Chapter : 3

514 144 150
                                    

Happy Reading
***

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Kupandangi kedua punggung tanganku yang masih menyisakan garis luka. Luka itu juga yang terus mengingatkanku dengan kejadian sepuluh tahun lalu. Mengingat hari ini umurku bertambah –ke dua puluh– maka dapat disimpulkan bahwa kejadian itu sudah sebelas tahun lamanya.

Waktu berjalan begitu cepat. Aku masih merasa bahwa kejadian itu sangatlah tidak masuk akal. Tapi, mau bagaimanapun juga aku harus menerimanya agar juga membuat kedua orang tuaku tenang di atas sana.

"Seo Yoon, kau sedang apa? Kenapa belum berganti baju?"

Aku yang berdiri di depan cermin menoleh ke ambang pintu. Di sana ada Jeno yang berdiri dengan kedua tangan di belakang punggung. "Aku tidak tahu baju apa yang harus kupakai," jawabku. "Bodoh sekali aku bisa melupakan ini."

Jeno menaikkan sebelah bahu sambil berucap, "Ya, wajar saja. Apalagi kejadian yang tidak ingin kau ingat kembali muncul secara tiba-tiba. Aku bisa mengerti, dan kau jangan menyalahkan dirimu, Seo." Jeno berjalan mendekat. "Karena itu tidak ada gunanya dan tentu tidak akan bisa menyelesaikan masalah." Ia tersenyum. "Kau mengerti?"

"Iya. Terima kasih, Jen," kataku sambil membalas senyumannya. Kupandang wajah sepupuku itu beberapa saat lalu beralih ke tangannya. Kerutan samar terllihat di keningku. "Apa yang ada di belakang punggungmu?"

Kedua alis Jeno terangkat. Ia tersenyum begitu manis sampai matanya turut membentuk senyuman. Ia memperlihatkan kotak berwarna putih dengan pita merah kepadaku. "Ini hadiah dariku. Selamat ulang tahun, Seo Yoon."

Tak menyangka Jeno akan memberikanku hadiah. Dengan senang hati aku menerimanya. "Terima kasih, Jen." Tanpa menunggu lagi, aku membukanya dan keterkejutan yang membuatku begitu senang menghampiri ketika melihat hadiah yang diberikan sang kakak sepupu.

***

"Oh my God! You look so beautiful. Happy birthday, Seo Yoon!" –Rose.

"Oh, Seo Yoon happy birthday. I hope you always happy and all your dreams will come true." –Giselle.

"Yo, Seo Yoon happy birthday my love. Hope you always health, happiness and... if you can, let's fix our relationship." –Mark.

"Hey, happy birthday my old friend. Oh my, you are the most beautiful girl i have ever met!" –Jaemin.

"Happy birthday to you!" –Jaehyun, Johnny.

"Thank you, guys!" seruku. "Thank you so much!"

Begitu selesai mendapat ucapan selamat dari teman-teman, seseorang yang sejak tadi kucari-cari akhirnya muncul. Aku menatap sosok jangkung berpakaian kemeja serta jas hitam. Dan juga kulihat dia tidak memakai kacamata bulatnya, rambut cokelatnya pun ditata rapi.

Dia Kang Daniel.

"Maaf teman-teman aku baru kembali. Tadi aku memiliki sedikit urusan," kata Daniel dengan tersenyum kecil.

"Tidak apa-apa, Dan. Santai saja," sahut Jaehyun –sosok berambut hitam yang memakai jas sebagai pelapis kaus putihnya.

Daniel tersenyum lega mendengarnya. Ia menatap berkeliling kemudian bertanya, "Apa semuanya sudah datang?"

"Jeno bilang dia akan menyusul karena beralasan ingin mengerjakan tugas akhirnya yang katanya tersisa sedikit lagi," sahutku dan mengundang tawa kecil dari teman-teman.

Aku pun merasa tak percaya kalau dia beralasan semacam itu. Ya, mungkin baginya tugas akhir lebih penting dari pada acara ulang tahunku, haha. Ah, biarlah. Lagi pula, dia juga berjanji akan datang kemari.

PSYCHO | Vol.1 [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang