Sebelum Mengenalmu, Melamun Tak Seindah Ini

34 6 4
                                    

Seorang gadis terbangun dari tidurnya, dia harus bangun pagi pagi karena ini hari pertamanya masuk sekolah di SMA MADAN HUMAN BEINGS, sekolah yang cukup terkenal di daerah itu

Gadis itu langsung melihat jam yang ada di kamarnya dan kaget karena sudah jam 6:10

"Mahhh" tereakan gadis itu sampai terdengar ke tetangga karena saking cemprengnya

"Apa sih kamu nih, pagi pagi udah bikin kuping mau meledak aja" sambil sedikit menatap sinis anaknya itu

"Mamah kenapa gak bangunin aku si? Aku kesiangan nih" ucap sang gadis yang sambil memajukan sedikit bibirnya

"Udah tau kesiangan bukannya langsung mandi malah tereak tereak gitu"

"Udah cepat sana mandi atau mau mamah mandikan? Teruss sekalian mamah kubur"

Ucapan sang mamah berhasil membuat gadis itu lari ketakutan karena dia tidak mau mati sebelum merasakan gitu gitu (pergi ketanah suci)

Gadis itu langsung berlari ke kamar mandinya dan saat dia mandi tidak divideokan jadi tidak usah minta video dia mandi okeh

                                      """

"Mah aku tidak usah sarapan ya, sudah telat nih" Ucap seyla sembari mencium punggung tangan ibunya

"Tapi minum susunya dulu itu"

"Sudah mah tak usah aku sarapan disekolah saja nanti, dahh mamah" seyla mencium bagian punggung tangan dari orang tuanya itu dan langsung pergi menuju sekolah

"Hati hati dijalan" ucap mamah sembari teriak karena anaknya itu sudah hampir pergi jauh

                                     """

Sampailah seyla disebuah gerbang sekolah
"Mudah mudahan dapet cogan"batin seyla yang diamini dengan serius

Sudah berkali kali seyla melewati setiap lorong kelas tapi tidak juga menemukan ruangan kepala sekolah

Tiba tiba mata seyla menuju ke satu titik, sudah tidak biasa bahwa dia akan memandangi pria yang manis senyumannya

"Iiihh Maniss...banget"batin seyla yang terus saja memuja pria tersebut

Seyla mendekati pria tersebut berniat untuk menanyakan ruangan kepala sekolah dan sedikit modus modus agar bisa memandangi wajahnya dari dekat

"K..a..kak mohon maaf saya mau tanya, ruangan kepala sekolah dimana ya" ucap seyla sedikit gagap karena berbicara dengan orang yang dia sukai

Pria tersebut masih saja asik dengan urusannya sendiri tidak menghiraukan seyla yang sedari tadi berbicara kepadanya

"Woyy eek" karena seyla sudah kesal karena dicuekin akhirnya dia mengeluarkan sifat toxicnya yang dari SMP sudah ada

"Luh siapa tengil banget jadi orang" ucap pria itu sinis karena tidak suka dikatai oleh orang baru

"E.e.eh Maaf kak, tadi aku cuma mau tanya, ruangan kepala sekolah dimana ya"

"Dari sini lurus aja ntar juga ketemu"

Pria itu ngomong tapi mukanya masih sibuk melihat handphone nya dan lagi lagi tidak menghiraukan seyla

"Yaudah kak makasih" seyla pun langsung mengikuti arahan dari pria tadi

"Untung manis, kalo gak mah udah gua buang ke lobang buaya tuh anak"batin seyla

                                      """

Ibu Ani pun menuntun seyla untuk ke kelasnya

Sampailah seyla dikelas X,I yang terdiri atas cukup banyak cowo cogan tapi tidak ada yang seyla sukai entah kenapa, mungkin perasaannya telah jatuh pada cowo tadi

"Coba perkenalkan nama kami ke temen temen kamu" ucap ibu Ani yang sebenarnya adalah wali kelasnya

"Nama saya seyla anastasya, saya anaknya cantik, semoga kalian gak suka ya sama saya, karena saya udah suka sama yang lain" ucap seyla dengan begitu pedenya

"Ngapain gua suka sama Luh, tepos kek gitu juga"terdengar ucapan seorang pria dari sudut kelas, pria itu bernama Erlangga

Mendengar ucapan dari Erlangga seketika kelas pecah semua tertawa karena yang dikatakan Erlangga itu kenyataan

Seyla melihat ke dadanya dan benar kata Erlangga, dia langsung memandang Erlangga dengan mata yang hampir keluar, dan lama kelamaan tangan kanan seyla mengangkat dan terbentuk jari tengah yang berdiri tegak menghadap Erlangga, untungnya tangan seyla langsung diturunkan karena merasa ibu Ani menengoknya takut diomelin dia nanti

"Oke kamu boleh duduk disampingnya Mutia" ucap ibu Ani menunjuk kearah bangku yang kosong

"Baik Bu" ucap seyla namun matanya masih menatap tajam Erlangga sambil menuju ke bangkunya

"Haii, kenalin gua mutia"

"Haii, gua seyla"

"Semoga nyaman ya duduk samping gua"ucapan Mutia hanya dibalas anggukan kecil dan sebuah senyuman

                                     """

Bel istirahat pun berbunyi pertanda baik bagi semua murid, dimana mereka semua akan merasakan kebebasan dan tidak terus memikirkan pelajaran yang susah sekali masuk ke otak otak mereka

"Sey, mau ke kantin bareng gua gak?"ucap Mutia menawarkan dirinya

"Apaan si Luh, panggil aja gua la jangan sey, kek apaan tau sumpah" seyla memasang wajah jijik ketika menyebut kata sey

"Iya iya okeh, jadi mau bareng gua gak?"

"Ayo deh daripada gua nyasar nyari kantin disekolah ini"

Mereka berdua menuju kantin dengan cepat karena perut mereka sudah merasakan ada tawuran cacing didalamnya

Seketika lari mereka berdua berhenti ketika seyla memberhentikan langkahnya dan menatap sosok pria yang tadi pagi dia temui

"Kenapa berhenti?" Ucap Mutia kebingungan

"Luh duluan aja deh ke kantinnya, gua ada urusan" ucap seyla dan langsung lari dengan langkah yang besar menuju ke tempat pria itu duduk

Seyla duduk disamping pria itu tapi lagi lagi kedatangannya tidak dihiraukan

"Kak, gua suka sama Luh"ucapan seyla berhasil membuat kaget pria itu dan langsung menatap seyla

"Yaudah kita pacaran!" Pria itu mengucapkannya tanpa merasa malu ataupun bersalah sama sekali, karena memang sejak pertama kali dia lihat gadis itu, dia sudah suka sama gadis itu

"Eitss, apa apaan Luh, pengen amat jadi orang" ucap seyla yang menolak perkataan dari pria itu

"Lah tadi katanya suka sama gua, kalo suka mending pacaran aja"

"Najis gua pacaran sama Luh"ucap seyla berbohong padahal dia sangat ingin berpacaran dengan pria itu

"Eh anjing, Luh kira gua apa hah?!!" Ucap pria itu dengan nada yang sedikit dinaikan

"Luh itu menurut gua kaya... BABI!!!" Seyla langsung berlari seribu langkah untuk pergi jauh dari pria itu karena takut dihabisinya

"Heh sini Luh jangan lari" karena pria itu lagi malas ngapa ngapain jadinya tidak ia kejar melainkan dia terus memainkan ponselnya itu

"Awas aja Luh, gua bakal bikin Luh jatuh cinta sama gua"batin pria itu dengan serius

                                     """

Mohon maaf ya, ceritanya sampai sini dulu

Jangan lupa tinggalkan vote dan comentnya yah

See you next time:)

"Cintailah dia yang mencintaimu apa adanya, yang rela melakukan apapun hanya untuk membuatmu tersenyum bahagia" Author

A Deep RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang