Once Again (JaeYong)

554 48 81
                                    

Jika kau lihat dari luar, café ini memang café biasa. Tidak semegah Starbuck ataupun se-elegan Hard Rock. Tapi café ini akan selalu jadi tujuan utamaku, karena disini aku akan menikmati Coffee Americano pahit dengan rasa yang manis. - Lee Taeyong.

.

Aku lebih menyukai Milk Caramel disini dibandingkan dengan café lainnya. Tidak ada alasan khusus ataupun karena ini buatanku sendiri, hanya saja Milk Caramel mengingatkanku dengan dirinya yang seputih susu dan semanis caramel. - Jung Jaehyun.

.

◆◆◆
((-0-0-0-))
◆◆◆

Pukul tiga sore kemarin, jalanan daerah pertokoan kue dan café ramai dipadati oleh murid-murid sekolah menengah atas yang baru saja bubar sekolah. Ada yang memang sengaja hendak mampir untuk membeli kue dan bersantai di café, menikmati pemandangan kebun mini dibelakang café, hanya jalan-jalan untuk refreshing, dan ada juga yang hanya sekedar melewatinya sebagai jalan pulang. Dan Taeyong adalah salah seorang dari pilihan pertama.

Taeyong selalu datang ke café yang tampak seperti taman bunga ini. Sebuah café dengan meja di belakang dan menghadap ke taman yang indah, ditemani kebun semangka mini. Setiap ia datang, sang koki selalu memberikan senyuman untuknya, dia hanya mengalihkan tatapannya. Baginya pertemuan tersebut hanyalah sebuah adegan singkat dengan pemeran yang kemungkinan bertemu kembali adalah nol koma sekian persen. Dan belum tentu juga senyuman itu ditujukan untuknya.

Belum tentu juga mereka akan mengingat satu sama lain walau Taeyong sering datang kesini. Ia hanya ingin melupakan seseorang yang memperkenalkannya pada pahitnya kopi, Kim Doyoung.

Suara dari bel yang tergantung di atas pintu menandakan ada orang yang datang ke café kecil nan hangat tersebut. Si pelayan dengan senyuman khasnya menyambut si pengunjung yang pertama kali datang pada saat café itu dibuka pukul 7 pagi. Si pelayan lantas mengerutkan keningnya ketika melihat si pengunjung yang kembali datang, pengunjung rutin café itu setiap paginya sebelum ia berangkat ke sekolah dan sepulang ia sekolah di sore harinya.

Dan kini, Taeyong tidak bertemu dengan koki manis itu. Ia disapa oleh seorang pelayan yang tak kalah manis dengan koki pujaannya.

"Selamat datang di Garden Lover Café. Meja di taman belakang atau di dalam?" waiter yang bertatap muka dengan Taeyong menyambutnya di depan pintu.

"Seperti biasa saja." Jawab Taeyong datar, ia melirik kearah nametag yang dikenakan waiter itu, ia bernama Moon Taeil.

Waiter tersebut tersenyum, ralat, dari tadi dia memang terus tersenyum. "Kalau begitu, silahkan ikuti saya." Ujarnya.

Si waiter berjalan didepan dan menunjukkan arah ke salah satu meja disamping jendela. Tempat dimana biasanya Taeyong selalu duduk setiap harinya. Dan Taeyong pun duduk di kursi tanpa menatap waiter tersebut.

"Lalu, pesananmu seperti biasa? Dua Coffee Americano hangat?" tanya Taeil. Taeyong hanya mengangguk dan mendapatkan respon yang sama, Taeil pun pergi meninggalkan meja pelanggan setelah mengucapkan terima kasih.

"Pesananmu." Taeil kembali menghampiri meja Taeyong lalu meletakkan dua cangkir coffee Americano di mejanya. Ia menggeser satu cangkir di seberang tempat duduk Taeyong. "Jika ada yang ingin ditambah kau bisa memanggilku." Kata Taeil sambil membungkuk kecil dan berlalu dari hadapan Taeyong.

Sekali lagi, Taeyong kembali ke café ini dan memesan kopi yang sama setiap harinya. Dua cangkir kopi panas Americano. Dua, ya dia memesan dua. Walau ia tahu bahwa sampai ia pulang pun ia hanya akan sendirian disana. Tapi dirinya selalu memesan dua cangkir kopi, berharap orang itu akan datang. Berharap pada asanya selama ini.

4. Once Again (JaeYong) versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang