9

821 91 18
                                    

Siang itu, renjun dan jaemin sudah berada di apartemen resmi mereka, yang jaemin beli sendiri

Sebenarnya mereka sudah memiliki rumah dari orang tua mereka sebagai hadiah pernikahan, namun mereka -jaemin lebih tepatnya- menolaknya

"renjun sudah menjadi tanggung jawab jaemin, jadi biarkan jaemin yang membahagiakan renjun" ucapan jaemin dapat membuat renjun merasakan perasaan aneh diperutnya

.
.
.
.

- jaemin

"nana, setelah injun selesai mebereskan semua ini, injun ingin izin keluar" ucap renjun, tanpa mengalihkan pandangannya dari kotak kotak barang yang berada didepannya

"nana? Siapa?"

"oh, jaemin boleh injun panggil nana?" tanyanya sambil memiringkan kepalanya, yang sekarang telah menatap kedua manik gua, renjun begitu menggemaskan membuat gua hanya mengangguk, lagi pula panggilan itu tidak buruk bukan?

Dan sore itu, setelah renjun selesai membereskan barang, renjun benar benar izin untuk keluar

"ingin kemana?" tanya jaemin sekedar berbasa basi

"mengisi siaran radio na" jawab renjun, memakai sepatunya lalu keluar dari apartemen mereka

Tak lama pintu kembali terbuka, Renjun kembali membuka pintu apartemen mereka dan menyembulkan sebatas kepalanya "ada yang tertinggal?" tanya Jaemin

Renjun menggeleng, melambaikan tangan ke arah Jaemin
"babhay nana!"

.
.
.
.

Sepi menyelimuti jaemin, ia sudah bosan dengan tv dan handphonenya yang hanya menampilkan itu itu saja , apalagi psnya belum sempat ia bawa ke apartemennya

'renjun jadi dj siaran radio ya' batin jaemin

"haruskah kudengarkan? Ah.. Dari pada boring" lalu menyalakan handphonenya yang berada di atas naskas, dan mulai menyamankan tubuhnya diatas kasur

"tapi, renjun ada disiaran nomor berapa?" tanya jaemin, diam, lalu mulai memeriksa seluruh chanel siaran radio yang sedang tayang, bukankah itu sangat banyak

So what? we hot, we young~
Handphone jaemin berdering

Kaget, membuat handphone tersebut jatuh berciuman dengan bibir jaemin, ngilu terasa setelahnya

'calon is calling'
ah jaemin belum merubahnya

"yeobseo?"

"ah nana, aku takut nana kesepian dirumah sendiri, mengingat nana orang yang aktif, karna itu aku menelpon nana"

"ya, memang terasa membosankan hanya berdiam diri dirumah sendirian"

"ng... a-apa nana sudah makan?"

"kau? Apa kau sudah makan?"

Jaemin belum makan, padahal ia bisa saja memasak untuk dirinya sendiri, namun bahan makanan belum sempat mereka beli

"ya sudah, sebelum siaran dimulai"

"makan apa?"

Ntah kenapa, dengan mendengar suara lembut renjun, jaemin merasa mood akan boringnya sudah mulai membaik?g

"makan apa ya? Fast food, ah aku lupa"

hope | ( jaemin x renjun)《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang