Chaca di pulangkan oleh pihak sekolah karena sudah tidak mampu mengurusinya lagi yg di akibatkan oleh sifat nya yg bad girl.
Sesampainya di rumah, David ayahnya sudah siap akan memarahi Chaca. Sedangkan Dinda hanya meringis melihat kemarahan sang suami.
"Kamu keterlaluan ya Cha, pokoknya kamu harus pindah ke sekolah abang kamu titik. Mulai besok kamu harus bersekolah di sekolah abang kamu supaya kamu gak bebas lagi" ungkap David dengan penuh penekanan. Sedangkan Chaca melebarkan matanya karena mendengar ucapan David.
"Gak mau ayah, yaudah deh kalau harus pindah. Tapi aku gak mau ke sekolah nya abang" Chaca membela dirinya sambil menggunakan puppy eyes berharap sang ayah mempertimbangkan kata katanya.
Tapi apalah daya David sudah tidak mau di bantah lagi karena ulah Chaca yg kebiasaan seenaknya."Kamu. Harus. Pindah. Ke. Sekolah. Abang. Kamu" kata David dengan penuh pebekanan dan berlalu pergi dari ruang keluarga.
"Yaudahlah gak papa masih mending ayah kamu gak ngehukum kamu berat kan? Ini kan juga kesalahan kamu, yaudah terima aja"kata Bunda mencoba menenangkan Chaca.
Sedangkan Chaca hanya menunduk dan menghembuskan nafas. Apalah daya jika keputusan sudah di tentukan oleh Ayah.
****
Keesokan paginya, Chaca sudah bersiap siap ingin berangkat ke sekolah dengan wajah tetrtekuk dan tidak semangat. Ayah, bunda dan Leo yg melihatnya hanya geleng geleng kepala.
"Kamu itu mau sekolah Cha, bukannya di suruh ngapa-ngapain. Itu muka udah kaya di suruh ngapain aja" Bunda menyuarakan pikiran nya karena melihat sang putri yg tidak semangat.
"Yaudah deh Ayah, Bun. Leo sama Chaca berangkat dulu ke sekolah" pamit Leo kepada orang tua nya dan menyalimi tangan mereka di susul oleh Chaca.
"Inget ya Cha jangan bikin ulah lagi. Dan Leo jagain adik kamu supaya gak berulah lagi" ucap Ayah sambil menggigit roti nya.
Leo hanya mengangguk, berbeda dengan Chaca yg hanya mendengus kesal dan keluar rumah terlebih dahulu.
20menit kemudian mereka tiba di SMA Taruna. Orang orang yg melihat Salah satu Most Wanted di sekolah mereka membawa seorang gadis cantik pun mulai memberikan pendapat mereka masing-masing mulai dari yg baik hingga yg buruk sekalipun.
Akan tetapi bukan Chaca namanya jika dia perduli dengan omongan orang lain.Chaca masuk di kelas XI Mipa 2. Setelah Leo mengantarnya ke Ruang kepala sekolah, Leo berlalu pergi ke kelasnya setelah memberikan sedikit wejangannya untuk Chaca agar tidak seenaknya lagi. Chaca hanya memutar matanya jengah.
Chaca mengikuti Bu Indi untuk ke kelasnya yg baru. Saat memasuki kelas mulai terdengar bisikan dari siswa-siwa.
"Gilaa itu cewek cantik banget cuyy"
"Betah deh di kelas kalau ada bidadari secantik ini"
"Saingan Lo noh Ndra, tapi tenang aja masih cantikan Sandra kok"
"Wuuuuuuu"
"Sudah sudah semunya di harapkan tenang. Hari ini kita kedatangan teman baru, Chaca perkenalkan nama kamu" perintah ibu Indi kepada Chaca.
"Nama gue Natasha Kirana Wijaya, kalian boleh manggil gue Chaca. Sekian dan terima kasih"
"Baik Chaca kamu duduk di samping
Clara ya. Clara angkat tangan kamu" ucap ibu Indi
Seorang siswi berparas cantik, putih, hidung mancung dan rambut sebatas pundak mengangkat tangan nya.
Chaca pun berjalan ke arah gadis yg mengangkat tangan tersebut dan langsung duduk di bangkunya."Hy gue Clara Stevia Erlangga, Lo bisa manggil gue Clara" ucap siswi tersebut memperkenalkan namanya.
Chaca menerima uluran tangan nya dan mereka berkenalan."Cue Natasha Kirana Wijaya, panggil aja Chaca"ucap Chaca memperkenalkan dirinya dengan seulas senyuman tipis.
"Hy Chaca perkenalkan gue Divya Kanya Pratama. Lo bisa manggil gue Divya"kata seorang cewek satunya yg duduk di belakang Clara. Gadis itu berparas cantik, bertubuh mungil, manis, dan rambut yg bergelombang.
Chaca pun menjabat tangan nya sama seperti saat dengan Clara, Chaca memberikan senyuman tipisnya. Karena dia belum terbiasa dengan teman teman baru nya.
Tetapi bagi Chaca sekolah ini tidak begitu buruk.Udah lumayan panjang belum sih🤣jangan lupa vote and comment guys. See u next part😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Rian Dan Chaca
JugendliteraturSiapa yang tidak mengenal Rian Andriano seorang Most Wanted di SMA Taruna. Laki-Laki berparas dingin dan tak tersentuh, akan tetapi siapa Yang perduli? Karena ketampanan nya yang sudah di kenal kebanyakan wanita di SMA Taruna dan tentu saja kekayaan...