; 0.1 ;

6.1K 938 200
                                    

Di asrama Magic shop ini, kamar yang paling ramai itu cuma kamarnya Jeno. Sebenarnya sih cuma di huni oleh tiga orang, yaitu ; Soobin, Jeno dan Felix.

Kalau kalian bertanya, kenapa kamar itu selalu ramai?

Maka jawabannya adalah karena terdapat dua komputer disana. Yang satu punya Soobin dan yang satu nya lagi punya Jeno. Mereka sengaja membawa komputer dari rumah ke asrama supaya mereka bisa bermain game bersama. Makanya banyak yang berkunjung ke kamar Jeno hanya untuk meminjam komputer dua anak adam itu.

Kalau Felix, dia sih nggak terlalu intrested sama game. Dia lebih suka nyumpal telinganya dengan headseat, mendengarkan musik sembari selonjoran di atas kasur. Ey, itu nikmat. Sangat malah.

Seperti malam ini, Haechan dan Jaemin sedang asik by one game perang menggunakan komputer Jeno dan Soobin. Keduanya heboh sekali, apalagi Haechan. Kalau Haechan sih jangan di tanya. Dia memang selalu jadi yang paling berisik.

Sementara si pemilik komputer hanya menyaksikan Haechan dan Jaemin sembari memakan camilan kecil.

Yap, Jeno dan Soobin tidak pernah meminjamkan komputer mereka secara gratis. Siapapun yang ingin meminjamnya harus bayar, entah itu dengan makanan, pulsa ataupun uang.

Tapi jumlahnya tidak banyak juga. Pokoknya harus saling menguntungkan saja.

"Adoh! Anpip curang lo Jaem!" kesal Haechan.

Dih, kenapa nama gue di pelesetin si. gumam seseorang di luar sana yang bernama panggilan apip.

"Focus, man." Balas Jaemin enteng. Tanpa menoleh ke arah Haechan.

Tok! tok!

Rungunya mendengar suara pintu di ketuk, lantas menjadikan anak laki-laki itu-Lee Jeno, menoleh ke arah Soobin, "bin, bocah-bocah tuh, bukain gih."

Walaupun malas, Soobin tetap bangkit. Kaki panjangnya melangkah menuju pintu kamar. Dia langsung memutar knop pintu dan membukanya. Terpampanglah pribadi Renjun, Hyunjin, Jeongin, Han dan juga Baejin yang sedang berdiri di luar.

"Gila ya lo? Kalo babeh asrama patroli buat ngecekin kamar lo pada mau sembunyi dimana ha?"

Ya, asrama mereka punya peraturan tidak boleh berkeliaran atau main ke asrama lain saat malam hari tiba. Larangan itu sudah ada sejak awal, katanya sih bertujuan supaya murid-murid bisa tidur tepat waktu tanpa ada acara ngumpul bersama dulu.

Renjun lalu terkekeh dengan nada remeh, "Sans, kan ada anaknya yang punya asrama. Si Guanjing."

"Nama gue Guanlin, bodoh." Guanlin membalas dengan kesal.

"Udah, udah. Nih liat!" Kini Jeongin mengangkat plastik bertuliskan fried chicken. Hyunjin pun juga sama, tapi plastiknya berbeda dengan Jeongin.

Jeongin bawa ayam, Hyunjin bawa minuman.

"Party?" tanya Soobin sembari menaikkan sebelah alis.

"Yoiiii, merayakan selesainya ulangan tengah semester dong." Ucap Han dengan senyum lebar. Tangannya membentuk simbol metal.

Kalau pada bawa makanan begini, Soobin mana bisa nolak?

Akhirnya Soobin pun menyuruh semua temannya untuk masuk. Jeno yang melihat pun keheranan, pasalnya banyak sekali yang datang. Tumben, pikirnya. Karena biasanya kalau ngumpul malam-malam tidak sebanyak ini.

Restricted site? ;; Ft. 00Line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang