.
.
.
"manusia dirancang untuk terluka"
.
.
."REN"
"RENDY"Rendy menghela nafas panjang, selalu saja seperti ini, Ayahnya selalu menyuruhnya melakukan sesuatu tanpa henti, bahkan disaat Rendy sedang belajar.
"KENAPA YAH?" Tanya Rendy.
"COBA KAMU BANTUIN IBU MASAK, POTONGIN APA KEK"
"RENDY LAGI BELAJAR YAH, BESOK ADA UJIAN SEKOLAH" Rendy masih belum beranjak dari meja belajarnya.
"BANYAK ALASAN, BELAJAR TUH DICICIL, CEPET SINI KE DAPUR"
Rendy kembali menghela nafas panjang, susah untuknya belajar dengan tenang, terkadang ia ingin bertukar kehidupan dengan Haikal, sahabatnya, ralat. Musuh yang berkedok sahabat.
Haikal selalu bebas melakukan sesuatu yang ia inginkan, dia dapat belajar dengan nyaman, orang tuanya selalu mengizinkan dan selalu mendukungnya. Mungkin karena Haikal merupakan anak tunggal dengan keluarga kaya raya.
Sangat berbeda dengannya, Rendy merupakan anak pertama, ia memiliki tanggungjawab yang besar, ia mempunyai adik perempuan, adiknya tidak terlalu pintar seperti dirinya yang selalu mendapatkan sekolah negeri di Jakarta.
Rendy tidak pernah mengenyam pendidikan TK, dikarenakan adiknya lahir dengan cara sesar, keluarganya membutuhkan uang yang banyak saat itu, sehingga tidak dapat memasukkan renjun ke TK, beruntung lah kedua orang tua Rendy, karena Rendy sudah dapat menulis dan membaca tanpa harus disekolahkan terlebih dahulu.
Keluarga Rendy bisa dibilang jauh dari kata kaya, sederhana? Mungkin.
...
"Oh? Juno" Pekik salah satu Dokter di koridor rumah sakit.
"Halo Dok" Sapa Juno tersenyum sampai matanya menghilang.
"Pagi banget Jun"
"Udah kangen Bunda ya?" Kata Dokter yang diketahui bernama Dirgantara."Iya hehe"
"Kan hari minggu Dok, jadi mending dari pagi aja nemenin Bunda, soalnya Senin depan saya udah ujian sekolah, jadi ga bisa kesini tiap hari" Jelas Juno.
KAMU SEDANG MEMBACA
underestimate [00L NCT DREAM]
Fiksi PenggemarApakah proses pendewasaan selalu sesakit ini?