Happy Reading
***Apa yang terjadi dengan mereka?
Dengan perasaan takut, kulihat mereka semua yang tertidur ... Atau bahkan mereka pingsan? Aku semakin bertanya-tanya, apalagi ketika kulihat beberapa di antara mereka terbaring di lantai. Apa yang sudah terjadi? Apa... mereka sengaja melakukan ini? Apakah ini bagian dari acara yang sengaja mereka tak sampaikan kepadaku?
Sambil berhati-hati berjalan mendekat, aku menemukan beberapa gelas yang tadi dibawa Daniel tidak ditaruh sebagaimana mestinya, ditambah dengan meja yang basah akibat minuman yang tumpah. Ini kelihatannya tidaklah benar.
Kekhawatiranku semakin menjadi-jadi. Aku ingin membuka ponselku untuk menghubungi seseorang, tetapi apa ini? Kenapa baterai ponselku tidak terisi sejak tadi? Padahal, aku sangat yakin sudah menyambungkan kabelnya dengan benar, dan power bank milik Daniel sendiri juga terisi penuh.
Apa yang salah?
Aku langsung menghampiri mereka karena telah merasakan adanya kejanggalan. Aku yakin ini semua bukanlah bagian dari acara.
"Na, Na Jaemin! Hei, bangun!" seruku sambil mengguncang lengannya. Tak kunjung mendapat respon, aku beralih pada Mark yang duduk di sampingnya. "Mark, Mark Lee!"
Kenapa mereka tetap tidak merespon?
Aku berlari kecil mendekati yang lainnya. "Rose! Giselle!" Aku berjongkok. "Johnny! Jaehyun!" panggilku dengan terus mengguncang tubuh mereka.
Tapi kurasa semuanya percuma, mereka semua tidak merespon.
"Jangan membuatku takut!" jeritku dengan pandangan berkeliling. Aku ingin menangis rasanya. Sungguh!
Aku semakin frustasi. Ingin menghubungi Jeno tapi ponselku saja sedang mati dan tidak tahu apa penyebabnya. Bagaimana ini?
Aku menoleh ke sana kemari, mencari sesuatu. Segera aku mendekati meja begitu melihat sebuah ponsel di atas sana. Aku langsung mengambilnya dan kelihatannya ponsel ini adalah milik Daniel –bisa kutebak dari casing ponselnya.
Aku menghidupkannya dan sebuah hal yang membuatku kembali terkejut langsung menghampiri. Aku terdiam ketika melihat wallpaper ponselnya.
Apa maksud dari ini semua?
"Dia...," lirihku yang hendak menangis. Satu tanganku yang bergetar terangkat, menutup mulut karena saking tidak percayanya. Aku tak bisa berkata-kata lagi.
Pada layar ponselnya kutemukan sebuah foto yang dijadikan wallpaper. Di foto itu aku melihat sosok pria yang sedang merangkul Daniel saat masih kecil. Bukan karena masa lalu mereka, tapi karena aku mengenal siapa pria itu. Tatapannya, raut mukanya, seringainya, semua terekam jelas di pikiranku.
Aku baru tersadar tentang foto berbingkai yang kutemui di ruang tengah. Tampaknya foto di ruang tengah diambil baru-baru ini sehingga membuatku tidak terlalu mengenalinya, tapi melalui foto di ponsel Daniel aku sangat yakin dengan tebakanku barusan.
Aku tersentak kaget ketika mendengar langkah kaki seseorang dari arah belakang. Aku menelan ludah dan perlahan berbalik badan, membuat posisiku membelakangi kolam renang.
"Bagaimana, Seo Yoon? Ini semua sangat menarik, bukan?"
Penuturan pria berbaju hitam itu terdengar mengejek. Ia menampakkan giginya sambil terus berjalan pelan dengan kedua tangan terbuka.
Aku menatapnya nanar. Bisa kurasakan mataku mulai menampung air mata. "Dan...," lirihku. Tanpa sengaja ponsel Daniel lolos dari genggamanku, jatuh ke lantai berkeramik abu-abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO | Vol.1 [Revisi]
Misteri / Thriller(16+) Terdapat adegan kekerasan dan bahasa-bahasa kasar - Be Careful Honey - Kini aku sadar, itu adalah perkenalan singkat pembawa petaka yang dampaknya terasa hingga sekarang. Mereka, orang-orang yang kusayangi dan telah menjadi bagian dalam hidup...