihat Namjoon tengah menatap sebuah buku kecil berwarna biru muda seperti sebuah buku diary.

"Hei, kau baik-baik saja?" Tanya Seokjin yang berjalan mendekati sang adik.

Ia menatap sang adik lebih dekat dan kini ia duduk disamping Namjoon

"Emm, aku baik-baik saja." ucap Namjoon dengan ekspresi datar.

"O.. Ayolah Nam, aku tau kau sedang tidak baik. Ceritalah, mungkin aku bisa membantu masalahmu." desak Seokjin berharap sang adik mau bercerita

"Kau tak akan menyukai cerita ku yang membosankan. Jadi sudahlah tidak ada yang perlu diceritakan."

"Dasar.. Perubahnmu ini sangat ketara, jika tidak mau diperhatikan orang lain jangan buat orang lain melihat peruahanmu itu. Bikin kesal saja, setidaknya aku ini kakakmu, anggaplah aku ini sebagaimana mestinya seorang kakak, cerita lah, kita ini kan saudara, melihatmu seperti ini jadi membuatku kesal sendiri." Sahut Seokjin kesal

Namjoon hanya diam dan tak menghiraukan ucapan sang kakak.

"Buku apa itu?" tanya Seokjin melihat buku biru yang dipegang oleh Namjoon.

"Buku Diary. Disini ada tulisan dengan tinta yang masih sedikit basah saat aku menemukannya, sepertinya ini tulisan Somi."

"Kok bisa ada sama kamu."

"Gak sengaja aku menemukannya, ini aku temukan dikamar arwah setelah Somi berpamitan kepada kita di rumah sakit. Didalamnya tertulis kalimat mengharukan tentang perasaannya terhadapku." jelas Namjoon

"Wuah. Benarkah? Sepertinya Somi benar-benar tergila-gila padamu." ucap Seokjin dengan cepat merebut buku tersebut dari tangan Namjoon

"Aku bisa melihatnya saat pertama kali dia melihatmu, terbukti dia hanya mau sama kamu saja, ah.. apa jangan-jangan masalah ini yang membuatmu seperti mayat hidup? Ayolah Nam.. jangan disesali, aku yakin jika dia jodohmu kalian pasti bertemu kembali, be happy.. masalah kita bahkan lebih genting dari ini." Ucap Seokjin tanpa jeda

"Kak, ngomong apa sih? Lagian bukan itu masalahnya."

"Terus apa? Bukannya dari tadi kamu liatin buku itu seolah mengatakan 'oh.. Somi, aku juga mencintaimu kumohon kembalilah' benarkan?" Ucap Seokjin makin ngawur

"Ngomong apa sih, udah sana keluar. Aku lagi gak pengen diganggu." Ucap Namjoon kesal

Seokjin hanya terkekeh usai menggoda sang adik, niatnya hanya ingin membuat hati Namjoon kembali ceria tapi yang dilakukan Seokjin malah membuat Namjoon kesal.

"Baiklah baiklah.. maaf, serius. Kamu tu kaya sedang dalam masalah besar tau gak? Turun cuma buat makan doang. Gak mungkin kalo cuma hal kecil yang terjadi, benarkan? Ayo ceritakan, hal apa yang membuatmu menjadi segalau itu?"

"Adalah kak. Aku lagi gak pengen diganggu mendingan kakak keluar sebelum tanganku gatal."

"Gak mau, silahkan aja pukul sesukamu. Toh nanti kamu sendiri yang nyesel."

Creazy Kim's Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang