7. Hari Sabtu Ada Acara Nggak?

68 13 0
                                    


Happy Reading

◽◽◽

Kegiatan berbalas pesan antara Fia dengan Dion itu belum berakhir. Tapi Fia tidak meladeni pesan itu, ia tidak membalasnya. Hanya membaca, agar membuat lelaki itu semakin penasaran.

Kak Dion:
Kenapa maaf?

Kak Dion:
Ini bukan Nafla, 'kan? Kalo dia gak mungkin minta maaf gitu.

Kak Dion:
Ini siapa?

Fia kaget tapi ia tersenyum-senyum sendiri. Ponsel Nafla berbunyi panggilan masuk dari Dion. Mungkin lelaki itu saking penasaran nya dengan siapa orang yang berbalas pesan dengannya.

Panggilan pertama, Fia masih menghiraukan. Tapi yang kedua, ia dengan ragu mengangkat panggilan itu. Meski bibirnya terasa kaku untuk berbicara.

Halo?

Nafla mana?

Ini nomor teman saya, kamu siapa ya?

Orang yang nemu handphone ini?

"Nafla tidur."

Saking pelan nya, suara itu mungkin tidak di dengar oleh Dion di sana.

Tuh 'kan! Ini bukan Nafla, kamu siapa?

"Gak kenal ini suara siapa? Saking gak pernah nya denger suara aku?"

Wait!

"Padahal kemarin nolongin, eh sekarang gak kenal."

Ini kamu ya?

"Hu'um."

Oh Tuhan, ia tersenyum sendiri sekarang. Fia menolehkan wajahnya ke kaca, bahkan pipinya memerah.

Gak nyangka ternyata ini kamu, untung aja aku ladenin.

"Nafla lagi tidur, Kak. Aku bangunin dia aja ya, biar Kakak ngobrol sama dia."

Gak usah, Nafla gak penting. Sekarang aku mau tanya sama kamu.

"Tanya apa?"

Fia berdiri dan keluar dari kamar menuju balkon. Ia berdiri di sana sambil menyender pada pagar besi.

Hari Sabtu ada acara?

◽◽◽

"NAFLA!

Perempuan yang tertidur itu seketika terbangun saat mendengar teriakan namanya. Kepalanya terasa pusing karena tiba-tiba terbangun begitu begitu saja. Nyawanya jelas belum terkumpul.

"Nafla! Ya ampun, Naf!"

"Fi? Ada apa sih? Gue kaget, lo gak lupa 'kan kalau gue lagi tidur?"

Nafla mengucek matanya sembari meregangkan badan nya. Kemudian menatap sang sahabat yang wajahnya berseri itu. Ia heran.

"Kenapa sama wajah lo?"

See You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang