Autophile
💜Venus💜|💜_💜|
"Selama ini hanya kesendirian yang selalu menemaniku, sampai kamu datang dan mengacaukan segalanya."
|💜_💜|
Kupandangi diriku di cermin, masih terlihat sama. Seorang gadis dengan kulit putih, rambut sepunggung, dan mata yang indah. Namun ada satu yang kurang, bayangan gadis itu tanpa senyuman.
Aku memang sangat susah untuk tersenyum. Karena aku tidak punya alasan untuk tersenyum. Aku bukanlah tipe orang yang masih bisa tersenyum walau sedang sedih. Menurutku untuk apa berpura-pura?
Aku menghela nafas panjang, mencepol rambutku, kemudian bergegas untuk sarapan. Suasana di dapur seperti biasanya, hanya ada aku sendirian. Ayah pasti sudah berangkat sebelum matahari terbit. Untungnya, Ayah selalu menyempatkan waktu untuk membuatkanku sarapan.
Aku rindu Ayah, apalagi Ibu. Aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ibu. Ibuku meninggal tepat sehari setelah melahirkanku. Ah, sudahlah. Untuk apa aku menyesalinya, hanya membuang-buang waktu. Lebih baik aku cepat menghabiskan sarapan dan sesegera mungkin berangkat ke sekolah.
Aku beranjak menuju teras lalu memakai sepatu pentofel hitam kesayanganku. Hadiah dari Ayah karena aku berhasil mendapat juara kelas semester lalu.
Aku memang bukan orang kaya. Bisa bersekolah di Charming High School saja karena mendapat beasiswa. Jika tidak mana mungkin Ayah sanggup membiayaiku di sekolah elite itu.
"Selamat pagi Venus." Aku dikejutkan oleh seorang pemuda yang lagi-lagi Aries.
Untuk apa dia kesini? Tidak bisakah dia berhenti mengangguku?
Aries memasang cengirannya."Gue mau ngajakin lo ke sekolah bareng."
"Mimpi!" Aku benar-benar kesal. Tunggu, dari mana dia tau rumahku?
"Galak amat sih, udah ayo berangkat bareng gue aja." Aries masih tetap berusaha merayuku. Aku hanya diam, berharap Aries segera pergi.
"Ayolah, daripada lo nungguin bus terus terlambat. Mending sama gue, dijamin tepat waktu, aman, dan selamat." Aries menyodorkan helmnya. Benar-benar pemaksa!
Kutepis helmnya dengan kasar. "Aku tidak mau!"
Kulihat Aries memasang wajah kaget akibat bentakanku. Namun sedetik kemudian wajahnya kembali ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autophile
Novela JuvenilStory by @QonitaLutfiah24 Seperti Planet Venus yang memiliki rotasi berbeda dengan planet lainnya, aku pun demikian. Ketika manusia lain berlomba-lomba untuk menciptakan keramaian, aku justru memilih untuk menyendiri. Bukan tanpa alasan, menurutku p...