Gadis Pendiam dengan segala rasanya

Part 10

Sebuah perasaan itu ibarat kentut.
Semakin ditahan, semakin sakit yang dirasa.
Semakin cepat ia keluarkan, semakin cepat pula ia bisa merasakan kelegaan.

- Azzam -

***

Tak terasa hari sudah berganti menjadi minggu. Dan minggu berganti menjadi bulan.

Sampai saat ini mungkin berjalan seperti biasanya. Tidak ada beban. Tak ada tekanan. Tekanan batin:v

Hingga suatu malam, sesuatu telah terjadi. Mungkin ini adalah awal dimana hari ketenangan syifa telah diusik.

Azzam
Aul

Iya?

Mau nanya

Nanya apa?

Hm..  Ngga jadi deh

Lah?

Hehe, malu

Hm yaudah

Syifa heran. Kenapa akhir-akhir ini Azzam selalu bilang gitu. Katanya mau nanya, pas dibolehin eh malah nggak jadi.

Namun tak dengan malam ini, pernyataan Azzam mampu membuat syifa tak baik-baik saja.

Azzam
Aul, pengen ngomong

Iya, ngomong apa?  Perasaan dari tadi jg ngomong. Ya walau dalam bentuk tulisan :v

Enggak, kali ini beda. Beneran mau ngomong sesuatu

Deg.Kok tiba-tiba ngga enak yaa perasaan nya. Ada apa?  Apa yang mau diomongin sama dia?  Apa ini yang ingin dia bilang akhir-akhir ini?  Eh tapi kan waktu itu bilangnya mau nanya bukan mau ngomong?.batin syifa berucap sambil memegangi dadanya yang entah kenapa jantungnya itu berdetak lebih cepat.

Hm.. Yaudah sok gpp

Azzam  pake vn aja yaa

Iyaa

*Merekam audio....*

Hiih ada apa sih??  Kok jadi makin ngga enak perasaan nya? Malem-malem kok bikin kepo aja sih ih, lagian kenapa harus pake vn, ini kan udah malem, udah pada tidur. Oh yaa Allah semoga ngga ada yang denger.batin syifa lagi

*Pesan audio*

Mendengarnya membuatnya tiba-tiba menitikkan air mata. Terharu? Entahlah. Baper? Ngga tau juga.

Tak sanggup lagi, syifa berusaha menutup mulutnya agar tak menimbulkan suara sekecil apapun.

Apa ini maksudnya?  Pernyataan cinta kah? Atau apa?  Syifa tak paham?

Dalam pesan audio tersebut, Azzam mengakui bahwa ia sudah lama memendam perasaan ini. Ia berkata bahwa ia suka kepada syifa. Ia juga berpesan kepada syifa agar selalu jadi anak yang sholehah, berbakti kepada kedua orangtua nya. Selain itu ia juga meminta syifa agar setelah hari ini, biarlah semua terjadi seperti biasanya. Ia tak mau jika syifa menjauhinya. Apapun yang terjadi, baik syifa menyukai nya ataupun tidak ia meminta agar syifa selalu tersenyum, terlebih lagi jika bertemu dengan nya. Katanya, senyum syifa  itu terlihat sangat manis. Dan dengan tersenyum, syifa terlihat lebih cantik dari biasanya. Katanya, sebuah perasaan kalo ngga segera diungkapin itu ibarat kentut. Semakin ditahan, semakin sakit yang dirasaa. Ia juga tak meminta syifa agar mau menjadi pacarnya. Karna ia tau, bahwa syifa pasti tidak mau pacaran. Dekat dengan syifa pun ia merasa bahagia, meski hanya berstatus teman. Namun mulai malam itu, ia berkata bahwa jika tidak bisa menjadi pacar apakah bisa ia menjadi sahabat nya? Karna syifa, ia merasa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ia meminta syifa agar bisa hijrah bersamanya, bersahabat dengannya. Ia berjanji tak akan menuntut apapun dari syifa. Cukup bersikap seperti biasanya dan tersenyum bila bertemu dengannya.

Mungkin karna itulah syifa menangis. Tak habis pikir. Ini pertama kalinya bagi syifa, ada seorang cowo yang berani mengungkapkan perasaan nya kepadanya.

Oh Tuhan. Apa yang harus syifa lakukan sekarang?

Berpikir sejenak. Apa yang harus ia jawab pesan itu. Tak lama kemudian ia mengetikkan jawaban atas pesan azzam tadi.

Azzam yakin?  Mungkin itu cuma sebatas kagum aja?

Ya, syifa yakin bahwa itu hanya sekedar rasa kagum. Bukan suka. Apalagi cinta.

Enggak aul, enggak.
Ini beneran. Dan aku harap seperti pesan tadi, kita bisa bersahabat kan?

Hm yaa tentu aja, masa mau sahabatan nggak boleh

Makasiih yaa aul. Yaudah, sekarang kamu tidur gih. Dah malem, nanti takutnya besok kesiangan. Maaf yaa, udah bikin kepikiran dan ganggu waktunya.

Eh?  Iyaa gpp

Tak bisa tidur. Itulah yang syifa alami sekarang. Mungkin gara-gara pesan tadi membuat syifa insomnia dadakan. Kek tahu bulat aja:v

Pikirannya melayang-layang. Mulai dari pengakuan azzam tadi. Sikap apa yang harus ia lakukan jika bertemu dengannya. Dan, jangan lupa. Lili. Sebuah nama yang juga ia pikirkan. Bukankah mereka masih menjalin sebuah hubungan? Lalu kenapa azzam melakukan hal ini? Apa maksudnya? Apa ia ingin membuat syifa disebut sebagai PHO?
Tidak. Ia tidak mau disebut demikian. Lalu apa yang harus ia lakukan?

Oh Tuhan.. Jatuh cinta ternyata serumit ini?

Bantu aku Allah, aku ngga tau apa yang harus dilakukan.

Karna lelah, syifa pun terlelap dalam tidurnya.

✨✨✨

Hm.. Apa yang akan terjadi nanti ya?
Penasaran? Tungguin yaa selanjutnya.. :v

Menurut kalian Azzam tuh gimana sih?

Yaudah, jangan lupa vote yaa:(
Maap nih kalo banyak typo nya:(

Thanks:)

Sabtu, 25 April 2020📝