Perfect Love 43

1.2K 57 12
                                    

Hari ini zara sedang mengusap-usap perut besarnya tak terasa sudah sebulan berjalan setelah acara nujuh bulanan Zara. Reynand juga semakin hari semakin pintar, sekarang Rey sudah bisa berjalan walau pun kadang-kadang juga terjatuh.

Dengan di temani Rey dan Bi Rumi Zara masih asik mengelus perut nya.

"Sakit ya nak?". Tanya bi Rumi yang semula duduk dibawah dengan Rey yang tengah bermain, sekarang pindah duduk ke samping Zara.

"Iya nih bik, sekarang udah mulai kenceng perutnya. Udah ada kontraksi juga bik walaupun sebentar-sebentar". Ucap Zara meringis menahan perutnya.

"Mau bibik telponin nak Angganya gak nak?. Tanya bibik lagi.

"Gak usah bik, kasian pasti sibuk di kantornya". Cegah Zara.

"Yaudah sekarang kamu tiduran ya, bibik elusin perut biar enakkan pakai minyak yang kemarin nak Zara kasi. Apa namanya ya?". Ucap bibik.

"Olive oil bik". Ucap Zara tersenyum. Dan berbaring di sofa tadi.

"Ahh iya itu, maklum nak selain pikun bibik mah gak tau nama nama begituan, gak ngerti. Kamu tidur dulu bibik Yaris Rey dulu di strollernya biar gak kemana-mana". Ucap bik Rumi.

Dengan tenang Zara menikmati elusan lembut tangan bik Rumi pada perutnya. Sakit perut nya sudah mulai berkurang, hamil anak kedua ini benar-benar menjadikan Zara lebih manja dan engap. Padahal waktu hamil Rey ia masih bisa menahannya.

"Bik, nanti bantuin Zara beresin barang yang mau Zara bawa lahiran ya". Ucap Zara di tengah tengah kegiatan bik Rumi.

"Iya nak, nanti bibik bantu". Jawabnya.

"Zara pengen beli baju baby lagi bik, perlengkapan bayi lainnya kan udah di beliin bapaknya". Ucap Zara.

"Iya tapi nanti aja ya nak, biar baikan dulu". Zara hanya mengangguk menjawab perkataan bik Rumi.

Kurang lebih setengah jam lamanya Zara Menikmati elusan bik Rumi di perut nya, kini ia memutuskan untuk kekamar saja, menlanjutkan istirahat nya agar lebih nyaman. Dan Rey kini tidur si samping Zara dengan gaya gemesnya.

~~~

Malam sudah menunjukkan pukul setengah delapan, dan Zara sedang menunggu kepulangan suaminya dari kantor.

"Assalamualaikum, aku pulang". Ucap Angga yang sudah memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam. Papap". Jawab Zara mengambil alih tas Angga.

"Kamu bersih bersih dulu ya, baru selesai itu makan". Ucap Zara tersenyum lembut mengelus lengan Angga.

"Iya mam. Gimana anak kita gak nakal kan?. Ucap Angga ikut mengelus perut istrinya.

"Tadi sempet kenceng lagi perutnya pap, tapi gak papa udah di bantuin bibik mijitin". Ucap Zara.

Angga segera berlalu kekamar untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat yang seharian bekerja. Tapi ada sesuatu yang mengganjal di hati Angga, ingin memberitahu tapi takut istrinya kecewa. Nanti saja lah ya.

"Udah pap? Itu bajunya udah mamam siapin". Ucap Zara yang masih sibuk memilih baju yang akan di berikan ke bik Rumi untuk di packing.

"Iya mam, ayo makan papap udah laper ini". Ajak Angga gak sabar.

"Em kasian suami ganteng ku, udah laper, ayok kita makan". Ucap Zara tertawa sembari mencubit pipi gemas Angga.

Sampai di bawah Angga melihat anaknya yang sedang bermain di temani bik Rumi di tempat khusus bermain yang di belikan Angga untuk Rey.

PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang