RDC 01

12 2 0
                                    

Hari senin adalah hari Yang paling membosankan untuk seluruh siswa, harus bangun pagi dan mengikuti upacara bendera.

Pukul 06.30 seorang wanita masih bergelung manja di tempat tidurnya.

"Chacaaaaaaaaaaaaaaaa bangun, kamu gak niat mau sekolah? Ini udah hampir jam 7" sepeti biasa teriakan sang Bunda selalu menggema setiap pagi hanya untuk membangunkan sang putri.

"5 menit lagi bun"dengan malas Chaca menjawab panggilan sang bunda.

"Ya ampun Chaha ini udah hampir jam 7 dan kamu masih belum bangun juga" menghembuskan nafas sang bunda terlihat menyerah membangunkan putrinya.

"Udah bun, biar Leo aja Yang bangunin, nih anak gak bakalan bangun kalau gak di siram pakai air" Leo sang kaka pun geleng geleng kepala melihat kelakuan sang adik Yang sungguh melelahkan.

"Yaudah bunda tunggu di ruang makan" setelah kepergian sang bunda, Leo berjalan ke arah kamar mandi dan kembali membawa segayung air bersiap membangunkan Chaca.

Byuuurrrr

"BANJIRRRRRRR, BUNDA BANJIR TOLONGIN CHACA" teriak Chaha heboh. Karena melihat wajah sang adik Yang seperti orang bodoh, Leo menahan tawa nya.
Chaca yang menyadari sesuatupun memberengut kesal bisa bisanya sang abang mengerjainya.

"Aduh Abang kenapa sih, Chaha tuh lagi mimpi ketemu sama pangeran ganteng eh tiba tiba nyungsep ke kolam gak taunya beneran basah" ucap Chaha kesal.

"Pangeran ganteng pala loe kriting, buruan mandi gih sana. Lo gak mau kan kalau bunda motong uang jajan lo karena kebiasaan lo Yang telat ke sekolah dan berakhir masuk ruang BK? Ini udah siang dan Lo masih enak-enak tidur. Cepetan mandi trus berangkat ke sekolah"kata Leo.

"Yaelah bang santai aja napa. Yaudah deh gue mandi dulu" sambil kesal Chaca berjalan ke kamar mandi dan melakukan ritual mandi bebeknya
15 menit kemudian Chaca sudah ada di meja makan bersama kedua orang tua nya dan sang kaka.

"Chaca ingat ya jangan bikin ulah lagi, kalau kamu bikin ulah lagi. Kamu akan Ayah pindahkan ke sekolah Abangmu biar kamu gak bisa bebas lagi" tegur sang Ayah, Chaca hanya mengangguk sambil makan roti selai coklat nya dan mendengus kesal.

Memang Chaca hanya berbeda 1 tahun dengan Leo, dan Chaca berbeda sekolah dengan Leo alasan nya dia ingin mandiri. Padahal nyatanya Chaca ingin bebas tanpa perlu terlalu di awasi oleh Abang nya itu.
Chaca sudah sampai sekolah, dan benar pintu pagar sudah di tutup di karenakan seluruh siswa sedang melaksanakan upacara bendera.

Tak habis pikir, Chaca memanjat tembok Yang berada di belakang sekolah tapi sayang, Chaca ketahuan oleh Guru piket Yang berjaga hari ini.

"Ckckck Chaca mau kemana kamu? Telat lagi hmm" dengan kesal sang Guru menarik telinga Chaca.

"Aduh aduh aduh ibu Sakit tau. Chaca itu gak telat cuma gerbang nya aja yang kecepetan di tutup" alibi chaca. Sang Guru hanya mendengus kesal.

"Alasan aja kamu, ikut ibu ke ruang BK" dengan pasrah Chaca mengikuti sang Guru ke ruang BK

Tak Lama kemudian, Dinda dan David sampai di sekolah Chaca karena mendapat panggilan dari Guru yang ada di sekolah Chaca.

"Maaf sebelumnya pak, ini sudah kesekian kalinya Chaca terlambat kesekolah dan memanjat tembok di belakang sekolah. Dan kami pihak sekolah sudah cukup menghadapi Chaca Yang sering tidur di kelas bahkan membolos saat pelajaran"
Ucap Guru itu dengan nada sedikit tidak senang.

Hy guys, ini cerita pertama aku😁mohon di maklumi kalau ada typo ya😁
Jangan lupa vote and comment supaya author bisa lebih semangat nulis🤣
See u di part selanjutnya

Rian Dan ChacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang